6. INTEGRAL

283 75 59
                                    

Happy reading:)

'Mengapa kau usik ketenanganku?'

_Freya Grizelle_

.....

"Gue duluan ya guys, udah ada yang jemput di bawah. Bye," Adel melambaikan sebelah tangannya ke udara dengan tersenyum lebar.

Freya hanya melambaikan tangannya sebagai balasan. Sementara Ratna ia juga melambaikan tangan dan melakukan kiss bye," iya hati-hati Del, jangan lupa kalo misalkan sore lo jadi ke rumah gue bawain gue coklat ya. Bye Adel cantik," ujar Ratna dengan sedikit berteriak.

"Gak tau ah banyak maunya lo, udah tajir juga masih aja minta orang lain. Beli sendiri sana," jawab Adel dengan suara berteriak juga agar Ratna bisa mendengarnya.

"Ih nyebelin banget sih si Adel. Yang tajir itu bonyok gue, bukan gue. Tanpa bonyok gue bukan apa apa." Ratna mencibikan bibirnya sebal.

"Udah biarin aja," ujar Freya.

"Hm." Ratna hanya berdeham. Dia mengelurkan gawai dari saku rok abu abu miliknya dan mengetikan sesuatu di layar gawai miliknya. Hingga sebuah senyuman tercetak di bibirnya.

Ratna mengalihkan pandangan ke arah Freya, "btw lo kadi kan ikut nginep di rumah gue. Gue tadi udah chat Adel, dia bilang dia jadi nginep. Lo gimana?" tanya Ratna antusias.

"Gimana ya?" Freya bingung. Apakah iya harus ikut menginap di rumah Ratna atau tidak. Dia takut tidak mendapatkan izin dari ayahnya.

"Udah lo nggak perlu khawatir. Ntar gue yang jemput lo, biar gue yang ngomong sama bonyok lo. Jam 4 sore, okey bep? Lo siap siap aja. Jangan telat," ujar Ratna.

Freya tersenyum mendengar apa yang dinyatakan oleh sahabatnya itu. Dirinya bersyukur memiliki teman sebaik Ratna dan Adel, "iya makasih Rat."

"Iya santai aja," Ratna membenarkan letak rambutnya yang sengaja ia gerai, "oh iya by the way, lo mau balik bareng nggak? Sekalian, kita kan searah," tawar Ratna.

"Nggak usah, lagian aku mau ke perpustakaan dulu. Mau minjem buku, sekalian mau ngadem hehe," ujar Freya dengan cengirannya.

Ratna terkekeh melihat kelakuan Freya yang menurutnya sangat lucu, "ooo... yaudah gue balik dulu ya? Ati ati Re," ujar Ratna.

"Kamu juga hati hati di jalan

Ratna menggendong tas berwarna navy miliknya. "Iya, jangan lupa siap siap."

"Siap komandan," ujar Freya seraya terkekeh setelahnya.

"Duluan Re," pamit Ratna.

"Iya,"

Dan kini di dalam kelas hanya terdapat dirinya. Freya menggendong tasnya dan membenarkan roknya. Freya keluar dari kelas, dan berjalan santai menuju Perpustakaan. Dia yakin sekarang sudah tinggal beberapa orang yang tetap berada di sekolah.

Freya melangkahkan kakinya memasuki perpustakaan dan mengucapkan salam yang di jawab oleh ibu penjaga sekolah. Freya memang sudah akrab dengan penjaga perpustakaan sekolahnya, berasal dari bandung yang membuatnya selalu berbicara indonesia bercampur dengan logat sundanya.

"Eh neng Freya belum pulang?" Tanya Ibu Tia.

"Belum bu, aku mau minjem buku lagi. Oh iya Bu ini aku juga mau ngembaliin buku yang aku pinjam, tadinya mau pagi tadi nggak jadi hehe," ucapnya ramah, memamerkan deretan gigi putihnya.

Freya memberikan buku yang ia bawa dari tas biru langit miliknya, "ini Bu bukunya,"

Bu Tia menerima buku yang disodorkan Freya," "iya. Oh iya kamu tanda tangan dulu di buku ini," Bu Tia menunjuk salah satu tabel yang harus di tandatangani Freya.

Freya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang