5. HUKUMAN

302 92 60
                                    

Happy reading guys:)

'Lo itu kayak teka tiki di hidup gue.'

_Cashel Michravelly_

.....

"Re, Del kantin yuk laper nih," ajak Ratna.

"Sama gue juga," ujar Adel menyetujui ajakan Ratna.

"Nggak makasih, kalian aja. Aku masih kenyang kok," tolakan halus yang terdengar dari Freya.

"Ayolah Re dah lama kita gak ke kantin bareng," paksa Ratna.

Freya mempertimbangkan ajakan dari Ratna dan Adel," ya udah ayo Rere ikut," utusnya.

"Nah gitu baru seru," Ratna mengacungkan kedua jempolnya untuk Freya. Freya hanya tersenyum dan menatap hangat kearah sahabatnya.

"Ayo ah, lama," ujar Adel sembari dengan menarik kedua tangan sahabatnya.

Tiga sekawan itu berjalan beriringan dengan Ratna berada di antara Freya dan Adel.

Mereka bercanda ria dengan lawakan yang tak henti henti keluar dari mulut ketiganya secara bergiliran.

.....

Cashel berjalan seorangan dengan pandangan lurus dan kedua tangan di masukan kedalam saku celana abu abu miliknya.

Dengan santai ia menelusuri koridor untuk pergi ke ruang bk. Matanya mulai gencar mencari sesuatu yang harus ia cari di tengah ramainya suasana depan kelas yang ia lewati.

Dan hap. Cashel melihat gadis dengan rambut panjang, yang tadi pagi ia temui di belokan arah ke perpustakaan. Namun bedanya, sekarang ia tidak menundukkan wajahnya hingga ia bisa melihat jelas wajahnya yang cantik nan imut.

Namun Cashel masih diam tidak beranjak dari pendiriannya untuk bertanya ataupun menyapa. Dia hanya bisa melihat gadis itu dari kejauhan.

'Dia yang bikin gue kayak gini? Siapa sih? Kok gue penasaran gini ya? Gue harus cari tau siapa dia. Lo harus jadi milik gue.'

Sesampainya di kantin mereka memesan makanan, dan sekarang satu porsi nasi goreng dan es campur ada dihadapan Adel dan Ratna. Sedangkan Freya dia hanya memesan kentang goreng.

"Nanti kapan kapan kalian main dong ke rumah gue. Sepi gue di rumah gak ada kerjaan. Paling cuma rebahan, nonton tivi, maen hp, nyanyi, sama demus doang," curhat Ratna.

"Gimana kalo kalian nginep di rumah gue. Mau kan?" tawar Ratna.

"Gue si oke oke aja. Lo Re gimana?" tanya Adel.

"Mmm gimana ya? Nanti aku coba bilang dulu sama ibu," jawab Freya lesu.

"Dahhhh gue jamin lo pasti dikasih izin. Biar gue aja yang jemput biar ada alasan yang keluar dari mulut gue yang membahana ini. Hahaha," ucap Ratna yang diakhiri dengan ketawa lepas miliknya.

"Woy lo bisa diem gak? Malu kali diliatin orang,"

"Ah elu make bilang malu malu segala, biasanya juga malu maluin," ledek Ratna.

"Yang suka malu maluin tuh elo bukan gue," kekeh Adel.

"Loh kok jadi ke gue sih,"

"Loh kok jadi nyolot sih,"

"Abisnya lo ngapain ngatain gue malu maluin."

"Udah sekarang gue nanya. Siapa yang mulai duluan?" tanya Adel dengan seringaian miliknya.

Ratna membenarkan posisi duduknya dan merapihkan rambut yang sebenarnya hanya untuk berfikir mencari jawaban yang pas, karna Ratna tau Adel jago dalam masalah bersikat lidah, "ya eee gue kan becanda doang, lo nya aja yang baperan," elak Ratna.

Freya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang