10. TRUTH OR DARE

178 40 30
                                    

Tap bintang di pojok kiri bagian bawah dan banjiri comment nya!:)

.....

Cashel melihat pantulan dirinya di cermin. Ia menggunakan celana jeans dan kaos berwarna hitam yang dilengkapi dengan sneakers berwarna senada, senyum tercetak di bibirnya. "Waktunya berangkat." Gumamnya pelan.

Dia menuruni tangga dan mendapati adiknya yang sudah bangun sedang menonton televisi di ruang tengah.

"Hallo Qila, good night babe," ujar Cashel lembut.

"Abang kok baru pulang?" tanya Aqila dengan pandangan lurus ke arah televisi.

"Abang udah pulang dari tadi kok, cuma kamunya aja yang tidur di depan," ujar Cashel.

"Abang suka gitu kebiasaan, suka bikin Qila nunggu. Qila udah nungguin dari jam setengah tiga tauk, pegel Qila nunggu. Yaudah Qila tidur aja abisnya ngantuk abangnya nggak inget pulang, nggak inget janji ke adiknya pula," jawab Aqila jutek.

"Iya maaf, tadi abang telat juga bukan mau nya abang. Tadi abang di suruh bersihin Perpustakaan sama Bu Siti," Cashel menjelaskan.

"Oh jadi abang di suruh sama Ibu guru abang? Ya udah Qila nggak jadi marah dah, berarti abang rajin mau di suruh suruh sama Ibu gurunya," ucap Aqila dengan mata yang berbinar.

"Siapa yang di suruh suruh Qila?" tanya mamah tiba tiba datang.

"Ini mah Bang Ashel di suruh Bu guru bersihin Perpustakaan, mah," ucap Aqila.

'Aduh Qila malah bilang lagi sama mamah gimana kalo mamah curiga kalo gue bukan di suruh.' Gerutunya dalam hati.

"Kamu disuruh siapa Shel?" Tanya mama dengan pandagan menuntut.

"Mmm anu itu mah," Bingung Cashel untuk memilih alasan yang masuk akal.

"Ah mamah tau nih, pasti kamu di hukum kan? Ngaku kamu?" Mama mulai mengintograsi Cashel.

Cashel gelagapan di tempat, "nggak mah nggak. Cahel nggak di hukum kok," elaknya.

Kirana mengangkat sebelah alisnya, "kalo bukan di hukum terus apa?" Kirana tersenyum penuh kemenangan.

"Ah iya iya Cashel kena hukuman mah, ketahuan tidur lagi jam pelajaran," Akunya.

"Sudah mamah duga,"

"Ini itu gara gara Pak Tomi, malah masuk ke kelas Cashel segala. Mana ngadu. ngomporin lagi," ucap Cashel dengan wajah ditekuk.

Kirana menghembuskan nafas pelan, "kamu itu Shel udah salah nyalahin guru lagi. Nggak boleh gitu, emang pada dasarnya kamu yang salah. Harusnya kamu minta maaf sama Pak Tomi, bukan malah nyalahin dia," nasihat Kirana.

"Buat apa minta maaf mah. Toh biasanya juga kalo Pak Dandang yang masuk Cashel tidur juga nggak pernah tuh di laporin, Pak Tominya aja yang lebai," ucap Cashel membela dirinya.

"Cashel liat mamah," tegas Kirana, "kalo salah minta maaf, harusnya kamu sadar Pak Tomi gitu ke kamu berarti dia peduli sama kamu kan kamu udah kelas dua belas," Kirana mengusap rambut Cashel sayang.

"Iya mah iya," jawabnya acuh.

Kirana tersenyum melihat penampilan anak cikalnya, "mau kemana udah rapih gini?"

"Cashel mau minta izin ngajak princess main mah,"

"Iya tapi jagain adik kamu," Kirama mengingatkan.

"Sure mom," jawab Cashel mantap.

"Yaudah gih jangan kemaleman pulangnya,"

"Iya mamahku yang cantik jelita," puji Cashel.

Freya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang