Begitu Mina masuk kelas, semuanya pada langsung melihat ke arahnya. Dengan tatapan curiga, namun Mina bodo amat atau tidak terlalu peka dengan sekitarnya.
Ia berjalan dengan santai menuju kursinya dan duduk dengan perasaan nyaman. Dia belum tahu kalau seluruh mata tengah menatapnya.
Bermenit menit berlalu. Mereka masih setia memandang Mina. Dan Mina yang tersenyum garing di tempatnya.
"Min,"
Kepala Mina bergerak secara spontan kala Yuqi memanggil namanuya.
"kenapa Yuq?" tanyanya dengan senyuman terpolos yang pernah mereka lihat.
Jungkook bisik-bisik tetangga bareng Eunwoo, "sumpah Mina jago banget ektingnya,"
"setuju. Kalo gue jadi dia, udah pasti panas dingin dilihatin satu kelas,"
"kenapa sih?" tanya Mina mulai konek dengan sekitarnya.
Mina melihati satu per satu temannya, yang entah kenapa semuanya berpusat padanya.
"kalian ada masalah ya?" tanya Mina pelan, super hati-hati. Takutnya menyinggung perasaan mereka.
"lo..." ucapan Taehyung gantung.
Dia menggelengkan kepalanya, "luar biasa gila,"
"ha?"
Yuqi juga ikutan menggelengkan kepala, "gue akui lo lumayan gercep,"
"ha?"
"bagi tips dong Min,"
"ha?"
Mina masih gak ngerti juga. Dia sepenuhnya bingung.
"lo pada ngomongin apa sih? Gue gagal paham, sumpah,"
Satu kelas auto geleng kepala, "udah deh, Min. Gak usah pura-pura lagi, kita semua paham kok," celetuk Minnie di mejanya.
"ha? Paham apaan?"
"ck, kasih lihat Yuq," kata Eunwoo, lama lama greget sendiri sama reaksi Mina yang pura pura gak ngerti.
"lo kemarin pergi berdua kan, ama Doyoung,"
"kapan?"
"belaga kagak ngerti lu, nih, buktinya,"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"uwaw," kata Mina melihat fotonya dengan Doyoung, si anak baru itu.
Senyum Mina merekah, "ini kan waktu gue diajak main ke barnya papa Doyoung,"
"lo dapet dari mana? Bagi dong, mau gue cetak," sambung Mina.
Ini, Mina yang buwagus banget ektingnya apa mereka semua yang tolol sih?
Gak lama dari itu, Jennie tiba-tiba pergi dari sana. Setelah sekian lama diam tak bersuara, gadis itu pergi dengan membanting pintu kelas.
Semua mata beralih memandang kepergian Jennie. Merasa ada yang aneh.
