MAAPKEUN YA BARU UP AGAINBEKOS I'M SICK GES😴 jadi ga megang hape 🤪
Ini aja di sempet2in pdhl masih ucing🤪😵
Jangan lupa vote dan komen ya!
Siap kan meramaikan setiap paragraf dengan komen klean??🤪😎😎
💦
PADAHAL jadwal keberangkatan pesawat mereka tinggal 15 menit lagi, tapi sosok manusia ganteng tapi kurang waras bernama Radit belum juga menunjukkan batang hidungnya.
Mereka semua minus Radit beberapa detik yang lalu baru selesai check in dan petugas sudah memberikan boarding pass, selanjutnya mereka menunggu di ruang tunggu yang berada di area gate keberangkatan yang tertera di kertas boarding pass nya.
"Yaelah si manusia karet kemana sih lama amat."
Fathur bercelutuk seraya duduk di kursi tunggu boarding pass disusul Flora yang duduk di sampingnya.
"Bikin acara pengajian dulu kali dia dirumah sebelum berangkat." Jawab Raja asal. Ia berdiri di belakang Alika dan melingkarkan lengannya di leher gadis itu.
Jawaban Raja mengundang tawa mereka, tak terkecuali Claudia yang sedari tadi tampak kesal.
"Tadi kan dia nganterin Lo ke sini ya Clau, terus si Radit ngapain balik lagi kerumah?" Tanya Alika.
"Ada yang ketinggalan katanya."
"Timbang yang ketinggalan celana kolor doang mah ntar gue bagi punya gue satu." Kata Fathur seraya menyandarkan punggungnya ke kursi.
Flora yang mendengarnya langsung menabok lengan cowok itu. "Sayang ih ngomong yang bener!"
Raja tertawa ikut menanggapi ocehan ngawur Fathur. "Ukuran Lo pada mah kecil-kecil jadi bisa tuker-tukeran." Tawanya.
"Kecil-kecil tapi tahan lama." Sahut Fathur lagi.
Alika dan Flora kompak mencubit perut cowok mereka dan mengomelinya.
"Sehari aja gak bisa ya kalau gak ngomong jorok begitu." Omel Alika melepaskan ramgkulan Raja dan berkacak pinggang di hadapan cowok itu.
"Siapa yang ngomong jorok sih ay." Kata Raja.
Fathur menimpali. "Tau tuh."
"Lah tadi bahas bahas ukuran. Ukuran apaan?" Selidik Flora.
"Emang menurut kamu ukuran apaan?" Tanya Fathur balik.
"Mana aku tahu."
"Tuh kan, yang pikirannya jorok itu Lo." Cetus Raja.
"Au ah."
"Kalian gimana sih, bukannya telponin si Radit malah bahas yang gak penting begitu." Claudia berujar kesal seraya menurunkan ponsel dari telinganya karena sedari tadi ia berusaha untuk menghubungi Radit tapi tak di jawab.
"Takut banget kayaknya si Radit gak dateng." Ejek Alika.
"Tenang aja kali Clau. Si Radit mah kalau ketinggalan pesawat bisa nyusul pakai jet bapaknya." Sahut Raja.
"Terus nanti gue duduk sendiri gitu? Dih ogah." Gadis itu kembali mencoba menghubungi Radit.
"Mana mau gue jadi nyamuk Lo pada!" Ujar Claudia lagi.
Panggilan peringatan bahwa pesawat sebentar lagi akan take off terdengar.
Claudia tak henti-hentinya berdecak sebal melirik ke arah pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Journey
Teen FictionSequel Of INTERMEZZO || Baca INTERMEZZO dulu biar nyambung. Tapi kalau langsung baca ini juga it's okay. --- Berkomitmen tanpa adanya kejelasan hubungan tidak semudah apa yang ia bayangkan. Ternyata ini adalah awal dari perjalanan panjang kisah cint...