10-Aunt Rose.

3.4K 258 8
                                    

Pria itu kini tengah menekan sandi apartemen milik gadisnya, sebelum ia masuk dan menghampiri rose yang mungkin kini sedang menunggu di dalam.

Jimin menghela nafasnya ketika mendapati sang gadis yang bersandar pada Sofanya dan menatap nya kesal.

Pria itu tahu kenapa rose menekuk wajahnya,pasti karna jimin yang telat datang,jimin pun mendekat ke arah gadisnya dan mendudukkan dirinya bersebelahan dengan sang gadis.

"Maaf..."-rose memutar bola matanya malas dan memilih untuk membalikan tubuhnya membelakangi pria itu.

Jimin mengambil pelukannya dari belakang dan melingkarkan tangannya pada area bahu rose lalu mengusap-usap bahunya pelan."seulgi memintaku untuk mengantarkan nya ke supermarket"-lirihnya.

"Aku tahu posisi ku disini,jadi jika alasan kau adalah seulgi aku memakluminya,tidak masalah,kau tidak jadi mengantarkan ku pun tak Masalah,istri mu lebih membutuhkan mu"

Jimin mencium bahu sang gadis lembut dan kembali mengusapnya pelan."jangan berbicara seperti itu,maafkan aku"-balasnya.

Ia melepaskan tangan jimin pada bahunya dan segera beranjak dari tempat duduknya."lupakan,ayo pergi"-gadis itu melangkahkan kakinya meninggalkan pria yang kini masih terdiam di atas sofanya.

"Tunggu aku"-jimin pun segera beranjak dan mengikuti gadisnya di belakang.

Jimin melirik sekilas ke arah gadis di sebelahnya, ternyata wajah rose masih saja tertekuk,apakah dia masih marah?

"Sudahlah sayang...aku minta maaf"-pria itu meraih tangan sang gadis dan menautkan nya dengan tangan kanannya.

Gadis itu memalingkan wajahnya tak mau menatap jimin."kecantikan mu akan hilang jika terus-menerus cemberut seperti itu..."-Rose melempar kan tatapan sinis padanya.

"Kau menyebalkan"-kesalnya,Jimin pun terkekeh."jangan marah lagi"-jimin mengangkat tangan sang gadis dan mencium punggung tangannya lembut.

Rose berusaha untuk tidak mengeluarkan senyumannya,bagaimana pun ia masih tetap kesal pada jimin sekarang.tahan.

"Lihat pipi mu"-goda jimin,gadis itu sedikit melirik ke arah kaca spion di depannya untuk memastikan,ternyata benar,gadis itu malu.

"Jimin,berhenti membuat ku kesal!"-gadis itu melepaskan genggaman tangannya dari tangan jimin dan beralih untuk mengangkat tangannya memukul pelan lengan jimin.

Pria itu tertawa lepas setelah mendapat pukulan kecil dari gadisnya."sakit chaeng,kau harus memijit ku lagi!"-ujarnya.

..

Jimin memberhentikan mobilnya tepat di depan halaman rumah bibi rose, keduanya pun melepaskan seatbelt yang melilit pada tubuh mereka sebelum keluar dari mobilnya.

"Apakah aku juga masuk?"-gadis itu menganguk kecil sembari merapikan rambutnya."tentu saja"-balasnya.

Rose mengetuk dan memencet bel berulang kali membuat sang pemilik rumah pun dengan segera keluar dan membukakan pintu nya.

"Chaeyoung-ngie!"-sang bibi dengan bahagia dan antusiasnya memeluk gadis di hadapannya menyalurkan rasa rindunya.

"Chaeyoung,siapa dia?"-bibi Jung melonggarkan pelukannya dan beralih menatap pria di belakang rose .

"Park jimin imnida.."-pria itu tersenyum dan sedikit membungkuk kan badannya."dia kekasih ku bibi"-timpa rose.

"Jinjja?! Dia tampan sekali,kau berkencan dengan idol?"-keduanya terkekeh mendengar perkataan wanita di hadapannya itu."bibi,bisa saja..."-balasnya.

"Kalau begitu,ayo masuk!"

Keduanya pun mengikuti langkah bibi Jung untuk masuk kedalam rumahnya,Jung meminta jimin dan rose untuk duduk di atas sofa miliknya dan memintanya untuk menunggu sebentar karna ia akan membuat kan minuman.

"Aku menyukai bibi mu,dia sangat ceria"-bisiknya."Tapi kau tidak mencintai bibi ku kan?"

"Ahhh eumm...Sepertinya iya"-gadis itu mencubit dada jimin cukup keras membuat sang pemilik meringis kesakitan.

"Yak! Sakit chaeyoung..."-gadis itu hanya memutar bola matanya malas pada pria nya.

"Kalian sungguh menggemaskan"-bibi Jung kembali dari arah dapur dengan 3 cangkir minuman di atas nampannya."tidak bi...jimin tidak menggemaskan,hanya aku!hanya aku!"-ucapnya.

"Hahha...baiklah hanya kau.chaeng"

"Kalian sudah kenal dan dekat lama?"-keduanya melirik satu sama lain sebelum menjawab pertanyaan dari sang bibi.

"Kami bertemu satu bulan yang lalu bibi"-jung pun mengangguk setelahnya."Apa hubungan kalian serius?atau hanya...?"-gadis itu menatap pria di sampingnya seolah mengisyaratkan,ini adalah giliran jimin untuk menjawab.

"Aku sangat mencintainya...tentu saja aku serius padanya bibi"-jung pun mengangguk setelah nya,dilihat dari cara berbicara nya dan matanya sepertinya pria ini benar-benar mencintainya.

"Bibi?aku punya sesuatu untuk mu"-Rose menyodorkan kotak berisi hadiahnya untuk sang bibi."ohhh,apa ini?"-tanyanya.

"jangan buka sekarang bibi, kau boleh membukanya nanti saat aku pulang"

"Jimin,chaeyoung memang suka membuat penasaran bukan?"-pria itu terkekeh mendengar perkataan Jung karna memang benar gadis itu selalu membuatnya penasaran pada dirinya.

"Kau benar bibi,aku pun sangat penasaran dengan dia"

"Sudahlah"-rose berusaha untuk menahan senyumnya agar tak terlukis pada wajah nya karna tersipu malu mendengar percakapan kedua orang itu.

"Sepertinya ada seseorang yang malu bibi"-godanya."siapakah dia? apakah kekasih mu jimin?"-jung
.
.
.
Maaf banget baru bisa up sekarang, soalnya aku banyak tugas hue hueee( ˶ ❛ ꁞ ❛ ˶ )

Votement!!!(◍•ᴗ•◍)✧*

Home Wrecker|Jirosé✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang