Pov Diandra
Sekarang aku sedang bersama Bu Wina, kami sedang menuju ke kelas baruku, sesampainya di kelas Bu Wina menyuruhku untuk menunggu di depan kelas terlebih dahulu, aku hanya mengangguk tanda mengiyakan omongan bu Wina, setelahnya Bu Wina langsung memasuki kelas.
"Selamat pagi anak-anak." Suara Bu Wina yang terdengar sampai di luar kelas.
"Pagi juga bu," kata murid sekelas yang terdengar di telingaku.
"Jadi hari ini kalian kedatangan murid baru ya, Diandra silahkan masuk nak," kata Bu Wina dan aku langsung memasuki kelas baruku, pas aku sudah di dalam kelas aku langsung mengedarkan pandanganku untuk melihat teman sekelasku, dan pandanganku terhenti pada cowok dingin yang tanpa sengaja aku tabrak tadi, apa? Jadi aku bakalan satu kelas sama nih cowok songong, batinku.
"Ih anak barunya jelek amat sih, kalau tau kayak gini mendingan dia gak usah satu kelas sama kita, ya gak teman-teman," kata seorang cowok yang aku gak tau namanya.
"Iya, betul tuh, nih cewel jelek amat, mana dia hitam dekil banget, dasar cewek cupu," kata cowok yang bersebelahan dengan yang ngomong tadi.
"Huuuu, cupuuu." Dan yang lain menyahuti, tapi aku lihat cowok yang aku tabrak tadi, dia hanya diam .
"Sudah diam semuanya," kata Bu Wina, dan mereka semua langsung terdiam.
"Nak Diandra, silahkan memperkenalkan diri," kata bu Wina, yang mempersilahkan aku untuk berkenalan pada teman satu kelasku.
"Baik Bu, perkenalkan namaku Diandra Aurora, aku murid pindahan dari SMA Taruna Jakarta," kataku memperkenalkan diri.
"Apakah ada yang ingin bertanya?" kata Bu Wina.
"Saya Bu," kata cowok yang tadi mengejekku.
"Iya, silahkan," kata Bu Wina mempersilahkan cowok itu untuk bertanya kepadaku.
"Gue mau bertanya, kenapa lo bisa jelek kayak gini sih, dan kenapa ini sekolah bisa nerima lo?" kata Rangga.
"Rangga kalau bertanya itu yang baik-baik, jangan kayak gini," kata Bu Wina, oo jadi namanya Rangga.
"Mana kamu itu juga ketua kelas ini, seharusnya kamu kasih contoh yang baik sama teman-teman kamu bukan malah kasih contoh yang kayak gini, sekarang kamu ibu hukum, kamu berdiri di depan kelas selama pelajaran ibu, " suruh Bu Wina.
"Ah Ibu, sayakan cuma bercanda Bu," kata Rangga, yang ingin merayu Bu Wina agar dia gak jadi dihukum.
"Gak ada alasan lagi, cepat kamu berdiri," kata Bu Wina dan sepertinya Rangga cuma bisa pasrah saja, soalnya dia langsung mengerjakan apa yang bu Wina suruh.
"Oke, apakah ada yang mau bertanya lagi?" kata Bu Wina, dan sepertinya tidak ada yang mau bertanya soalnya semua orang pada diam.
"Oke, sepertinya tidak ada yang mau bertanya, kalau gitu Diandra kamu boleh duduk, kamu duduk di samping Aqilla," suruh Bu Wina yang mengarahkan jarinya kepada seorang cewek yang dibilang Bu Wina tadi, dan namanya Aqilla.
"Baik Bu," kataku, setelah itu aku langsung menuju ke meja yang Bu Wina tunjuk tadi.
"Hey, namaku Diandra," kataku pada Aqilla.
"Namaku Aqilla," katanya dengan ramah, sepertinya dia orangnya baik, batinku.
"Oke, kalau begitu kita mulai saja pembelajarannya ya anak-anak," kata Bu Wina, setelah itu semua orang langsung diam dan memfokuskan pandangannya kepada bu Wina termasuk juga aku.
***
Pov Michael
"Baik Bu, perkenalkan namaku Diandra Aurora, aku murid pindahan dari SMA Taruna Jakarta." Kata cewek itu memperkenalkan diri, aku yang dari tadi hanya melihat kebuku langsung beralih melihat cewek itu, apa tadi katanya? Namanya Diandra Aurora, gak mungkin, gak mungkin kalau itu Diandra, ini mungkin hanyalah sebuah kebetulan saja.
"Apakah ada yang ingin bertanya?" kata Bu Wina.
"Saya Bu," kata Rangga.
"Iya, silahkan," kata Bu Wina mempersilahkan Rangga untuk bertanya pada cewek itu.
"Gue mau bertanya, kenapa lo bisa jelek kayak gini sih, dan kenapa ini sekolah bisa nerima lo?" kata Rangga, aneh emang pertanyaannya, tapi aku gak heran sih sama sikap Rangga yang seperti ini, dia itu emang suka ceplas ceplos.
"Rangga kalau bertanya itu yang baik-baik, jangan kayak gini," kata Bu Wina pada Rangga
"Mana kamu itu juga ketua kelas ini, seharusnya kamu kasih contoh yang baik sama teman-teman kamu bukan malah kasih contoh yang kayak gini, sekarang kamu ibu hukum, kamu berdiri di depan kelas selama pelajaran ibu, " suruh Bu Wina.
"Ah Ibu, sayakan cuma bercanda Bu," kata Rangga, yang ingin merayu Bu Wina agar dia gak jadi dihukum.
"Gak ada alasan lagi, cepat kamu berdiri," kata Bu Wina dan sepertinya Rangga cuma bisa pasrah saja, soalnya dia langsung mengerjakan apa yang Bu Wina suruh.
"Oke, apakah ada yang mau bertanya lagi?" kata Bu Wina, dan sepertinya tidak ada yang mau bertanya soalnya semua orang pada diam.
"Oke, sepertinya tidak ada yang mau bertanya, kalau gitu Diandra kamu boleh duduk, kamu duduk di samping Aqilla," suruh Bu Wina yang mengarahkan jarinya kepada Aqilla.
"Baik Bu," katanya, setelah itu dia langsung menuju ke meja Aqilla, yang berada di depan mejaku.
***
Pov Diandra
Triiinggg
Terdengar bunyi bel, setelah bunyi lonceng itu berhenti semua murid pada keluar, mungkin ini lonceng untuk istirahat.
"Diandra kamu mau ke kantin gak bareng aku," kata Aqilla yang ingin mengajakku ke kantin.
"Gimana ya, aku mau aja sih, tapi aku takut nanti semua orang di kantin mengejekku karena aku ini jelek," kataku, sebenarnya aku gak takut sih, tapi aku hanya ingin mengetes Aqilla saja, apakah dia memang benar orangnya baik atau dia cuma ingin iseng saja.
"Gapapa kok, nanti kalau ada yang apa-apain kamu, kamau gak usah khawatir, aku pasti bakalan ngebelain kamu kok," katanya, sepertinya dia orangnya baik dan tulus.
"Oke, kalau gitu ayo ke kantin," kataku padanya, setelah itu kami langsung menuju ke kantin, sesampainya di kantin semua orang melihat ke arah kami.
"Itu siapa sih, jelek banget," kata seseorang yang tak aku kenal.
"Iya dia siapa sih, kayaknya dia murid baru deh, boleh ni besok-besok kita kerjain," kata cowok yang lain menyahuti.
"Iya bener juga tuh, kita suruh aja dia bikin PR, gimana kalian setuju gak kalau kita jadiin tuh cewek cupu budak kita," kata cowok yang lain lagi.
"Udah Di, gak usah didengerin, mereka emang kayak gitu, suka nyuruh-nyuruh, tapi nanti kalau mereka nyuruh-nyuruh kamu, jangan mau ya," kata Aqilla.
"Iya, kamu tenak aja, gausah khawatirin aku," kataku.
"Oke, kalau gitu kita pesan makanan yok, kamu mau pesan apa?" tanya Aqilla.
"Aku mau bakso, terus minumnya es teh," kataku pada Aqilla.
"Oke, kalau gitu kamu tunggu di sini ya, aku pesenin dulu." Kata Aqilla, dan dia langsung pergi memesan makanan, tak lama setelah itu Aqilla datang dengan membawa makanan yang dipesan tadi, dan tanpa basa basi kami pun langsung memakannya.
***
jangan lupa vote, comment, dan share ya manteman.
sel, 28-april-20
KAMU SEDANG MEMBACA
DiMi With Love
Fiksi RemajaDiandra memiliki seorang sahabat dari masa kecilnya, tapi sekarang mereka harus terpisah, karena sahabatnya itu terpaksa harus pindah keluar kota. Jujur saja, Diandra sudah sangat merindukan sahabatnya itu, sudah 8 tahun mereka terpisah, tapi Diandr...