Dilain sisi, ada seorang gadis yang masih termenung sembari menatap kearah luar jendelanya, ya.. gadis itu adalah Syifa.. Asy-Syifa.
"Mbak.." ucap sesorang dibelakang gadis itu yang membuatnya tersadar.
"Eh.. Ifa, ada apa dek?"
"Mbak mau sarapan di meja makan atau Ifa bawain kesini sarapannya Mbak?" Tanya Hanifa lembut.
"Oh enggak usah dek, nanti Mbak ke meja makan kok."
"Mbak kenapa? Kok kayaknya lagi banyak pikiran." Tanya Hanifa.
"Enggak kok dek, Mbak gak papa" jawab Syifa seraya tersenyum.
"Mbak ndak usah bohong.. Mbak pasti ada masalah kan? Ayoo sini cerita sama Ifa Mbak. In Syaa Allah Ifa bakal dengerin kok Mbak, adek Mbak ini kan udah mulai besar hehe" ucap Hanifa seraya duduk disebelah Syifa.
"Hemm, Mbak juga gak tau dek. Rasanya aneh" jawab Syifa.
"Tentang guru itu Mbak?"
"Maksud kamu?" Tanya Syifa heran.
"Udah.. Mbak ndak usah bohong sama Ifa, Mbak pasti lagi mikirin guru bule itu kan?, ayoo Mbak jujur wae.." ucap Hanifa seraya tersenyum.
"Mbak gak tau dek, kenapa rasanya pak Christof itu aneh. Dari semalem Mbak terus kepikiran dia, Mbak sadar ini dosa.. tapi Mbak gak bisa pungkiri dek" jelas Syifa.
" Mbak sama pak Christof ada hubungan?" Tanya Hanifa.
"Yo ndak to dek, kamu ini ada-ada aja." Elak Syifa.
"Terus?"
"Ya mbak cuma ngerasa aneh aja, kenapa tingkah laku pak Christof itu beda ke Mbak."
"Alah.. palingan itu cuma perasaan Mbak aja, apalagi pak Christof itu ganteng hehe. Istighfa Mbak, dia kan nonmuslim." Ucap Hanifa.
Yang seketika menyadarkan Syifa bahwa takdir hidup mereka memang berbeda.
"Astaghfirullahal'adziim, kamu bener dek.. maaf ya, Mbak tadi khilaf."
'Bener Syifa.. dia nonmuslim(!). Jangan pernah kamu menaruh hati padanya' ucap jiwa penolong Syifa dalam hati.
"Yaudah Mbak, Ifa kebelakang dulu ya.. Mbak cepet makan.. nanti tambah sakit loh" ucap Hanifa seraya bangkit meninggalkan Syifa di kamar.
"Iya dek.."
Tiba-tiba ponsel Syifa berdering..
Triiingggg...Triiinggg...
panggilan masuk dari sahabat tercintanya, Vedrika.
Syifa:
Halo ve..Vedrika:
Ya ampun Syifa.. my honey bunny...
Lo beneran kecelakaan ini?, kok lo gak ngabarin gue sih fa?, lo udah gak nganggep gue sahabat lagi ya?Syifa:
Enggak ve, bukan gitu.. aku gak papa kok, ini cuma luka kecil aja kok ve..Vedrika:
Mau kecil atau besar lo tetep harus ngabarin gue dong!, gue kan khawatir banget sama sahabat tercantik gue ini.Syifa:
Hehe iya iya maaf, lagian sekarang juga udah baikan kok. Tinggal nunggu lukanya kering. Eh emang gak ada guru ve? Kok bisa nelpon?Vedrika:
Ga ada, free!.. oh iya nanti pulang sekolah gue kerumah lo ya.. gue kan kangen.. ok!Syifa:
Gausah repot-repot ve, aku udah baikan kokVedrika:
Ga ada penolakan!. Titik
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ingin Halal Untukmu
Teen FictionBagaimana jadinya jika ada dua insan yang saling mencintai namun terhalang oleh perbedaan yang mendasar, yaitu Agama. Ya... itulah yang saat ini sedang terjadi, kisah itu dimulai ketika dua insan yang telah ditakdirkan bertemu tanpa adanya unsur ke...