GK -BAB 8-

607 64 3
                                    

"jadi itu alasan ayah pergi bawa koper, bun?," tanya alva.

     Semua tertunduk sedih, semua sekarang sudah jelas, kala bertahun-tahun mereka mengira bahwa ayah mereka hanya pergi untuk bekerja, nyatanya pergi untuk waktu yang sangat lama.

"jangan benci ayah kalian," adonia tersenyum, "biar bagaimana pun, dia ayah kalian,".

"bunda kenapa baik banget sih?!, udah jelas kan dia nyakitin bunda!, nyakitin kita semua!, wajar kalo kita benci!," sanggah alqo menggebu-gebu.

     Adonia memegang tangan alqo, dan menatapnya lembut, "sayang, bunda gak pernah loh ajarin kalian buat benci seseorang, dia masih ayah kalian, orang tua kalian, kan bunda udah pernah bilang kalo durhaka sama orang tua, nanti kalian masuk neraka,".

"tapi--,".

"jangan biarin setan nguasain kalian, istigfar ya nak, kita sama-sama jalanin ini semua," kalimatnya tetap diakhiri dengan senyum olehnya.

Semuanya terharu, membenarkan ucapan adonia, menerima kenyataan sekuat tenaga, lalu memeluk adonia, berbagi duka bersama, menguatkan satu sama lain.

Tuuuuut (suara kentut)

Semua seketika diam, dan menatap alqo dengan sengit.

"hehehe, peach," alqo mengangkat dua jarinya membentuk V.

"BANG ALQOO," semua teriak bersamaan, namun adonia hanya terkekeh.

***

"bunda mau jenguk ayah kalian," ucap adonia setelah selesai mengunyah suapan terakhirnya.

    Semua saling menatap, seperti menyiratkan suatu kekhawatiran akan sesuatu.

"bunda yakin?," tanya zayyan.

    Adonia tersenyum lalu menganggukkan kepalanya yakin.

"bunda nanti duluan aja, kita bakal nyusul sebelum maghrib," saran alqi.

"yaudah nanti bunda sekalian nungguin kalian, pulangnya jangan terlalu maghrib ya, gak baik,".

"siap bun," ucap mereka serempak.

"bang alqo, makannya cepetan kek, udah kayak siput aja," rengek alvi.

"makan tuh gak boleh cepet-cepet," ucap alqo yang masih memegang sendok dan garpu di saat semua sudah selesai.

"gimana gak lamban, orang tiap sarapan dia doank yang nambah secentong," timpal alqi.

     Alqo memukul alqi dengan sendok yang dia pegang, "berisik!, ganggu mulu lu,".

"hoyy, rambut gue jadi bau jigong," balas alqi tak terima.

"yaudah ntar gue semprot kispray biar wangi," ucap alqo yang masih mengunyah makanan.

"udah udah, cepetan makannya alqo, nanti kalian terlambat," adonia menengah.

"yaudah, kita pamit berangkat ya bun, Assalamualaikum," kompak mereka kecuali alqi.

"woy, tungguin gue napa, gak sabaran banget si. Bun, alqo juga pamit, assalamualaikum!," alqo segera mengambil tas di belakangnya, meneguk air dengan cepat, lalu berlari ke arah depan.

"adoh," alqo mengaduh saat kakinya malah tak sengaja menambak kursi.

"ehh, hati-hati," adonia terkekeh.

***

     Alva berlari kemudian langsung merangkul alvi.

"mau kemana lu?,".

GEN KEMBARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang