Tok.. tok. Tok..
Saat Syifa membuka pintu, ternyata Sadam yang bertamu malam ini. "Ehh.. mas Sadam"
"Assalaamu'alaikum Fa.."
"Wa'alaikumussalaam, ada apa mas?.. ayok masuk dulu" ajak Syifa
"Enggak perlu Fa, mas cuma mau mastiin sesuatu. Bisa kita bicara di teras aja?"
Syifa ragu,"Emm iya mas,silahkan duduk.."
Mereka pun duduk di kursi yang ada di teras rumah Syifa,
"Jadi mas mau mastiin apa?" Syifa penasaran.
"Tadi siang mas liat kamu bercengkrama sama laki-laki, apa itu pak Christof gurumu?"
"Loh, mas ke kedai to?" Syifa mulai merasa tidak enak hati.
"Iya.. awalnya mas mau bantuin kamu mumpung mas gak kerja, tapi mas liat kamu sama orang itu. Jadi mas urung,"
"Eh.. emm iya mas, itu tadi pak Christof"
"Ngapain dia ke kedai Fa?"
"Cuma bantuin kok mas," Syifa tersenyum.
"Udah diizinin juga kok mas sama Ayah" imbuh Syifa.
"Dia itu nonmuslim Fa, apa kamu lupa?"
"Syifa tau.." jawab Syifa.
"Tapi pak Christof bilang kalo dia mau belajar agama Islam lo mas, dia mau mualaf mas" Syifa bicara antusias.
"Oh ya?, atas dasar apa?"
"Maksud mas?"
"Atas dasar apa dia mau belajar agama Islam Fa?, apa karena kamu?, karena kamu dia mau mualaf?, apa karena dia suka sama kamu?, Agama Islam itu bukan mainan Fa!" Sadam mulai meninggikan suara.
"Astaghfirullah mas, apa salahnya sih kita membantu orang yang punya niatan baik?"
" mas gak yakin, dia gak bener-bener pingin mualaf Fa.. dia cuma mau kamu Fa,"
Syifa mulai bingung dan geram dengan perkataan Sadam,
"Mas!, mas ini kenapa sih?.. mas kok kayaknya gak suka banget sama pak Christof"
"Iya!, karena kamu terlalu percaya sama dia Fa!" Sadam emosi
Syifa terdiam, tanpa sadar air matanya mulai lolos dari pelupuk matanya.
"Mas aneh, mas gak pernah bentak Syifa.. Syifa cuma mau bantu guru Syifa, apa salah?"
"Maaf Fa, mas kelepasan. Mas cuma gak mau kamu salah jalan," Sadam menyesali apa yang barusan Ia perbuat
"Udah mau isya' mas, Syifa mau siap-siap sholat. Mas mau Syifa panggilin Ayah?" Syifa beranjak dari duduknya.
"Enggak usah Fa, mas pulang aja. Sekali lagi mas minta maaf ya, Assalaamu'alaikum." Christof meninggalkan rumah Syifa.
***
Saat ini Syifa masih memikirkan perkataan Sadam barusan, Ia tak habis pikir jika Sadam akan berkata seperti itu padanya.
Bahkan saat berusaha memejamkan mata pun bayang-bayang perkataan Sadam masih menghantui pikiran Syifa.
'Apa bener yang dikatakan mas Sadam ya Allah?, Apa salah jika hambamu ini ingin membantu orang yang punya niatan baik terhadap agama Islam' batin Syifa.
Ting..
Bunyi notifikasi pesan di ponsel Syifa,
pak Christof:
Apa kamu sudah tidur?, saya rasa sudah. Saya cuma mau bilang, besok jam tuju pagi harus sudah siap ya.. besok saya jemput, tanpa penolakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ingin Halal Untukmu
Novela JuvenilBagaimana jadinya jika ada dua insan yang saling mencintai namun terhalang oleh perbedaan yang mendasar, yaitu Agama. Ya... itulah yang saat ini sedang terjadi, kisah itu dimulai ketika dua insan yang telah ditakdirkan bertemu tanpa adanya unsur ke...