Mau nanya kapan Jimin gak tampan 😭😭😭
Tinggalkan jejak untuk cheo, berupa vomment ya. Gk susah kok tinggal pencet bintang di ujung kiri dan ketik perasaan kalian saat membaca. Berikan respect sedikit untuk usaha Cheo (◍•ᴗ•◍)❤
*
*
*"Kenapa Saemi belum pulang juga? Ini sudah pagi, apa dia baik-baik saja. Seharusnya dia tak perlu semarah itukan jika aku hanya bertanya" Jimin melemparkan gelas yang dipengangnya tadi. Relung hati Jimin begitu mencelos kala pikiran-pikiran buruknya yang tak tahu diri mulai bertengger pada kepalanya.
Sudah sejam yang lalu Jimin setia menunggu Saemi yang masih tak kunjung kembali, tak dapat menahan kekhawatirannya Jimin lantas mengambil kunci mobilnya namun nampaknya Tuhan tak mengizinkan Jimin untuk pergi mencari Saemi, karena sekarang Jinsol sudah menutup jalannya untuk tetap bersama Saemi.
"Sedang apa kau disini?" tanyanya dengan nada menyolot.
"Untuk menemuimu tentunya" jawab Jinsol ceria. Jinsol berusaha meluluhkan hati Jimin kembali. Jelas jika Jimin tetap tak menyukai kehadiran Jinsol walaupun gadis itu sudah meminta maaf padanya.
"Pergilah Jinsol-ah, aku tak mau melukaimu, kau tak tahu jika aku sudah jengah dengan semua kegilaanmu?"
"Ya sudah kita pergi bersama saja, sepertinya kau mau pergi" Jimin yang geram mendorong Jinsol agar menyingkir dari hadapannya.
"Jimin bisakah kita bicara sebentar saja?!" Sebenarnya Jimin tak mau ambil peduli pada apapun yang dikatakan Jinsol sampai gadis itu menarik lengannya.
"Aku melihat Saemi bersama pria lain" gumam Jinsol tersenyum miring.
Sukses dibuat terkejut oleh ucapan Jinsol bahkan nyaris tak percaya namun Jinsol kembali menunjukkan bukti yang membuat dirinya nyaris mengumpat, foto Saemi berpelukan dengan seorang pria menjadi bukti yang cukup jika Jinsol tak berbohong. Bagaimana Saemi bisa tega mempermainkan dirinya seperti itu, Jimin mulai berpikir jika Saemi memang wanita sialan seperti gadis-gadis lainnya.
"Sudah kukatakan padamu Jim, wanita itu tak pernah mencintaimu, bahkan dia berselingkuh dengan pria lain, aku melihatnya tadi" Jimin merasakan seluruh kekuatannya seperti habis diserap. Dadanya sesak seakan ditancapkan tombak. Sepersekon kemudian air mata mulai mengalir membasahi wajahnya.
"Tenanglah oppa aku disini, kenapa kau harus bersedih" Jinsol mencoba memeluk Jimin namun gagal karena Jimin kembali mendorongnya dan pergi meninggalkan Jinsol di rumahnya sendiri.
Jimin kacau tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada hidupnya sekarang, bahkan dulu. Kenapa Saemi begitu sulit untuk mengizinkan dirinya memilikinya. Apakah Jimin salah menginginkan istrinya hanya menjadi miliknya. Bahkan dia memikirkan jika tak pernah sekalipun dia menyakiti atau mengecewakan Saemi dan sebagaimana teganya Saemi mengkhianatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory✔️ || Park Jimin
FanfictionKisah pilu tentang cinta, kepercayaan, dan juga kehancuran Park Jimin dan Ryu Saemi. Berusaha mempertahankan hubungan yang bahkan sudah tak mungkin dipertahankan. "Bisakah kau kembali padaku? Aku berjanji kau akan bahagia." Ryu Saemi hanya seorang g...