kecewa

663 105 6
                                    

Ada Bu Hani di sana. Juga ada Pak Jeonghan di sana. Juga ada Mina yang lagi nunduk karena takut dimarahi lagi. Atau diwawancarai lagi seperti dulu. Bertanya sampai urusan pribadi pula.

Enough.

Mina gak sanggup kalau harus ditanya perihal masalah pribadi. Nanti aibnya keumbar lagi.

"Mina," itu bukan suara Pak Jeonghan. Suaranya bukan suara khas laki-laki, melainkan perempuan yang sejenis dengannya.

Mina mendongak, senyuman hangat menyapanya.

"kamu Mina kan?" tanyanya masih dengan senyuman lebar di sana.

Mina mengangguk ragu, dia gak kenal sama orang ini. Apa dia guru di sini?

Kalau iya, kenapa Mina gak kenal?

Apa jangan-jangan dia istrinya Pak Jeonghan lagi?

"iya, saya Mina," jawab Mina pelan, matanya menelusuri wajah orang asing di depannya ini. Yang mana orang itu malah memainkan alisnya, konyol banget. Hampir Mina tertawa.

"saya lucu kan?" katanya pede.

Mina mengangguk kecil, memang lucu.

"Pak Jeonghan kok gak bilang punya istri? Cantik gini masa gak dikenalin ke Mina?" kata gadis itu asal ceplos.

Langsung saja raut wajah wanita di hadapannya berubah. Beberapa detik selanjutnya tertawa lebar. Berbeda dengan Pak Jeonghan yang mendengarnya langsung tersedak kopinya.

"Minaa," geram Pak Jeonghan tertahan.

Bu Hani mengibaskan rambutnya ke udara, "hehe saya emang cantik, Mina. Makasih ya." katanya.

"emang saya cocok jadi istrinya Pak Jeonghan?" tanyanya menahan tawa. Sementara Pak Jeonghan malah batuk batuk denger celotehan guru satu ini.

"Hani," tegur Pak Jeonghan.

Mata Mina berbinar dong, "yaampun, bapak, so sweet banget sii, segala panggil honey," kata Mina. Bu Hani ketawa puas banget melihat wajah dan telinga seniornya memerah.

"Mina, biar saya kasih tahu dua hal, pertama dia bukan istri saya. Kedua, dia juga guru di sini, namanya Haningrum,"

Mulut Mina membulat, "O,"

Pak Jeonghan mendengus akan respon datar dari Mina, "sudah sudah. Sini kamu, duduk,"

Sebagai murid teladan, Mina nurut. Duduk di bangku kosong yang disediakan sama wali kelasnya. Bu Hani ikutan duduk.

Guru muda itu mendapat tatapan tajam dari Pak Jeonghan, "mau apa kamu?"

"ikutan nimbrung. Mau bahas Pak Kyungsoo kan?" tak dijawab sama Pak Jeonghan. Anggap saja gak punya wujud.

"kenapa, Pak?" tanya Mina. Tiba tiba dia teringat akan janjinya dengan Jinyoung, mau ke taman hiburan. Boring di rumah mulu.

"besok besok kalau Pak Kyunysoo masuk kelas, jangan disuruh masuk. Usir aja kalau bisa," ucap Pak Jeonghan sama halnya dengan perintah mutlak dari wali kelas kepada ketua kelasnya.

Mengingat perlakuan Pak Kyungsoo, ia bergidik ngeri, ngangguk aja apa kata Pak Jeonghan.

"ngerti kan?"

"iya, Pak,"

"Mina, kamu punya kembaran gak?" tanya Bu Hani, berpangku tangan, memandangi Mina tanpa kedip. Mana pertanyaannya random, kan Mina jadi ketawa.

"Bu Haningrum lucu deh. Sayangnya Mina gak punya kembaran,"

"aduh panggil Hani aja jangan Haningrum, kepanjangan,"

The Big Boss | Jaemina✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang