Aroma secangkir kopi hangat akan selalu menguak pada indra penciuman Queen mulai dari sore hari hingga petang menjelang. Kafe sederhana yang terbalut dengan dekorasi berwarna coklat lengkap dengan lantainya yang berbahan kayu--sepenuhnya di buat untuk memaksimalkan konsep kafe tersebut. Nuansa nyaman temaram jelas menjadi konsep utama kafe tersebut.
Queen sudah bekerja di sana selama kurang lebih satu tahun, waktu yang cukup lama. Bukan sekedar untuk mengalihkan waktu luangnya--dia butuh uang untuk melanjutkan hidup. Meskipun ia telah mendapatkan uang bulanan yang ia dapatkan dari beasiswa--kebetulan karena ia lolos semua tes dan mendapat nilai terbaik, ia masih merasa butuh untuk mencari uang tambahan. Bagaimanapun juga, tidak ada yang tahu kapan masa-masa buruk akan menyapanya di masa depan.
Sebuah nampan kecil yang hanya mengangkut dua buah espresso untuk dua orang pria pada ujung ruangan yang tampaknya sedang bersantai dan menikmati pemandangan kota. Di luar sedang dingin, hujan salju ringan kembali berjatuhan, namun untungnya kafe ini menyediakan penghangat ruangan yang bisa menyesuaikan kondisi iklim setempat. Seperti yang mereka bilang, pelanggan adalah raja dan mereka akan melakukan yang terbaik untuk membuat pelanggan merasa puas.
Tidak banyak yang bisa Queen lakukan selain fokus bekerja, mengabaikan hal lainnya demi memaksimalkan pekerjaannya memang sudah menjadi keharusan. Gadis itu selalu merasa bahwa lebih baik melakukan sesuatu yang menghasilkan dari pada hanya membaringkan tubuh pada hamparan kapuk empuk yang membuatnya sering kali terlena untuk bermalas-malasan sepanjang hari. Bukan sebuah bentuk produktivitas bagi Queen, dia hanya sadar jika waktu tidak bisa di ulang kembali dan dia tidak mau menghabiskan harinya dengan hal yang monoton.
Banyak hal telah berubah, pun membuat Queen juga mengubah pola pikirnya. Membuatnya takut setengah mati hanya karena waktu yang berjalan, membuatnya khawatir apabila tidak melakukan yang terbaik setiap harinya. Takut akan masa depan, namun di saat yang bersamaan ia tidak dapat mengulangi masa muda, tidak adil.
Queen setiap paginya merasa di adili hanya karena waktu yang berjalan begitu cepat, membuatnya merasa terikat untuk melakukan ini dan itu. Membuatnya nyaris kehilangan kebebasan karena suara dentuman jarum jam yang mendadak tak memiliki toleran. Setiap orang mengatakan bahwa waktu adalah uang dan waktu tidak dapat di ulang, tapi bagi Queen, waktunya lebih berharga dari itu. Maka dari itu, Queen sangat takut untuk melewatkan sebuah hari tanpa melakukan sesuatu yang berguna.
Kafe tempat ia bekerja cukup terkenal sebab memiliki tempat strategis, letaknya yang tidak begitu jauh dengan taman kota, membuat kafe tersebut jarang sekali sepi pengunjung. Tidak jarang pula Christine datang hanya untuk mengganggu pekerjaannya. Queen sendiri pernah nyaris menumpahkan segelas kopi panas pada pakaiannya karena ia sangat menyebalkan. Maksudnya, manusia gila mana yang rela menghabiskan waktu lebih dari satu jam hanya untuk memperhatikan seseorang lalu lalang dengan membawa senampan minuman dan makanan ringan dan ya, Christine adalah orangnya.
Queen pemilih dalam lingkup pertemanan, namun ia seharusnya bisa memasukkan orang-orang penting di kota London seperti Christine, Reyfal dan Manuel dalam lingkup pertemanannya, kuasa mereka besar dan tentu saja kekayaan mereka tidak bisa di katakan sedikit. Tapi tidak, Queen tidak ingin ketiganya ikut campur apalagi sampai mengambil peran penting dalam hidupnya. Apapun selain mereka sebab ketiganya mencakup semua hal yang Queen benci; kekacauan.
Perlahan suhu bumi pada dataran London mendekati angka di bawah nol derajat, membuat kebanyakan orang memilih untuk kembali ke dalam rumahnya untuk mencari sumber kehangatan. Mantel dan hot pack akan selalu menjadi yang paling laris kala musim dingin karena memang telah kebutuhan utama untuk penghangat tubuh. Beberapa dari mereka terlihat memasukkan kedua tangannya ke dalam saku mantel dan beberapa sisanya terlihat kedinginan hingga membuat gigi mereka gemertak--bersentuhan satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO MY IDOL
Fanfiction(on hold) Jimin kabur dari kenyataan berbekal niat dan nekat. Secara tidak sengaja ia berhasil menyelamatkan nyawa seorang perempuan yang selalu berhasil membuat Jimin menggeleng tak percaya. Susunan rencana ideal yang telah Jimin buat untuk kehidu...