15 (holiday?)

4 0 0
                                    

Livia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan nya, "Ck, kok lama sih!"

"Lo udah sharelok?" Tanya Netha yang langsung diangguki Livia, "udah dari tadi malem gue sharelok."

"Sharelok ke siapa?" Tanya Rachel yang tidak tau menau.

Anggi dan Bianca tiba-tiba datang sambil menepuk-nepung tangan, "dah beres gan."

"Udah boleh?" Tanya Livia semangat.

Anggi mengangguk, "huuh. Gue juga udah booking kursi paling belakang buat ngawasi mobil lo."

"Ebusyettt, jualan kacang anget gua!" Ucap Rachel.

"Ngawasin dari belakang gimana caranya?" Tanya Netha.

"Diawasin lewat kaca belakang gituu," balas Anggi.

"Lu kira mobil ada kaca di belakang?!" Ucap Livia.

"Bis kan mobil juga," kata Anggi

Rachel menepuk dahi nya, "Kelamaan main sama Netha jadi nular telmi nya."

"KOK JADI GUE?!" Seru Netha.

"Anak-anak harap segera masuk ke bis masing-masing yaa!" Ucap Bu Nisa lewat pengeras suara.

"Hm yaudah kalian masuk aja, ntar kalo Rendra udah dateng gue kabarin," kata Livia.

"Hah, Rendra?" Rachel bingung, "Livia berangkat bareng Rendra?"

"Iya, kemaren dia nawarin bareng," balas Netha.

"Entar kalo ada apa-apa gimana?"

"Yamangkanyaa kita awasin dari belakang biar kalo ada apa-apa itu keliatan," ujar Anggi.

"Anggi plis!"

"Anak-anak bis sebentar lagi akan berangkat harap segera naik!" Ucap Bu Nisa lagi.

"Yaudah gih buruan naik!" Titah Livia.

"Kalo ada apa-apa telpon gue ya?" Ucap Netha.

"Iya-iya udah cepetan naik!"

Mereka mengangguk. "JANGAN TINGGALIN KITA BU!" Seru Rachel sambil berlari menuju bis mereka.

Tinggal Livia sendiri, duduk bersama tas hitam milik nya di pinggir taman.

Ting nung ning ting nung ning ting nung ning!

Nama Rendra tertulis di ponsel nya, ia buru-buru menggeser icon hijau, "hallo?"

"Hallo Pi, gue udah di depan gerbang."

"Ohh iya iya, gue kesana sekarang."

Livia menggendong tas nya dan bergegas menemui Rendra.

"Gue tunggu."

"Jangan dimatiin telpon nya!"

"Iyaa."

Livia menoleh ke kanan kekiri dan menemukan sebuah mobil merah terparkir sebrang jalan.

"Lo yang pake mobil merah?"

"Iya, masuk aja."

"Oke oke."

Livia menyebrang jalan, lalu mengetuk beberapa kali mobil merah yang ia ketahui milik Rendra.

Kaca mobil turun perlahan, menampilkan sosok Rendra yang selama ini sangat Livia ingin lihat.

Livia menutup mulut nya terkejut, "Lo Rendy temen nya Claudy kan?"

Rendy mengangguk.

"Terus kalau lo Rendra kenapa pas itu lo gak-" Livia menggantung kalimat nya. "Bilangg?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang