ENAM BELAS

8K 517 75
                                    

Vote sebelum membaca 😎

💦

GADIS itu melangkah masuk mendorong pintu kaca yang tertutupi oleh gorden berwarna abu-abu.

Ia menatap laptop yang menyala di atas kasur sisi sebelah kanan.

"Sayang..."

Alika mendekati kasur dengan tatapan meneliti ke seluruh ruangan.

Kemana perginya Raja?

Ia memindahkan laptop tersebut ke atas nakas. Sebelum itu ia bisa melihat bahwa layar laptop tersebut menampilkan file-file pekerjaan milik Raja.

Waktu liburan tapi masih aja mikirin pekerjaan. Dasar workaholic!

Alika baru sadar jika ada seseorang yang meringkuk dibawah selimut tebal berwarna putih itu. Ia mendekat dan menyibak selimut itu sedikit.

Melihat rambut hitam lebat, membuat gadis itu langsung duduk di ranjang dan menyibak selimut itu sampai seseorang itu terusik.

"Arggh..." Lelaki itu meracau pelan dengan mata masih terpejam.

"Sayang kamu tidur?"

Alika mendekatkan posisinya lalu tangannya terjulur untuk menyingkirkan helaian rambut yang menutupi kening Raja.

"Kamu kayaknya harus potong rambut deh. Udah panjang nih." Kata Alika.

Mungkin karena pikirnya Raja masih tidur jadi ia tidak memikirkan lagi masalah mereka tadi. Mungkin nanti saat cowok itu sudah bangun, ia akan membicarakan masalah mereka.

Tepat saat kulit tangannya bersentuhan dengan kening Raja, mata Alika refleks membulat. "Loh kok panas." Gumamnya bergantian menempelkan telapak tangannya ke kedua pipi cowok itu.

"Sayang bangun."

Alika mencoba membangunkan Raja dengan menepuk lembut pipi cowok itu. Raja menggeliat tak membuka matanya, ia mengamit tangan Alika dan menempelkannya ke pipinya sendiri.

"Kamu demam sayang." Ujar Alika khawatir menatap Raja dari dekat.

"Dingin..." Raja berkata serak dengan mata terbuka memerah.

"Kamu kok bisa demam sih, bikin aku khawatir aja tau gak." Kata Alika.

Gadis itu bangkit dari ranjang lalu mengambil remote AC dan mematikannya. "Udah tahu lagi gak enak badan tapi suhu AC nya diturunin juga." Omelnya.

"Udah gitu kenapa gak pake baju? Mau masuk angin juga?" Omel Alika lagi melihat Raja yang Shirtless.

"Tadi panas sekarang dingin." Jawab Raja lemah sambil merubah posisi tidurnya dari mereng jadi telungkup

Alika mendengus kecil. Kemudian berbalik ingin kembali menghampiri ranjang. Mata gadis itu menyipit tatkala melihat sesuatu.

"Yaampun sayang ini punggung kamu kenapa?" Tanyanya panik. Bagaimana tidak? Ia melihat goresan luka yang cukup panjang dari punggung tengah hingga punggung bawah lelaki yang tengah berbaring itu.

Raja menghela nafas berat. Sudah ia duga jika Alika akan heboh dengan luka kecilnya ini. "Ini gak pa-pa sayang." Katanya seraya ingin duduk.

Our JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang