GK -BAB 3-

958 79 1
                                    

      Alva memarkirkan mobilnya di tempat parkir yang tersedia, setelah merasa cukup dia turun lalu menghampiri alvi yang menunggunya dengan duduk diantara anak tangga yang berada di sisi bangunan.

      Baru saja sampai di tempat alvi menunggu, alva malah melihat alvi sudah tak ada disitu, dia hanya menggerutu dan kesal karena perintahnya dihiraukan oleh alvi.

      Alva berjalan kedalam toko buku untuk mencari alvi, namun dia belum menemukannya, sekarang dia khawatir juga kesal pada alvi yang tak menuruti perintahnya. Dia keluar mencari alvi ke tempat lain dan menemukan alvi sedang duduk di salah satu kedai kopi, alva pun menghampirinya.

Tak

"awss..," Alva menjitak kepala alvi yang membuat sang empu meringis kesakitan sembari mengusap kepalanya.

"enak ya kabur!, gue udah takut gak nemuin lo sekarang lo malah enak-enakan ya minum kopi tanpa bilang ke gue!," suara alva terdengar sedikit keras membuat beberapa pengunjung disana menengok apa yang terjadi.

"syut oy, tuh liat pada nengok!, ya maaf abisnya aku tadi haus banget, jadi langsung aja deh hehe," alvi membekap mulut alva dengan tangannya sembari berbicara pelan memperingatinya.

Alva hanya mendengus sambil melepaskan tangan alvi yang menutupi mulutnya, "kan gue udah bilang jangan jauh dari gue!, nanti ada yang nyogok lu pake lolipop terus lu ilang berabe ntar," alva membalas dengan suara pelan juga.

"heh!, kamu kira aku bocah ingusan apa?!, udah ah yu beli buku," alvi menarik tangan alva keluar dari kedai kopi itu, menyeretnya sampai masuk kedalam toko buku.

"lepasin elah!, KDPK lu!,".

"ha?, KDPK apaan?," alvi mengerutkan dahinya.

"kekerasan dalam perkembaran!," alvi hanya memutar bola matanya malas lalu segera pergi meninggalkan alva tanpa mempedulikannya.

"baru juga dibilangin jangan jauh, dasar!," alvi hanya bisa menggerutu pelan tanpa bisa di dengar oleh orang yang ia maksud.

      Sembari menunggu alvi memilih buku, alva hanya duduk manis di kursi yang disediakan oleh toko ini.

ALVI POV

      huh, senang sekali rasanya bisa membeli buku tanpa harus membayar hehe, tapi kesal juga sih karena alva tak memperbolehkanku jauh-jauh darinya, emang dasar posesif!.

      Dan untuk kejadian aku pergi ke kedai kopi, sebenarnya bukan karena aku sangat haus, melainkan ada seseorang dari masa laluku yang membuatku muram mengingat yang berlalu, namun kukatakan jujur bahwa aku merindukannya, dengan sekedar melihatnya mungkin akan membantu menghilangkan kata rindu.

      Dan yah...aku sampai di kedai kopi ini, aku memesan minuman kopi agar tak terlihat seperti sedang mengikuti seseorang, namun seseorang itu hendak pergi dari sana, aku ingin segera menghampirinya tapi alvi menemukanku terlebih dahulu.

      Akhirnya aku melanjutkan niatku untuk membeli buku dan setidaknya tidak mengingat lagi kejadian tadi dan mengusir rasa sedihku.

      Aku memilih buku novel fantasi yang bertemakan pertarungan, ataupun novel yang didalamnya terdapat beberapa gerakan sebuah bela diri. Aku sangat menyukai apa pun yang berkaitan dengan bela diri, entahlah mengapa, hanya saja aku sering berkhayal tentang aku yang menjadi seorang atlet bela diri profesional, hahaha...konyol memang.

     Karena aku terlalu fokus dengan apa yang aku pikirkan, aku tak sengaja menginjak kaki seseorang yang ada di sebelahku.

"aww," dia meringis.

GEN KEMBARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang