GK -BAB 13-

576 60 6
                                    

Permisi....
Ada bonus pict dulu nih di awal part.
\(○^ω^○)/

Oke!, silahkan lanjut membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oke!, silahkan lanjut membaca!

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

"va, ke minimart dulu ya," titah alvi.

"hah?," alva tak mendengar ucapan alvi karena kencangnya terpaan angin.

"ke minimart duluu,".

"hah?,".

"KE MINIMART DULU WOY!, DEMEN BANGET SIH BIKIN ORANG NGEGAS?!,".

"ngapain main minicraft?, lagi di jalan ini vi,".

"YA ALLAH, MINIMART BUKAN MINICRAFT ALVA BUDEG,".

"owh minimart, bilang donk dari tadi,".

Alvi mengusap wajahnya kasar sembari mendengus kesal, "jadi nyesel gak bawa golok,".

"buat apa golok?, mau tawuran lo ya?!," kini alva mendengar kalimat alvi karena mereka sedang di lampu merah.

"terserah situ aja, terrrrrrrserah!," jawab alvi dengan kesal.

"gajelas lu," jawab alva.

"heh, beneran minta digetok ya?!," suara alvi meninggi lagi.

"syutt, bawelnya ditunda dulu, udah sampe nih," alva memarkirkan motornya lalu alvi turun dan masuk terlebih dahulu yang kemudian disusul oleh alva.

       Alvi membeli segala aneka snack dan beberapa minuman lalu pergi lagi dari sana dan melanjutkan perjalanannya menuju rumah sakit.

"lo punya utang ya sama gue!," alva membuka pembicaraan.

"gak ikhlas amat sih jadi orang," gerutu alvi.

"bukan gak ikhlas, tapi lagi hemat. Hemat pangkal kaya!," jawabnya.

"bukan hemat, tapi pelit. Pelit pangkal neraka!," jawab alvi.

"kata siapa gue pelit?!, yang beliin novel-novel lu siapa kalo bukan gue?!,".

"idih, baru sekali beliin juga,".

"wahhh, licik ni bocah,".

"yang licik itu kamu!,".

      Dan begitulah suasana perjalanan jika hanya berdua antara alva dan alvi, selalu ada hal-hal kecil yang sering mereka debatkan walau tau itu adalah hal yang tidak penting.

      Tanpa terasa waktu karena mereka sibuk berdebat, akhirnya mereka sampai di rumah sakit dan segera menuju lantai lima dimana tempat alqi dirawat.

      Alva mengetuk pintu dan mengucapkan salam, begitu juga dengan alvi. Adonia dan razka yang mendengar salam itu, langsung terkesiap dan menyambut salam mereka. Alva dan alvi mencium punggung tangan adonia dan juga razka.

GEN KEMBARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang