Hati-hati dengan perkataan. Meski kamu tidak sengaja, siapa tahu ada hati yang terluka karenanya.
Ucapkanlah perkataan yang baik. Jika kalian tidak bisa, lebih baik diam.REGRET*
🌹🌹🌹
Seorang wanita paruh baya tengah sibuk menyiapkan makanan di atas meja. Dia menunggu anak gadisnya yang belum keluar dari kamar sampai sekarang. Padahal tinggal 5 menit lagi sudah jam 7 tepat.
"Echa, sarapan dulu, Nak," ucapnya saat seseorang yang dia nantikan akhirnya menampakkan batang hidungnya.
"Ck, Bunda gak tahu apa kalau aku ini buru-buru!" sentaknya kesal. Dia meraih sepatu yang berada di rak dekat pintu.
"Sedikit aja, Cha, nanti kamu sakit. Hari ini kamu ada upacara loh," peringatnya.
"Bunda bawel banget! Echa mau berangkat sekarang! Mana uang sakunya?!" pintanya sambil menyampaikan tas di sebelah bahunya.
Wanita itu menggeleng lemah. Putrinya itu tidak pernah berubah sedikit pun sikapnya. Sesabar mungkin dia menasihatinya, tapi selalu saja masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Lelah? Sudah pasti, tapi dia tidak boleh menyerah.
"Ini uang jajan Echa buat seminggu. Jangan boros, Cha, Bunda masih libur."
Gadis itu mencebik lagi. "Iya iya, Echa berangkat dulu. Assalamualaikum."
"Waalaikumussalam warahmatullah wabarakatuh."
Wanita itu menempelkan kedua tangannya di depan dada. Wajah lelahnya memaksa untuk tetap melukiskan senyum di sana. Hanya satu yang dia pinta, putrinya bisa berubah suatu saat nanti.
***
Echa yang baru saja tiba di sekolah langsung dihampiri Della, teman baiknya. Dia hanya menatap malas temannya itu.
"Ada apa?" tanyanya ketus.
Della merubah posisinya menjadi di samping Echa. "Lo tau, gak? Kemarin ada anak baru di kelas sebelah pas lo gak masuk," paparnya.
Echa mengangkat sebelah alisnya. "Terus apa hubungannya sama gue?"
"Dia cewek, Cha, dan namanya itu hampir mirip sama kaya lo!"
"Oh," sahutnya singkat. Echa hendak melanjutkan langkahnya, tapi Della menahannya.
"Lo harus tau, Cha."
Echa berdecak. "Apa, sih?! Nama sama ya biasa aja kali! Heboh amat lo!"
"Masalahnya tuh cewek jadi incaran banyak cowok di sini, termasuk Arga cowok lo!"
"APA?!" Echa menggeram kesal. "Kasih tau gue di mana kelasnya!" pintanya.
Della dengan senang hati mengantar Echa pergi ke kelas perempuan itu. Dia cukup muak juga melihat perempuan yang sok cantik dan terkenal itu. Padahal dia hanya murid baru di sini, tapi kenapa seakan semua orang sudah mengenalnya begitu lama.
BRAK!
Echa membuka pintu kelas itu dengan kasar. Yang berada di dalam kelas berteriak kaget. Mereka ingin memaki, tapi setelah tau siapa pelakunya mereka hanya bisa bungkam. Aresha Ravan Talitha, semua orang mengenalnya. Perempuan yang dari luar tampilannya bak bidadari, tapi sifatnya bak Ratu Iblis. Echa layaknya ketua perempuan di angkatan mereka. Tidak ada yang berani melawan perempuan itu selain kakak kelas, itupun mereka akan berakhir dengan tragis karena Echa tidak segan-segan membalas perbuatan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET || TAMAT✔
Novela Juvenil⚠DON'T COPAS MY STORY!⚠ #11 challenge30GP (23 Mei 2020) Hidup di tengah keluarga yang begitu hangat juga berkecukupan, sangatlah menyenangkan. Namun, hidup bahagia di atas suatu rahasia yang cukup besar tentu saja hal yang sulit diterima. Echa, si g...