Setelah kami selesai membicarakan masalah pindah rumah, aku langsung pergi ke kamar, dan langsung melemparkan tubuhku ke kasur, seketika aku langsung berfikir. Sebenarnya aku tidak setuju kalau kami harus pindah rumah, karena nanti kalau aku pindah dan Michael malah ke sini untuk menemuiku bagaimana, tapi benar juga kata mama, kalau Michael tidak akan pernah kesini untuk menemuiku, soalnya kalau memang benar Michael mau menemuiku pasti sudah sejak lama dia lakukan, mungkin dia sudah melupakanku, dan juga pasti sekarang dia sudah mempunyai pacar.
Bodo amatlah, dari pada aku mikirin Michael yang belum tentu mikirin aku juga mending aku pergi jalan-jalan deh, eh tapi kalau jalan-jalan sendirian mana enak, mending aku ajak Elin, sekedar informasi Elin ini adalah sahabat lamaku, aku mulai kenal dengannya sewaktu aku masih menduduki kelas 1 SMP, dan mulai bersahabat dengannya sejak kelas 2 SMP, tanpa fikir panjang aku langsung mengirim pesan kepada elin.
Aku
P
Elin
Iya, kenapa Di?
Aku
Jalan-jalan yuk, suntuk nih gue. Lagian ada yang mau gue omongin nih. Bisa gak lo keluar?
Elin
Ayo
Aku
Oke, gue siap-siap dulu habis itu langsung on the way ke rumah lo.
Elin
Oke
Setelah selesai mengirim pesan kepada Elina, aku langsung bersiap-siap.
***
Sekarang aku sedang di dalam mobil besama Elina.
"Kita mau kemana sih Di?" kata Elin kepadaku.
"Ke cafe, tempat biasa kita nongkrong," kataku pada Elin yang hanya dibalas anggukan olehnya, setelah itu Elin hanya diam begitu pun dengan aku.
Setelah sampai di cafe, kami langsung kemeja paling pojok tempat yang biasa kami duduki, dan langsung memesan minuman.
"Ada apa sih Di, kayaknya lo mau ngomong serius banget," kata Elin padaku yang langsung to the point.
"Jadi gini Lin, 2 hari lagi gue bakalan pindah keluar kota bareng bokap dan nyokap gue," kataku tanpa basa basi.
"Bercanda lo ah, gak lucu Di," kata Elin sambil tertawa kepadaku.
"Gue serius Lin, dan besok pagi gue gak bakalan datang ke sekolah lagi," kataku pada Elin, sebenarnya aku sangat berat hati untuk pergi, tapi mau bagaimana lagi aku terpaksa harus pergi.
"Jadi lo serius Di, kenapa mendadak banget?" kata Elin, aku melihat raut wajah elin yang langsung berubah drastis baru saja dia tertawa tapi sekarang dia langsung bersedih, karena mendengar kabar akan kepergianku.
"Soalnya bokap gue pindah tugas dan akan menetap di sana, jadinya gue harus ikut deh," kataku.
"Terus masalah pindah sekolah lo udah diurus apa?" kata Elin.
"Udah, mokap gue yang ngurus dari jauh-jauh hari," kataku.
"Yaudah deh, gue juga gak bisa nahan lo di sini, jadi gue terpaksa harus rela kehilangan sahabat gue," kata Elin yang hanya pasrah saja.
Setelah itu kami langsung meminum minuman yang kami pesan tadi.
***
Hari ini aku sedang mengemas semua barangku, aku membawa semua barangku dan juga semua barang yang diberikan Michael kepadaku yang merupakan kenangan masa kecilku bersama Michael, ditengah mengemas barang aku melihat foto masa kecilku dengannya dan juga kalung yang berinisial DiMi yang dia kasih dulu yang agak kebesaran padaku tapi sekarang sudah pas di leherku, aku selalu memakai kalung yang Michael kasih.
"Michael apakah kita akan bertemu lagi dan menjadi sahabat seperti dulu , aku sangat merindukanmu, sebenarnya aku menyimpan rahasia yang sejak dari kecil aku pendam dan aku tidak berani mengatakannya padamu, karena aku takut nanti jika aku mengatakannya kamu malah ingin menjauhiku dan pergi meninggalkanku, dan aku tidak mau semua itu terjadi, tapi tanpa aku katakan, kamu juga sudah pegi meninggalkanku," batinku sambil melihat foto dan kalung yang dia kasih.
***
Sekarang aku sudah berada di rumah baruku, lumayan besar sih, lebih besar dari rumah lamaku, aku langsung menuju ke kamarku, ada kasur yang berukurang queen size, lemari dengan 3 pintu, nakas, meja rias dan masih banyak lagi yang tak bisa kukatakan, aku langsung berbaring di kasur baruku, dan tanpa sadar aku sudah tertidur nyenyak .
"Diandra bangun sayang, makan malam dulu yok," kata mamaku, sambil memukul mukaku dengan halus dan berniat ingin membangunkanku.
"Iya ma, mama ke bawah aja dulu nanti Diandra nyusul," kataku pada mama sambil mengusap-usap mataku.
"Iya tapi cepetan ya, itu papa dari tadi udah nungguin," kata mama sambil beranjak dari kasurku menuju ke ruang makan, setelah mama pergi aku langsung pergi ke kamar mandi dan menuju wastafel dan langsung membasuh mukaku, setelah itu aku langsung pergi ke ruang makan yang berada di lantai bawah.
Setelang sampai di meja makan, aku langsung duduk di depan mama dan langsung menyantap makanan yang sudah disajikan. Setelah selesai makan, aku langsung ke kamar dan langsung mengambil ponselku yang berada di nakas, aku berniat untuk mengirimi pesan pada Elina, dan pas aku membuka ponselku ternya Elina sudah mengirimkan pesan kepadaku terlebih dahulu, dan tanpa pikir panjang aku langsung melihat pesan yang dia kirim.
Elin
P
Di
Lo udah sampai di rumah baru lo ya.
Aku
Iya, gue udah nyampe nih
send
Elin
Kok lo baru bales
Aku
Sorry, tadi pas gue sampai, gue langsung ketiduran dan baru megang ponsel sekarang.
send
Elin
Oo gitu, yaudah deh gue tidur dulu, udah ngantuk banget ini mata
Aku
Oke
send
Setelah aku selesai ngirim pesan ke Elin, aku langsung berbaring dan mulai memejamkan mataku.
****
happy reading, semogia kalian suka ya.
jangan lupa vote, commen, dan share ya manteman.
Min, 26-april-20
KAMU SEDANG MEMBACA
DiMi With Love
Teen FictionDiandra memiliki seorang sahabat dari masa kecilnya, tapi sekarang mereka harus terpisah, karena sahabatnya itu terpaksa harus pindah keluar kota. Jujur saja, Diandra sudah sangat merindukan sahabatnya itu, sudah 8 tahun mereka terpisah, tapi Diandr...