Jangan lupa Vomment ya beb. Hargai tulisanku ini dengan segenap hati dan pikiran kalian. Aku tau para readersku pasti baik hati, dermawan dan tidak sombong.
So tinggalkan jejak ya( ˘ ³˘)♥*
*
*Hari ini langit begitu cerah namun senangnya Cheonsa karena hari ini tidak panas seperti biasa. Angin berhembus menerpa dirinya yang sedang duduk begitu nyaman di sofa terasnya. Membaca buku novel yang sudah bertumpuk di meja di sebelahnya. Saemi dan Cheonsa, kedua manusia itu tak jauh berbeda, sama-sama memiliki hobby membaca yang sangat sulit dihilangkan. Bahkan sekarang Cheonsa sudah membaca 13 buku yang tebalnya lebih dari seribu lembar.
Well... Bagaimana lagi, Cheonsa hanya bisa melakukan ini ditengah cutinya. Yang bertanya apa pekerjaan gadis ini. Cheonsa bekerja sebagai psikolog dan tambahannya seorang 'fans'. Mungkin banyak yang mengatakan itu hanya membuang-buang waktu, tapi menurut Cheonsa itu tak masalah jika membuang-buang waktu untuk kebahagiaannya. Tapi dia bukan fans dari seorang idol maupun aktor. Dirinya tak lain seorang fans dari seorang penulis terkenal bernama Justin Seagull. Sama seperti fans pada umumnya, dirinya juga terkadang menggila ketika penulis tercintanya itu menulis di blognya. Memang dirinya belum pernah melihat setampan apa penulis itu, namun tetap saja dirinya terlanjur sudah mencintai tulisan indahnya.
"Astaga Seagull oppa pindah apartemen ke Seoul? Tapi dimana ya, rasanya aku ingin mengunjunginya. Andai dia tinggal di samping apartemenku atau diatas dan dibawah juga tak apa. Yang penting didekatku"
Baru saja dirinya membangun angan-angan yang tinggi, tiba-tiba sang ibu memanggilnya.
"Cheo! Cheoyaa! Sayang kemarilah sebentar" teriakan sang ibu langsung saja membuat dirinya terkesiap dan membuyarkan semua angan itu dengan satu gelengan saja.
"Ada apa ma?!" balasku dengan teriakan yang tak kalah brutal. Bahkan Cheonsa yakin, jika para tetangganya akan kembali menegurnya karena menciptakan suasana hutan yang begitu realistis di apartemen mereka.
"Ya! Kemarilah! Jika dipanggil harusnya langsung datang, mama ada kabar gembira untukmu!" kali ini teriakan itu semakin keras, seakan sang ibu sedang menantang dirinya. Memang benar pikirannya dulu, seharusnya dia tak tinggal di apartemen, dirinya lebih pantas tinggal di villa dekat hutan agar tak menimbulkan decak kesal pada para tetangganya yang akan menciptakan rasa malu luarbiasa.
"Nanti saja ma! Aku malas sekali untuk bergerak!"
"Cheo cepat kemari!" pada akhirnya Cheonsa mengalah dari perang adu teriakan itu dan membuang nafasnya kesal. Dirinya mengerang sambil mencoba bangkit dari sofa empuk yang tengah didudukinya. Sebenarnya Cheonsa sama sekali tak peduli dengan kabar gembira yang sedang dibahas ibunya itu. Justru dirinya sekarang merasa was-was, jika ternyata sang ibu menipunya dan memintanya untuk meminum jus bawang putih yang katanya membuat dirinya sehat. Membayangkan bau aroma bawang putih yang begitu menyengat saja masih membuatnya trauma.
Tapi untuk kondisinya sekarang, sepertinya dirinya lebih memilih kembali menerima kasus bawang putih, yang nampaknya lebih bagus daripada menemukan banyak sosok manusia yang sudah berkumpul di apartemennya. Cheonsa mulai menyorotkan matanya ke semua orang itu, yang di dapatinya ada 'Ryu Saemi, Min Yoongi, Keponakan kecilnya (Yooli), Seorang wanita juga seorang pria' yang terlihat tak asing dimatanya. Tapi saat Cheonsa tengah menyorot pribadi pria yang sedang menggendong salah satu bangsa mahluk gembil seperti 'Yooli'. Pria itu justru balik menyorot dirinya dengan pandangan aneh yang tak bisa diartikannya. Dan terjadi sekali lagi, belum saja kesadaran menghantam dirinya. Tiba-tiba wanita tadi sudah berjalan membawa kedua kakinya dan menyerang dirinya dengan pelukan erat yang hampir membuat dirinya tewas kehabisan nafas karena tercekik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory✔️ || Park Jimin
FanfictionKisah pilu tentang cinta, kepercayaan, dan juga kehancuran Park Jimin dan Ryu Saemi. Berusaha mempertahankan hubungan yang bahkan sudah tak mungkin dipertahankan. "Bisakah kau kembali padaku? Aku berjanji kau akan bahagia." Ryu Saemi hanya seorang g...