4

10 2 0
                                    

6 cewe bar - bar nan rusuh turun dari mobil milik Netha yang sudah terparkir cantik di basement.

Mereka berjalan memasuki lift, menuju studio bioskop yang berada di lantai 4.

"Kita mau nonton?" Tanya Kelly. Yang langsung di angguki oleh teman - teman nya.

Mereka duduk berjejer di kursi paling belakang. "Film apa ini?" Livia memasukkan pop corn kedalam mulut.

Rachel menunjuk layar biaskop yang menampilkan tulisan 'Aku TAHU KAPAN kamu MATI'

"Ahh, Rachell," Livia menatap Rachel dengan wajah memelas.

Bianca memukul tangan Livia yang hendak mencomot pop corn di pangkuan nya, "habis duluan entarrr!!"

"Heh shuttt!" Netha menaruh telunjuk nya di atas bibir, memperingati.

"Aduh mampus gue,"
"kanan kiri gue toa semua inii," Ucap Kelly yang langsung mendapat pelototan dari Anggi dan Livia yang berada di kanan kiri nya.

"Justist for Kelly," Ucap Bianca.

"Shutttt!! Heh!" Netha memperingkan lagi.

"AAAAAAAAA!!!!"
"ANJIR! HANTUNYA NONGOL!"
"KELLYY PELUK GUEEE!!"
"NAPA SI HARUS ADA JUMP SCARE SEGALA!"
Kelly menikmati seperempat film dengan berbagai teriakan dan jeritan yang memekakan telinga.

Berberbeda hal nya dengan Bianca.
"Ca, hantu nya mana?"
"Itu kaki nya napak gak?"
"Ih nangis nya gak bisa nada lain apa?!"
"Itu beneran darah atau pake saos, Ca?"
"Setan kok gak ada yang ganteng sih?"

Bianca memasukan pop corn tetakhir kedalam mulut nya, dan menaruh bungkus nya di atas kepala Netha hingga menutupi wajah.

"Bianca! Jorokk!!!"

"Ngritik aja lu! Kayak yang bisa bikin film aja!"

"Pray for Bianca,hahaha" ucap Rachel.

Mereka keluar dari studio bioskop, berjalan menuruni eskalator menuju time zone.

"Liv, taruhan sama gue mau gak?" Ucap Rachel.

"Taruhan apa?"

"Menurut lo, Netha bakalan dapet boneka kaga?" Rachel menunjuk Netha yang sedang memegang kendali capitan boneka.

"Enggak sih menurut gua," ucap Livia

"Ntar kalau ternyata Netha dapet, lu traktir gue makan, ya?"

"Kalau enggak, lu yang traktir gue oke."

"Oke, deal?" Rachel mengulurkan tangan, berjabat tangan.

"Deal," disambut oleh Livia.

Netha fokus menatap boneka yang ingin ia capit, "jadilah mesin, jadilah mesin, jadilah mesin," gumam nya.

"Ayo, ayoo dikit lagii, dikit lagiii," gumam Rachel yang sudah berdiri di sebelah Netha.

"Ahhh, palingan juga gak dapet," ucap Livia.

Netha mengepaskan capitan dengan boneka yang diinginkan nya, "bismillah yaallah," Netha memencet tombol di sebelah pengendali dengan mantap.

"HIYAAAAAA!!! DITRAKTIR MIE AYAM!!" Rachel berteriak tepat di telinga Netha setelah melihat pencapit itu tepat menjapit leher boneka.

Perlahan pencapit itu menarik boneka dari dari tempatnya hingga melayang, bergeser sedikit ke lubang dan,

"HIYAAAAAAAAAAA!!!! GUE DAPET TRAKTIRAANNNN, UHUYYY!!!" Rachel melompat - lompat di tempat nya.

FakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang