Happy Reading:)
"Jadi kamu yang mengajak Freya nginep?!" ujar Tian murka.
.....
"Iya om," ucap Ratna kikuk, "bolehkan?" lanjutnya.
"Nggak," jawab Tian.
"Kok gitu sih Om," ujar Ratna pelan.
"Fre itu perempuan, Fre juga punya rumah, Fre harus belajar, Fre nggak boleh main seenaknya," ujar Tian.
"Tapi Om..."
"Apa? Kamu datang ke sini hanya untuk menjemput Freya kan? Jika memang apa yang saya katakan benar, lebih baik kamu pergi dari sini. Freya nggak saya izinkan menginap di rumah siapapun," ucap Tian membenarkan posisi duduknya.
"Memang benar apa yang Om katakan. Tapi Om harus tau Freya menginap di rumah saya itu ada alasannya," ujar Ratna.
"Apa? Palingan juga cuma mau main, ngomongin yang nggak penting. Udahlah mending kamu pulang saja," ucap Tian.
'Nyebelin banget sih ni aki aki satu. Kalo bukan demi Freya, gua nggak mau dah kek gini.'
"Begini ya Om. Alesan Freya mau nginep di rumah saya itu, dia mau ngajarin materi yang saya nggak faham. Kurang baik apa lagi coba anak Om, dia mau mengalirkan ilmu yang ia punya. Anak Om kan baik, inget nih ya Om kalo do'a anak sholeh itu bisa terkabul," ujar Ratna.
Tian bungkam mendengar apa yang Ratna katakan, salah satu alasan anaknya mengapa ia memaksakan kehendak jika ia ingin menginap di rumah temannya.
"Awas aja kalo misalkan saya tau kalau kamu sedang berbohong," ucap Tian penuh penekan.
"Ah elah Om ini gimana sih. Masa anak secantik saya boongin orang yang lebih tua sih, bohong itu dosa kan? Saya juga tau kali Om," ujar Ratna dengan kekehan tidak jelas.
Terlihat pintu di sebelah kanan dari kursi yang di duduki Ratna terbuka memperlihatkan anak dan ibu, membuat Ratna tersenyum. Akhirnya apa yang ia tunggu ada di depan matanya.
"Eum Rat, maaf sebelumnya aku...."
"Ayah izinin kamu nginep malam ini," ucap Tian.
Ucapan Tian yang membuat kening Freya berkerut, menatap Ratna dengan penuh tanya.
"Serius yah?" tanya Freya.
"Sana berangkat, sebelum ayah berubah fikiran," ucap Tian.
Freya langsung pergi ke kamar miliknya untuk mengambil tas dan baju ganti yanh udah ia siaapkan.
"Bu, Yah... Freya berangkat dulu," pamit Freya mencium punggung tangan kedua orang tuanya, disusul Ratna yang melakukan hal yang sama, "assalamualaikum,"
.....
Kepadatan jalan di daerah Ibu Kota memang bukanlah hal yang tak asing di telinga. Seperti sekarang jalanan dipenuhi oleh kendaraan, baik roda dua maupun empat.
"Re, kita mampir dulu ke supermarket yang ada di depan komplek ya. Soalnya stok cemilan di rumah gue udah abis," ujar Ratna.
"Iya Rat aku ngikut aja," jawab Freya, "by the way, Adel udah ada di rumah kamu Rat?"
"Udah, dia dateng pas gue mau jemput lo tadi," ucap Ratna.
"Rat, tadi kamu bilang apa saja sama Ayah aku? Kok bisa sih aku diizinin pergi," Heran Freya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freya [On Going]
Teen FictionGadis cantik yang berusaha menyibukan diri dari keramaian untuk mengubah dirinya menjadi orang yang tertutup dan pendiam. Usahanya berhasil namun hanya hasilnya yang kurang baik. Hasil dari kerja kerasnya selama ini bisa dibilang over. Dia hanya tak...