ENAM

6.6K 574 41
                                    


Vote sebelum membaca😎

Yuhuuuuuuuuu I'm back gaes😂😎

💦

Gadis yang menemanimu berjuang dari bawah jangan pernah lepaskan.

💦

WAKTU berjalan begitu cepat. Tak terasa Alika sudah menyelesaikan gelar sarjana nya. Begitupun Raja.

Cowok itu hari ini wisuda setelah melewati perjalanan panjang selama kurang lebih 4tahun untuk mendapatkan gelarnya. Walaupun tidak cumlaude seperti sang kekasih, tapi Raja bangga karena bisa lulus dengan IP yang memuaskan.

Tentu saja itu semua tak lepas dari dukungan kedua orangtuanya, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan terlebih lagi kepada gadis yang telah menemaninya berjuang selama 7tahun belakangan.

Gadis yang menemaninya dari nol bahkan mungkin bisa di bilang dari minus, melihat bagaimana dulu begitu bodohnya ia menyia-nyiakan gadis baik seperti Alika.

Buktinya sekarang. Walaupun Alika sering tersakiti olehnya dahulu, tetapi gadis itu masih mau mendampingi melewati hal-hal sulit, mereka berjuang bersama, dan Raja tidak akan pernah membuat gadis itu terluka lagi.

Sekuat tenaga ia akan berjuang demi kebahagiaan gadisnya. Cukup dulu Alika yang berjuang untuknya dan sekarang waktunya Raja yang akan mempertahankan senyum manis di wajah manis Alika.

Seperti sekarang. Raja dengan gagahnya maju ke depan saat namanya dipanggil, lengkap dengan toga dan baju wisuda yang melekat pas ditubuhnya.

Suasana auditorium universitas ini dipadati oleh puluhan mahasiswa dan juga tamu undangan dalam acara wisuda kali ini

Alika, gadis yang mengenakan kebaya modern yang warnanya senada dengan wanita paruh baya disampingnya ini tersenyum senang saat melihat Raja di depan sana.

Ia bangga karena ikut menjadi saksi bagaimana perjuangan cowok itu.

Wanita paruh baya disampingnya ini mengusap lengan Alika, membuat gadis itu menoleh.

"Makasih ya sayang, kamu selalu ada buat Raja saat susah maupun senang." Ucapnya tersenyum haru.

Gadis itu kembali mengusap lengan bunda nya Raja. "Gak perlu makasih Bun. Emang udah jadi tugasnya Lika buat selalu disamping Raja." Mereka berpelukan haru.

Lelaki disamping bunda berdeham. "Kok ayah gak di ajak pelukan."

Alika terkekeh malu sedangkan bunda memukul ringan lengan ayah. "Ayah ih ganggu suasana aja." Omel bunda.

Ayah tertawa kemudian menatap Alika. "Ayah bangga sama calon menantu ayah."

"Ayah bisa aja." Ucap Alika malu.

"Nanti abis selesai acara minta langsung di halalin ya Al sama Raja. Jangan kelamaan."

Alika bersemu malu mendengar penuturan ayah yang sedikit berbisik diantara suara meriah dari tamu undangan yang hadir.

"Ayah jangan bikin Alika malu dong."

"Ayah cuma ngomong Bun, biar cepat gendong cucu dari Raja."

Our JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang