gadis itu terduduk lemas kala salah satu kamar apartemen yang berada jauh di atasnya kini berubah menjadi gelap,pikirannya telah tertuju pada sesuatu yang buruk pada suami dan sahabatnya lakukan di dalam sana.
Apakah mereka melakukan nya?
Pandangan seulgi beralih pada mobil milik jimin yang terparkir tepat di sebelah mobil nya, ia mengusap wajahnya kasar dengan Air Mata yang kini mulai membasahi kedua pipinya.
bagaimana jika memang benar suaminya itu telah berselingkuh dengan sahabat yang paling ia percaya dan ia tempatkan pada urutan nomor satu?
"Kau tidak boleh melakukan itu padaku Roséanne."
____
Rosé mengernyitkan dahinya saat sinar cahaya matahari mengintrupsi tidurnya,ia pun perlahan membuka mata nya.
Gadis itu tersenyum kala pandangan nya menangkap tangan yang masih setia melingkar sempurna di atas pinggangnya.
"Bangun,aku akan menyiapkan sarapan mu dan air hangat untuk mu"-perlahan ia menyingkirkan tangan kekar milik sang pria pada pinggang nya dan kini tangan nya beralih menepuk-nepuk pelan pipi sang kekasih.
"Kau lelah sayang? Aku tahu..tapi kau harus bangun"
Jimin pun tersenyum dengan mata yang masih terpejam menampakan wajah menggemaskan nya."iya aku sangat lelah"-rengeknya.
Rosé tertawa gemas ia pun memberi satu kecupan pada bibir sang pria."bagaimana?"
"Jika hanya itu lelah ku tidak akan hilang"
"Lalu bagaimana agar rasa lelah mu itu hilang sayang?"
Ia pun kembali menciun bibir Rosé dan menindih kembali tubuh sang gadis, Rosé pasrah di bawahnya ia membiarkan jimin untuk melakukan apapun padanya saat ini.
"Sayang...bagaimana jika ronde kedua?"
--
Jimin memasuki pekarangan rumah miliknya, melihat sang istri yang terlihat tengah menyirami beberapa tanaman pada halaman depan rumah nya pria itu pun segera berjalan menghampiri nya.
Ia pun tak ragu untuk memeluk sang gadis dari belakang sambil meletakkan dagu nya pada pundak kanan seulgi."oh! Kau mengejutkan ku, bagaimana bisa kau pulang tanpa memberi tahu ku? Huh?"
Jimin pun tersenyum."ini adalah kejutan"
Seulgi tersenyum getir,jimin tidak tahu saja jika dirinya tahu semua kelakuan sang suami juga sahabat nya kemarin.
gadis itu menghela nafasnya mencoba menahan umpatan yang akan keluar dari bibir nya pada si pria."Sayang,apa kau yakin kau tidak datang dari kemarin?"
Jimin pun membeku,apa yang harus ia katakan sekarang pada istrinya? Atau istrinya ini tahu semuanya?
Suara tawa yang terdengar jelas pada telinga nya kembali menyadarkan jimin pada lamunan nya."aku bercanda! Kau tak mungkin pulang lebih awal tanpa mengabari ku bukan?"
Ahh akhirnya..
Jimin pun ikut tertawa walaupun kini jantung nya berdegup kencang menandakan bahwa dirinya mulai panik ketika mendengar perkataan sang istri sebelumnya.
"Cepat masuk dan bersihkan badan mu,aku akan menyiapkan makan untuk mu"-jimin pun mengangguk sebelum ia meninggalkan satu kecupan pada pipi kanan sang istri.
Perlahan senyuman yang terlukis di wajahnya pudar setelah sang suami benar-benar hilang dari pandangan nya dan masuk ke dalam rumah nya.
"Teruslah bersikap seolah kau tidak tahu apapun,aku akan mengikuti semua permainan mu."
Sejauh ini baik seulgi maupun jimin masih bersikap seperti biasanya, walaupun seulgi yang sudah berniat untuk mengambil pisau dapur miliknya beberapa kali,namun ia masih bisa menahannya untuk saat ini.
gadis itu meletakan Secangkir teh hangat pada meja tepat di mana jimin duduk disana,gadis itu juga ikut bergabung dan mendudukkan dirinya di samping kiri jimin.
"Apa tidak ada yang ingin kau katakan pada ku jimin?"-pria yang kini tengah meneguk teh hangat miliknya pun menaikan satu alisnya.
"Seperti nya tidak ada sayang,mengapa tiba-tiba menanyakan itu? Ada sesuatu yang mengganggu pikiran mu?"-balasnya.
"Tidak,tapi aku ingin sesuatu jimin dan kau seharusnya bisa menyanggupi nya"-pria itu terdiam sejenak sebelum ia mengangguk menyetujui permintaan nya."Tentu saja sayang,apa itu?"
"Tinggalkan Rosé."
Jimin membulatkan matanya sempurna."mwo?!"-kagetnya.
Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akhirnya akan jatuh juga bukan? Sama seperti jimin.sepandai-pandai nya jimin menutupi hubungan gelap nya pasti akhirnya akan terungkap.
"Wae? Kau tidak bisa melakukan itu?"-pandangan jimin beralih pada gadis yang kini tengah meneteskan air mata nya,jujur jimin pun masih sangat mencintai istrinya namun rasanya cintanya pada Rosé pun juga tak kalah besarnya.
Haruskah ia memilih sekarang?
"Maaf."-gadis yang berada tepat di hadapannya kini meremat ujung piyama miliknya, bagaimana jika jimin tidak memilih nya? Apa ia akan kuat dan mengiklaskan suami nya bersama sahabat nya?
Ia tidak bisa membayangkan jika di kemudian hari ia melihat jimin bersama Rosé berjalan bersama dengan seorang anak kecil di tengah mereka.
Hancurlah hidupnya.
"Aku sangat mencintaimu."
"Tapi aku tidak bisa meninggalkan Rosé bersama buah hati ku di dalam kandungan nya"
Perlahan rematan tangannya pada ujung piyama nya kian melemah,juga air matanya yang seketika terhenti kala mendengar pernyataan menyakitkan dari si pria.
Inilah akhirnya.pernyataan jimin membuat dirinya sadar bahwa kini ia bukan satu-satunya wanita yang jimin cintai,tapi salah satunya.
"Kau membuat nya mengandung anak mu? Mengapa bukan aku?"-terlihat wajah penyesalan dari si pria,wajahnya menyendu, tak kuasa menatap manik mata milik sang gadis di hadapannya.
"Maafkan aku.."
Tak mau terlihat lemah di hadapan jimin,si gadis pun menghapus air mata yang sedari tadi membasahi kedua pipinya."pergi lah,aku ingin sendiri, temani calon ibu dari anak mu."-ucapnya lirih.
Pria itu mengangguk kecil dengan air mata yang perlahan turun membasahi pipinya.
"aku tidak apa,aku perlu memikirkan kedepannya dan mengambil keputusan.Jika kau nantinya mendapatkan surat dari pengadilan,itu adalah surat dari ku yang artinya, aku melepaskan mu."
Pria itu meraih kedua tangan milik si gadis,jimin rasanya tak rela meninggalkan sang istri untuk saat ini."aku akan menerima apapun keputusan mu, maafkan aku,aku mengecewakan mu"
.
.
.
Agak ga jelas,jadi kagak dapet feel nya huhu😔✋Anyways..Votement juseyo!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Home Wrecker|Jirosé✅
أدب الهواة[COMPLETED] Penghianatan.kalian bersama dengan cara yang salah,wanita itu sahabat mu dan kau,wanita itu istri mu, bagaimana bisa kalian bersama-? "Aku tidak tau siapa yang salah,aku?jimin?sahabat ku?atau cinta yang tumbuh diantara kami?"-park chaeyo...