Syifa pov.
"eh fa.. lo masih punya hutang cerita nih ama gue.." ucap Vedrika sembari menduduki bangku kelas disebelahku.
"cerita apaan sih ve.." balasku malas.
"itu tuh.. lo tadi kan bilang ama gue, kalo pas berangkat sekolah tadi lo dikasih tumpangan kan sama pak handsome itu" cercah Vedrika.
"hemm, segitu tergila-gilanya ya kamu sama pak Christof.. sampai-sampai penasaran banget" balasku sembari menghela nafas pelan.
"yee.. ditanyain juga, lo beneran berangkat bareng pagan itu?" ucapnya.
"pagan?" balasku.
"iya.. bapak ganteng haha. udah ih jawab aja napa" cercahnya yang semakin menjadi.
"iya iya sahabatku yang paling cantik,.. jadi gini, tadi pagi kan waktu aku berangkat, pas sampe ditengah jalan, tiba-tiba hujan turun deres banget.. dan aku neduh dulu deh di pondok kecil tuh yang disebelah mie ayam pak Sholeh, soalnya kan aku berangkatnya naik sepeda. Eh.. Astaghfirullah!.." ucapku sedikit meninggikan suara setelah ingat kata 'sepeda'.
"ih fa, lo apa-apaan sih,.. tadi gue lo marahin waktu ngomong kekerasan, sekarang lo malah ngikutin" balas sahabatku itu.
"ve.. sepeda aku masih di mobil pak Christof.. gimana dong ve?,, ya Allah aku lupa banget.. soalnya tadi aku bener-bener buru-buru.. takut telat upacara., gimana dong ve?.." keluhku pada sahabatku itu sembari menunjukkan rasa khawatirku.
"bagus dong!" balasnya.
"loh kok bagus sih ve" ucapku sembari menampakkan ekspresi kesal.
"ya, dengan begitu kan gue jadi ada alasan buat ketemu pagan lagi haha.. udah ayok kita ke kantor" ucapnya sambil menarik tanganku.
"eh.. eh.. ngapain ve?" balasku sembari menahan tangan Vedrika.
"yaelah.. lo tu cantik-cantik lemot ya.. ya sepeda lo kan masih di pagan itu, yaudah ayok kita ambil.. daripada entar kelupaan, emang lo mau pulang jalan kaki?" ucapnya.
'Aihh alasan saja sahabatku ini, tapi yasudahlah' batinku.
...
Akhirnya aku dan Vedrika pun berjalan menuju keruang guru untuk menemui pak Christof, karena kebetulan pelajaran pertama hari ini adalah olahraga. Jadi kita free, karena guru olahraga kami membebaskan kami saat jam olahraga.
Sesampainya diruang guru,
"ve.. kamu yakin mau nemuin pak Christof?" tanyaku ragu.
"yakin seyakin-yakinnya.." jawabnya sembari tersenyum sumringah.
hemm, aku hanya bisa menghela nafas.
"tok.. tok.. tok.." bunyi ketukan pintu yang diketuk oleh Vedrika saat ini.
Tak lama kami menunggu, akhirnya pintu itu terbuka dengan menampakkan empunya.
"ada perlu apa ya?" tanya pak Christof.
"eh.. eh.. anu pak, ini.. apa.. aduhh.. gimana sih ngomongnya.. ini pak, Syifa mau ngomong.." jawab Vedrika yang sedari tadi terlihat gugup,
aku sedikit menahan tawa melihat tingkah sahabat kesayanganku ini.
"Syifa?" tanya bapak itu.
"saya Syifa pak." balasku
"ada apa perlu apa fa?, ayo masuk dulu.. ga enak dilihat guru-guru yang lain" ucap pak Christof sembari berjalan menuju ke bangkunya.
Dan kami pun mengikuti arah langkah kaki nya.
...
Christof pov.
"tok..tok..tok.." bunyi ketukan pintu yang terdengar dari luar.
'Aihhh siapa itu, mengganggu lamunanku saja' ucapku sembari berjalan kearah suara itu berasal.
Dengan segera aku membukanya.
Dan ternyata, 'oh damn it!.. tanpa kuberi umpan, dia datang sendiri kehadapanku saat ini' batinku sembari memandang gadis cantik yang notabenenya adalah muridku saat ini.
"ada perlu apa ya?" tanyaku yang mencoba untuk menormalkan tindakanku saat ini.
"eh.. eh.. anu pak, ini.. apa.. aduhh.. gimana sih ngomongnya.. ini pak, Syifa mau ngomong.." ucap murid perempuan disebelah gadisku ini,
aku yakin dia adalah sahabat dekatnya. Dan sepertinya dia nonmuslim, dia tidak berhijab.
"Syifa?" tanyaku karena aku tak tau, Syifa siapa yang dimaksud.
"saya Syifa pak" balas gadis yang selama ini bersarang difikiranku.
'oh wow.. lihatlah, tanpa kau bertanya.. kau sudah dapatkan apa yang kamu mau Chris, ya.. namanya Syifa. nama yang cantik, secantik dirinya' ocehku dalam hati sembari terus memperhatikannya.
'hei lihatlah, dia tertunduk malu saat ini.. mungkin karena sedari tadi aku menatapnya, baiklah dia sangat lucu boy' oceh jiwa dalam diriku ini.
"ada apa perlu apa fa?, ayo masuk dulu.. ga enak dilihat guru-guru yang lain" ucapku mencoba untuk menetralkan keadaan.
'hemm.. sepertinya akan sangat mudah mendekati gadis ini.. damn it!, I find you my little girl!" batinku dalam hati sembari tersenyum smirk.
...
yeyy,, eps.4..🥳🥳🥳
bismillah💙💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ingin Halal Untukmu
Teen FictionBagaimana jadinya jika ada dua insan yang saling mencintai namun terhalang oleh perbedaan yang mendasar, yaitu Agama. Ya... itulah yang saat ini sedang terjadi, kisah itu dimulai ketika dua insan yang telah ditakdirkan bertemu tanpa adanya unsur ke...