5

6 1 0
                                    

"AAAA ANJIR NABRAK AAAA!!"
"WEY ANJIR NIKUNG LAGI LU!!"
"IH APAAN ALAY BANGET CACING NYA."
"WEY! ITU YANG BUNUH GUA ANJIR!!"
"UHHH INI GEDE BANGET."
"PALA NYA SEREM KAYA RACHEL LAGI PMS, HAHAHA!!"

"Netha ih bukan gitu main nyaaa!!" Anggi tiba - tiba datang menggeser - geser layar ponsel di tangan Netha.

Netha segera menjauhkan ponsel ditangan nya dengan mata yang masih fokus pada layar, "ih, diemm! Gue udah pro inii!"

"Enggak gitu Netha, ih!" Anggi terus berusaha meraih ponsel di tangan Netha, "kencengin dong! Itu keburu ditikungg!" Anggi menekan lama layar ponsel yang menampilkan permainan cacing, yang membuat cacing milik Netha berjalan sangat cepat.

"ANGGIII!! MINGGIR IH! JANGAN GANGGUU!!"

"Gue kan cuman ngasih tau cara main nya."

"GUE TU UDAH PROOO!!"

"Pro dari mana? Nabrak tu!" Anggi menunjuk layar ponsel Rachel yang ia pinjam untuk bermain cacing. "Hahaha, sini giliran gue!!" Pinta Anggi, yang langsung diberi oleh Netha.

Netha berjalan menuju bangku kosong disamping Bianca. "eh Neth, gue mau cerita," ucap Bianca pada Netha yang baru saja membenarkan posisi duduk nya.

Netha mengangkat sebelah alisnya, menunggu Bianca melanjutkan kalimat nya.

"Jadi gini," ucap Bianca, memulai ceritanya, "kemaren ada fakboy chat gue, nn nya Adam."

"Terus?" Ucap Netha.

"Ahh lu liat aja nih chat-an nya!" Bianca menyodorkan ponsel nya pada Netha.

Netha membuka ponsel itu dan mulai membaca pesan yang dimaksut Bianca.

"Dia minta foto RL lo?" Tanya Netha, sambil terus membaca.

"Iya cuman gue gak kasih. Yakali gue kasih."

"Segini doang?" tanya Netha ketika ia sudah sampai di chat terakhir.

"Iya, tapi lu tau gak? Dia ngirim foto RL nya anjir!"

Manik mata hitam milik Netha membulat mendengar nya, "SERIUSAN?! MUKA NYA KAYAK GIMANA?!"

"nah ituu, gue pengen ngelihatin tapi terlanjur ditarik sama dia," wajah Bianca terlihat kecewa.

"TAPI GIMANA MUKANYA?" tanya Netha, antusias.

"Aduhh, lemah gue Neth liat nya."

"GANTE-"

"BERISIK WOYY!! KERJAIN TUGAS LO!!" Teriak Alvian, ketua murid kelas 12 ipa 2 yang juga menjabat sebagai ketua OSIS.

"EH, SORRY YA GUE MAH ANAK PINTER. UDAH NIII!!" Netha mengacungkan buku tugasnya, yang langsung di embat oleh Ardi, "thanks Neth," Ucap Ardi pada Netha.

"Gimana tadi ca?" Ucap Netha pada Bianca, melanjutkan obrolan.

"Aduhh, lemah hayatiiii,"Bianca mengelus dada.

Brakk!!
Rachel menggebrak meja membuat Netha dan Biaca terlonjak kaget.
"Ada apaan nih? Siapa yang lemah?" Tanya nya, tiba - tiba.

"paan sih lo?! Dateng - dateng rusuh," Bianca mendorong tubuh Rachel.

"Heh, shuttt!" Netha menunjuk pak Bowo yang berjalan masuk kedalam kelas mereka.

Murid - murid yang keluyuran mencari contekan segera duduk mencari bangku mereka.

Pak Bowo melihat jam di pergelangan tangan nya, "Oke, Sudah masuk jam pelajaran ke 2 sekarang silahkan ganti baju terus ke lapangan. Karena Pak Jojo selaku guru olahraga kelas 11 tidak hadir, jadi olah raga kita hari ini disatukan dengan kelas 11 ipa 2," jelas Pak Bowo, lalu beranjak pergi meninggalkan kelas.

FakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang