7 (ohh happy day)

9 1 0
                                    

"BUNDAAAA!!! KENAPA GAK BANGUNIN NETHAA!!!" Netha menghempaskan selimut yang menutupi tubuh nya, bergegas menuju kamar mandi, cuci muka, gosok gigi lalu menganti pakaian nya. Buat apa mandi, toh wajah nya akan sama saja.

Netha berlari menuruni tangga, mencomot sepotong roti di meja makan, mengecup punggung tangan Lia, lalu berlari menuju garasi tempat motor nya tersimpan, mejalankan motor nya dengan kecepatan diatas rata - rata.

Netha melihat jam di pergelangan tangan nya yang menunjukan pukul 07.00, "otw sikat WC gua," gumam Netha.

Ia membunyikan klakson dengan sekuat tenaga, "WOY ITU TURUNIN PENUMPANG NYA JANGAN DI TENGAH JALAN DONG!!" Teriak Netha, pada supir angkot di depan nya.

Netha memakirkan motor nya di depan gerbang yang sudah tertutup. "Ini saat nya gue ngeluarin jurus monyet," Netha melakukan ancang - ancang sebelum memanjat pagar yang menjulang di depan nya.

"oke, 1," ucap Netha, mulai menghitung.

2

3

Netha melompat ke pagar dan mulai memanjat. "huhh," Netha mengelap peluh yang mengalir di kening nya, lalu berlari menuju kelas dan meninggalkan motor nya terparkir di balik pagar.

Netha berlari menyusuri lorong, "NETHALIA ANANDA!!" Lalu berhenti ketika seseorang memanggil nya. Netha kenal dengan suara tegas itu, siapa lagi kalau bukan Pak Ruslan. kepala sekolah.

Netha menghela napas pasrah, membalikan badan menghadap Pak Ruslan.

"Kenapa kamu keluyuran di jam pelajaran?" Ucap Pak Ruslan.

Keluyuran? Bukan nya gue baru datang?

"Jawab pertanyaan saya!" Ucap Pak Ruslan dengan intonasi yang cukup untuk membuat Netha terkejut.

"Eh, emm, a-anu pak," Netha memilin tangan nya untuk mengurangi rasa gugup.

"Cepat bersihkan WC sekarang!" Titah Pak Ruslan. "Dari WC kelas 12 sampai WC umum di sebelah kolam renang!"

Netha menangguk pelan, lalu berjalan menjauhi Pak Ruslan untuk mengerjakan perintah nya.

Netha melihat jam di pergelangan tangan nya. Sudah pukul 09.45 yang berarti 15 menit lagi bel istirahat akan berbunyi dan ia baru selesai menyikat WC di kelas 10.

Netha mengelap peluh yang mengalir di kening nya, "adohhh, punya dendam apa sih Pak Ruslan ama gue," Netha menyiram lantai toilet dengan air, mengambil sikat yang tadi ia gunakan dan bergegas menuju kolam renang.

"Anjayy!! Ini renang pada pake sepatu apa gimana sih," Netha membelalakan mata nya melihat lantai kolam renang dan WC nya yang kotor oleh lumpur.

Netha menguncir rambut nya dan mulai menyikat lantai WC sambil bersenandung tidak jelas.

Alanid a titel lopen my life
Alanid a titel lopen the dark
Alitebat I'm hopingit might kick start
Me and my broken HUAAAAA!!

Netha berteriak ketika seseorang tidak sengaja menyengol tubuh nya yang membuat kepala nya tersungkur kedalam ember berisi air.

"Maaf kak Netha!! Gak sengaja!!" teriak siswi yang sudah kabur entah kemana.

"WOYY KUTIL ANOA!! TANGGUNG JAWAB LO!!" Teriak Netha pada siswi yang mendorong nya, yang tentu saja tidak akan terdengar oleh siswi itu.

Netha membuang sikat ke sembarang tempat, "Ahh bodo amat lah mau bersih mau kaga," lalu pergi meninggalkan kawasan kolam renang dengan kepala yang seperti habis keramas.

Netha memasuki kelas dengan grusa - grusu, lalu duduk di bangku kosonh sebelah Bianca."ee, si curut, ngagetin aja," ucap Bianca yang sedang membaca buku.

FakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang