||Usurper||

378 94 251
                                    

Tinggalkan lah jejak untuk cheo yang sudah berusaha ini. Kasihanilah dia dan setidaknya beri Vomment untuk hasil halunya(◍•ᴗ•◍)❤

*
*
*

Satu gigitan pada bibir Jimin yang membuatnya meringis kesakitan.

"Jangan melakukan hal bodoh di kantormu sayang" Saemi kemudian bangkit dan berdiri dan menghadap pada Jimin yang masih terduduk.

"Mau kemana?" tanya Jimin yang masih mengusap-usap bibirnya yang sakit.

"Pulang dan memasak untukmu sayang, jadi jangan coba untuk pergi dengan gadis lain ya" Saemi terkekeh dan keluar dari ruangan Jimin. Saat berjalan turun, beberapa karyawan kembali menyapa Saemi dengan hormat. Yang pastinya dibalas balik oleh Nyonya Park dengan senyuman mematikannya.

"Kau mau pulang?" tanya nona Lee sinis yang datang dari belakangnya.

"Iya, oh siapa namamu? Perlukah kita saling mengenal... sepertinya kau menyukai suamiku" ujar Saemi  santai yang membuat sang lawan bicara terlonjak kaget dengan perkataan kelewat tepat sasaran itu.

"Ti-tidak seperti itu, namaku Lee Jinsol" jawabnya datar.

"Benarkah Jinsol-ah? Kalau begitu jaga suamiku dan juga batasanmu ya" ucapan Saemi begitu tajam dengan senyum tipisnya membuat Jinsol semakin geram. Dan pada detik selanjutnya Saemi menghilangkan jaraknya dari Jinsol dan memeluk wanita itu erat. Saemi tak ingin berbohong jika dirinya memang mengasihani Jinsol. Tatkala tautan dilepaskan, Saemi berjalan meninggalkan wanita itu dan melambaikan tangannya pergi. Jinsol jelas sangat terlonjak dengan perlakuan Saemi yang menurutnya berusaha menghinanya, bagi Jinsol rasa kasihan tak berbeda dari penghinaan.

"Lihat saja kau Ryu Saemi!" ujarnya geram dan langsung membawa kedua tungkainya segera naik ke ruangan Jimin, setibanya di ruangan Jimin, Jinsol sudah berusaha menggoda Jimin beberapa kali tapi sayangnya gagal. Sampai malam mulai menghampiri dan melancarkan rencana akhirnya. Jinsol memberikan Jimin teh yang sudah di campurkan dengan obat perangsang dengan kadar tinggi. Setelah beberapa menit kemudian Jimin mulai merasakan reaksi aneh pada tubuhnya. Rasanya tubuhnya begitu panas dan sekarang bahkan dia berkeringat karena merasakan panas yang kelewat. Kemudian Jinsol kembali masuk dan sengaja menumpahkan air di celana Jimin yang membuatnya semakin terangsang hebat.

"Ah..no-nona Lee.." lenguh Jimin sambil berusaha menahan hasratnya. Jimin sungguh tak mengerti apa yang terjadi pada dirinya, rasanya darahnya berdesir begitu deras. Panas di seluruh tubuhnya yang membuat dirinya semakin tersiksa.

"Kenapa tuan?" tanyanya lagi.

Begitu lihainya Jinsol menjalankan rencananya ini sambil berpura-pura tidak mengerti apa yang terjadi pada Jimin dengan senyum licik yang sudah terbentang lebar di bibirnya.

Melihat keadaan Jimin yang sudah tak berdaya dan begitu menggoda. Jinsol dengan sengaja mendudukkan dirinya di pangkuan Jimin dan sengaja menggerakkan tubuhnya, menggesek-gesek. Jelas hal itu membuat Jimin tak bisa menahan rasa sakit dan panas yang sudah menjalar ke seluruh tubuhnya. Jimin yang merasakan sesak hanya bisa diam dan menikmati permainan Jinsol, dan tiba bagian akhir rencana Jinsol, ia sudah sengaja melepaskan celana Jimin dan menarik roknya keatas. Jimin sekarang tak berdaya karena perangsang itu. Tak beberapa lama tiba-tiba Saemi muncul dari balik pintu ruangan yang tadinya sudah dikunci tadi oleh Jinsol. Kalau soal kunci Saemi memang memiliki itu dari Jimin.

"Wow..? Menikmati milik suamiku Jinsol-ah? Kau mau threesome? Sepertinya aku juga terangsang" ujar Saemi dengan sorot mata tajam.

"Sae..saemiyaa..aku..ngh.." Jimin tak dapat berbicara jelas karena tubuhnya dan otaknya yang tak lagi bisa berkompromi, dan dengan terpaksa dia hanya dapat menatap Saemi dengan kedua manik yang begitu lirih, dirinya memang selalu tak berdaya.

Memory✔️ || Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang