EMPAT

7.9K 632 56
                                    

Follow dulu bagi yang belum follow
Vote dulu sebelum membaca
Komen juga jangan ketinggalan 😎

💦

SETELAH puas berkeliling dan mencoba semua permainan di time zone salah satu mall disana, Raja mengajak Alika nongkrong di sebuah kafe.

"Kamu mau pesan apa?"

Alika berfikir sejenak seraya membolak-balikan menu makanan disana.  "Aku pengen pasta aja deh."

"Itu aja?"

"Hmm... Sama jus mangga satu." Gadis itu terkekeh pelan saat Raja mengacak pelan rambutnya.

"Mangga Mulu, gak bosan-bosan kamu."

Raja menyerahkan kembali menu kepada pelayan wanita itu. "Itu aja ya mbak." Ucapnya. "Sekalian panggilin mas bro ya mbak."

Pelayan itu mengangguk singkat. Sebelum beranjak.

"Mas bro siapa?"

"Ooh itu barista disini. Aku sering nongkrong disini sama teman-teman."

Alika mengangguk paham. "Pantesan kemaren aku liat kamu sama teman-teman kamu rame-rame keluar dari sini."

"Hah? Kapan?"

"Kemaren. Aku makan di restoran depan terus gak sengaja liat kamu deh."

Raja memiting kepala Alika gemas. "Terus kamu gak hubungin aku? Gak panggil aku?"

Gadis itu mengerucutkan bibirnya. "Kan aku udah chat kamu, kamu bilang lagi di kosan tuh eh tau nya lagi peluk-pelukan di depan pintu kafe ini." Dengus Alika kesal mengingat kejadian semalam.

"Waktu kamu chat aku emang lagi di kosan."

"Boong banget kamu." Ketusnya. "Siapa cewek yang pelukan sama kamu kemaren? Pacar kamu?" Sinisnya.

"Yaampun sayang aku gak bohong. Cewek yang mana sih maksud kamu?"

Belum sempat Alika menjawab seorang laki-laki menghampiri meja mereka. "Woi bro." Sapanya. "Bawa cewek baru lagi nih." Canda cowok itu.

Raja tergelak. "Ah enggak lah. Ini pacar gue. Namanya Alika."

Alika melempar senyum kecil kepada cowok itu. Mood nya tiba-tiba memburuk.

"Gue pesen yang biasa ya bro."

"Oke siap. Eh cewek Lo mau juga gak cobain kopi racikan gue?"

"Kamu mau kopi?" Tanya Raja menatap Alika yang di jawab dengan gelengan.

"Gak mau dia bang."

Cowok itu mengganguk. "Yaudah tunggu bentar ya."

Setelah barista itu pergi, Alika masih diam dengan segala pikiran memenuhi otaknya.

"Ay..."

Alika melirik Raja malas.

"Kenapa sih?"

Our JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang