💌kalo bisa lagunya diputar juga ya, kalo abis putar lagi. Biar ngena aja😊
----
Mina kadang kasihan melihat Eunwoo. Tiap hari jemput Wendy, diantar pulang pula ke rumah.
Wendy piket, Eunwoo bantuin.
Wendy kerja di uks, Eunwoo temenin.
Kadang kalo ada jadwal latihan basket, Eunwoo juga yang jemput Wendy.
Semisal Wendy ada rapat sama Pak Jackson, Eunwoo dengan setia dan sabar menunggu Wendy sampai selesai rapat.
Wendy ada kerja kelompok juga Eunwoo antar jemput.
Dari semua yang disebutin, tak sekali pun Wendy meminta pada Eunwoo. Cowok itu berinisiatif sendiri.
Wendy sering menolak, namun Eunwoo keras kepala. Tetap melakukannya dengan segenap hati. Meski udah ditolak berkali-kali.
"kakak suka gak sama Eunwoo?"
Mina hari ini di uks. Dia bantuin Wendy karena Eunwoo gak masuk. Cowok itu menitip pesan ke Mina, untuk bantuin Wendy. Soalnya Wendy kadang kesusahan mengerjakan semuanya sendiri.
Dan hanya Mina yang bisa Eunwoo percaya.
Eunwoo sendiri lagi demam, kemarin kehujanan habis nganter Wendy pulang setelah hampir tiga jam nunggu Wendy rapat sama anggota uks lainnya perihal tanding voli bulan depan.
Tangan Wendy berhenti memisahkan obat obatan yang baru dibeli dari apotek.
"kenapa tanya gitu?" tanya Wendy, ada senyuman di bibirnya yang Mina yakini sangat dipaksakan.
"Eunwoo juga manusia. Bukan cuma cewek yang punya batas kesabaran, cowok pun juga punya. Bahkan bukan kita, kaum hawa aja yang butuh kepastian, terkadang cowok cowok juga butuh kepastian," kata Mina bijak banget.
Padahal dia sendiri gantungin perasaan Jaehyun. Atau bisa dibilang Mina pura pura buta dengan perasaan Jaehyun.
Tak ayal, Mina mengatakan itu juga untuk dirinya sendiri.
Mina selalu menguji batas kesabaran Jaehyun padanya. Sampai mana dia betah dan tahan sama sifat dan sikap Mina yang kekanakan, manja, keras kepala, egois, gak mau dibantah, dan maunya dituruti.
Selalu. Mina selalu seperti itu bila bersama Jaehyun.
Sengaja. Dia ingin tahu untuk memastikan pilihan hatinya bukan kepada orang yang salah.
Yang bisa aja menyakiti hatinya dan menjatuhkannya hingga tak sanggup untuk bangkit.
"tahu gak sih Min, gue selalu ngerasa minder kalo jalan sama Eunwoo,"
Alis Mina terangkat satu, "minder? Pls deh kak, kakak tuh cantik, baik, bijak, dewasa. Kenapa harus minder sama diri sendiri?"
"itu pendapat lo. Gue gak sebaik yang lo lihat atau yang orang orang lain lihat. Gue gak secantik dalam penglihatan lo, bahkan gue merasa, gue masih kekanakan-kanakan."
"Eunwoo terlalu baik buat gue, Min. Dan lihat sekarang. Gara gara gue dia sakit. Dia absen dari kelas. Melewati satu hari pelajaran. Gue jahat banget jadi orang," sambung Wendy tersenyum kecut.
Dia merasa bersalah sama Eunwoo. Selalu menolaknya. Selalu bersikap acuh tak acuh. Bahkan merasakan betapa tulusnya cinta Eunwoo tanpa membalasnya sedikit pun.
"setiap orang punya rahasianya sendiri, jadi gue harap lo bisa ngerti," kata Wendy sebelum membawa kotak obat tiap kelas dalam keranjang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
