Garis cakrawala yang mementang menyisipkan hamburan bintang yang begitu menakjubkan. Bumi seolah memberikan pemandangan terbaiknya malam ini, sengaja memamerkan keelokan atas semesta. Langit cerah dengan bulan yang hanya menampakkan setengah dirinya.
Pancaran kilau yang menyambut kedua netra telah menjadi sebuah hal kelewat biasa untuk di saksikan, jepretan kamera dengan banyaknya wartawan berkumpul untuk mencari informasi terkait. Suara jepret kamera serta para massa yang bergerak kian dekat hanya untuk mengambil gambar terbaik. Para pengawal tidak segan untuk menyingkirkan siapa saja yang menghalangi jalan, tidak segan untuk membanting apalagi mendorong.
Sebuah pertemuan dengan awak media—konferensi pers—terkait kasus yang masih ramai diperbincangkan di media sosial, kemunculan berita yang mengungkapkan fakta apabila Park Jimin berada di bawah satu atap yang sama dengan seorang gadis. Masih menjadi perbincangan hangat padahal telah berlalu tiga bulan. Mempermasalahkan hubungan keduanya dan menyelipkan berbagai hal negatif karna memiliki peluang untuk menghancurkan popularitas BTS.
Jika mereka memang macam-macam seharusnya tidak menjadi masalah sebab itu urusan privasi mereka. Sesuatu yang tidak bisa diperbincangkan dikalangan publik. Jimin tidak pernah mengira bahwa media berhasil menguak siapa gadis yang bermalam bersamanya, kemampuan mereka memang tidak perlu dipertanyakan karena relasi yang merambat kemana-mana.
Identitas detail yang ternyata berhasil menyita perhatian masyarakat, beberapa orang memberi foto dalam kolom komentar yang membeberkan bagaimana paras gadis itu. Seketika membuat banyak sekali orang yang memberi gadis itu kritikan pedas. Kesalahan terletak pada dirinya tapi gadis itu yang mendapatkan imbasnya.
Jimin datang sendirian karena saat ini semua masalah berporos pada dirinya—ingin segera menuntaskan kekacauan yang telah ia perbuat. Acara ini disiarkan langsung oleh media pada beberapa saluran televisi, Jimin tidak dapat pengulangan kata-kata dan dia harus memikirkan jawaban terbaik untuk menyelamatkan dirinya serta gadisnya
"Jadi, apa kalian menjalin sebuah hubungan?"
Seorang wartawan bertanya dengan wajah serius. Jimin tertunduk sejenak, menyeringai dengan menggeleng kepala. "Tentu tidak. Kami hanya berteman saat di London." Sejak awal yang Jimin akan lakukan adalah menjawab semua pertanyaan dengan singkat padat jelas. Tidak mau membuat mereka memikirkan spekulasi aneh.
"Hal apa saja yang kalian lakukan selama di London? Saya membaca dari berita jika kalian tidur dalam satu apartemen." Agaknya Jimin terkejut dengan pertanyaan itu, sungguh tidak sopan. Ini berlebihan. Beberapa wartawan telah termangu di hadapan laptop mereka, menunggu jawaban dari Jimin kemudian mencatat poin penting yang ia katakan.
Dia berdehem, membuat semua publik kebingungan. "Semasa di London saya memang berada di dalam satu apartemen sama dengannya, tapi kami tidur terpisah. Dia di kamarnya dan saya di sofa." Ia berhenti sejenak, memperhatikan jepretan kamera yang kian sering serta wartawan yang terlihat serius. Sudah jelas hal ini yang akan menjadi pertanyaan bagi mereka, maka dari itu Jimin akan memberi penjelasan. "Kami menghabiskan waktu mengelilingi London sebanyak dua kali. Satu di antaranya hanya mengunjungi kafe terdekat."
"Baiklah, saya tegaskan di sini. Pertama, kami tidak memiliki hubungan. Kedua, saya yang meminta dia untuk berbagi apartemen. Ketiga, kami tidak melakukan hal buruk yang menimbulkan kerugian pada kedua belah pihak dan orang lain. Jadi tolong, jangan ganggu dia." Permohonan pada akhir perkataannya jelas menuai banyak perhatian, tapi sungguh Jimin sungguh tidak ingin melanjutkan hal ini. Pertanyaan yang mereka lontarkan tidak sopan karena menyinggung privasi.
Selama konferensi pers berlangsung, apa yang di ucapkan Jimin merupakan yang paling sederhana dan tidak menyinggung pihak manapun. Sebagian besar adalah kenyataan terutama hubungan antara Jimin dan Queen yang hanya sekedar teman—meskipun he's dying of wanting to say that hell, yes she is mine.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO MY IDOL
Fanfiction(on hold) Jimin kabur dari kenyataan berbekal niat dan nekat. Secara tidak sengaja ia berhasil menyelamatkan nyawa seorang perempuan yang selalu berhasil membuat Jimin menggeleng tak percaya. Susunan rencana ideal yang telah Jimin buat untuk kehidu...