Bukan mahrom itu apa?**

66 9 5
                                    

Dan tak selang beberapa lama jari-jari mungil yang berada digenggamannya pun mulai bergerak..

"Syifa..?" ucap Christof tersentak..

Tak lama dari itu, mata indah nan cantik pun mulai terbuka,

"ba-bapak.." ucap Syifa seraya menengok ke arah Christof.

"iya Syifa ini aku.." balas Christof sembari tersenyum.

Kini kesadarannya telah sepenuhnya kembali, dan betapa kagetnya ia saat melihat jemarinya digenggam erat oleh guru nya itu.

"ehh.. Bapak.." ucap Syifa seraya menarik tangannya dari guru nya itu.

"Syifa.. kenapa?" tanya Christof.

"maaf pak,.. kita bukan mahrom, jadi bapak tidak bisa menyentuh tangan saya pak" ucap Syifa pelan.

"maksudnya?.." tanya Christof..

...

Belum sempat dijawab, tiba-tiba pintu kamar rumah sakit itu terbuka dengan keras. Dan menunjukkan dua sosok paling berharga dihidup Syifa tengah berdiri mematung dengan air mata yang terus mengalir..

"Syifa?!.." teriak Bunda dan langsung menghamburkan pelukan kearah Syifa,

hingga membuat Christof dengan terpaksa harus mundur untuk memberikan ruang kepada orangtua gadisnya itu.

"Syifa.. kamu baik-baik aja kan nduk?.. Alhamdulillah ya Allah.." ucap Bunda Syifa seraya membelai pipi putri sulungnya itu.

"Na'am Bunda,.. lihatlah.. aku hanya terluka kecil, ini tidak sakit Bunda Ayah.." balas Syifa sembari tersenyum manis.

"Tidak sakit bagaimana sayang, lihat kepala dan tanganmu nduk.. ini luka yang cukup serius" timpal Bunda seraya meneteskan air matanya.

"Hussttt,, Bunda.. lihatlah aku saja tidak menangis.. aku baik-baik saja." Balas Syifa lembut.

"Hemm, maaf tante.. sepertinya ini semua salah saya." Ucap Christof.

"Maksud pak guru?" Tanya Bunda bingung.

"Iya.. saya yang memaksa Syifa untuk menemani saya mencari beberapa buku pelajaran, karena saya guru baru di sekolah Syifa.. saya benar-benar menyesal." Jelas Christof seraya menundukkan kepala.

"Jadi anda yang.." balas Ayah, namun segera dipotong oleh Syifa.

"Tidak Ayah.. ini semua bukan salah pak Christof, jelas-jelas tadi Syifa sendiri yang menawarkan diri untuk membantu pak Christof. Ini pure kecelakaan Ayah.. Syifa tidak hati-hati tadi menyebrang jalan, sudah yah.. justru pak Christof lah yang menolong Syifa.." jelas Syifa panjang lebar,

yang seketika itu membuat Christof membulatkan mata nya tak percaya..

'Kau begitu lembut dan baik Syifa.. aku semakin gila karnamu' batin Christof dalam hati.

"Benar begitu sayang?" tanya Bunda.

"Tentu Bunda" jawab Syifa.

" Oh pak Christof.. kami benar-minta maaf, dan kami mengucapkan terimakasih banyak kepada Bapak sudah menolong putri kami." Ucap Bunda Syifa pada Christof.

"Tentu saja tante, ini sudah menjadi kewajiban saya sebagai guru nya.." jawab Christof seraya melirik kearah Syifa dan tersenyum.

' ya.. sebatas guru untuk saat ini' batin Christof.

...

Tidak lama dari itu, akhirnya dokter datang untuk memeriksa keadaan Syifa

Aku Ingin Halal UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang