Rachle menaruh buku tugas nya diatas tumpukan buku di meja guru. Ia mengangkat tumpukan itu dan menaruhnya di depan wajah Alvian yang sedang tertidur.
Brukk!!
"Nih, taruh dimeja Bu Dinda!"Alvian merengangkan otot - otot nya, "Hoammmm!!! Kok gua?
"Lu kan KM."
"Kenapa gak lu aja?"
"Gak papa, dari pada lu gak ada kerjaan yekann?"
"Gak liat gue lagi apa?"
"Tidur itu bukan aktivitas begee!"
"Tau dari mana tidur bukan aktivitas?"
"Dari dia," Rachel menunjuk Bianca.
"Ck, lu aja gih yang simpen!"
"Kenapa gue?"
"Karena lo sekretaris."
"Tapi lo KM, lebih tinggi dari gue."
"Karena gue KM lah gue nyuruh lo!"
"Listening! Gue gak mau nyimpen buku itu di meja Bu Dinda karena gue gak mau, gue tetap gak mau walau disogok apapun, ngerti? Dan gu-"Rachel menaruh 2 bungkus messes bertulisan gerry tepat dihadapan Alvian, "3 lagi nanti habis nyimpen buku."
"Awas lo kalo bohong, gua cium!"
Rachel bergidik ngeri, Alvian mengambil tumpukan buku itu dan beranjak pergi.
Netha menulis dengan amat sangat teliti. "Neth, buku lo gak akan dikumpulin?" Tanya Bianca.
"Dikumpulin, ini bentar lagi beres."
"Buku yang lain udah di taroh di meja Bu Dinda sama Alvian, tinggal punya lo doang."
Netha mendongak, "masa?" Ia segera menutup bukunya dan berlari mengejar Alvian. "ALVIANNN PUNYA GUE KETINGGALAN!!"
Netha terus berlari membuat orang - orang banyak yang mengumpat akibat tertabrak oleh nya.
"ALVIAN!!!!!"
"ALVIAN!!!"
"ALVI- Aduhhh!!"Netha dan buku yang ia pegang terpencar entah kemana. "Aduhhh, sakittt" Netha mengelus lutut nya berciuman dengan ubin.
"Eh, sorry sorry," sebuah tangan besar terulur hendak membantunya berdiri.
Netha mendongak, membelalak mengetahui siapa pemilik tangan tersebut.
Netha bangun dari duduknya tanpa menerima uluran tangan dari orang tersebut, mengambil bukunya dan bergegas pergi.
"Netha!!" Tangan itu menahan kepergian nya.
"Apa?!" Tanya Netha, tanpa berbalik.
"Gue gak nyangka bisa ketemu lo di sini."
"Gue juga gak nyangka bisa ketemu lo di sini, karena tidak sepantasnya kita bisa ketemu lagi."
"Neth pliss, gue pengen nyelesain salah paham ini."
"Bukan nya udah selesai ya?" Kali ini Netha memberanikan diri melihat wajah yang dulu sangat ia sukai.
"Bukan gue yang masukin obat tidur kedalam minuman lo Netha."
Netha mengerutkan kening, "obat tidur?"
Lion tersenyum lalu mengangguk.
Netha mengembuskan napas, "Jadi mau lo apa?"
"Gue pengen lo dateng ke rumah gue yang dulu," ucap Lion, Netha membuka mulut hendak menyergah, tapi keburu terpotong oleh Lion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake
Teen Fictionteori konyol : belum pernah bertemu tapi bisa sayang. bagaimana bisa dua insan yang belum pernah bertemu bisa saling mencintai? Ada banyak hal yang rasanya benar - benar harus dilepaskan. Ada banyak hal yang memang tak akan pernah jadi nyata. Ada...