Tiga

48 8 16
                                    

17 Juli 2006

⏳⏳⏳⏳

Gerbang sekolah terbuka menampilkan pamflet bertuliskan "Selamat Datang Peserta Didik Baru di SD Nusa Bangsa 03". Banyak orang tua murid mengantarkan anaknya menuju kelas masing masing. Tak terkecuali Raina.

"Nanti jangan nakal ya, jangan diem aja kalau diajak kenalan, biar kamu punya banyak teman. Oh iya, kalau ada guru laki laki jangan nangis ya." Ibu Dwi, ibunya Raina menasihati Raina yang sedang duduk di bangku kelasnya menunggu bel berdering.

Kenapa Ibu Dwi berkata seperti itu? Karena dulu waktu Raina masuk TK, Raina menangis sangat keras hingga ingin minta pulang. Tau kah alasannya? Hanya karena Raina takut pada guru laki laki. Dasar Raina.

Raina hanya mengangguk saat dinasihati ibunya. Raina menyalami tangan ibunya dan Ibu Dwi pergi untuk bekerja.

Ibu Dwi belum lama ini bekerja di Rumah Sakit Daerah di kota tempat tinggalnya sebagai perawat. Untuk membantu suaminya memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Kringg kringg kringg

Bel berbunyi menandakan guru akan masuk, tapi sebelum itu ada anak laki-laki yang duduk di sebelah Raina. Raina mengamati gerak gerik anak itu. Tapi seperti tidak merasa diperhatikan, mereka hanya saling diam tanpa menyapa satu sama lain.

Guru mereka pun masuk dan menyapa murid muridnya, memperkenalkan dirinya, dan tak lupa mengabsen mereka.

"Antariksa Putra Andara." Absen pertama dipanggil guru tersebut dan anak laki-laki yang berada di sebelah Raina mengacungkan jarinya.

"Ooh, namanya Antariksa." Batin Raina yang sejak tadi mengamati teman sebangkunya.

Guru itu terus mengabsen hingga murid terakhir di kelas itu, dan guru mereka yang bernama "Bu Tyas" meminta seluruh siswanya memperkenalkan diri di depan kelas.

"Nah, tadi kan ibu sudah memperkenalkan diri, jadi sekarang kalian memperkenalkan diri ya." ucap Bu Tyas kepada seluruh muridnya.

Antariksa maju ke depan untuk memperkenalkan diri karena dia absen yang pertama. Hingga Raina maju karena sudah gilirannya.

"Namaku Raina Nirmala Permata, kalian bisa panggil aku Rain." Raina memperkenalkan diri di depan kelasnya dengan penuh keberanian.

"Raina sebelum masuk SD masuk TK dulu kah?" Bu Tyas bertanya pada Raina seperti ia bertanya pada murid yang lain.

"Iya." Jawab Raina pada gurunya.

"TK mana?"

"TK Trisula Permai."

"Ooh, yasudah, kamu boleh duduk kembali."

Raina kembali duduk di bangkunya. Lalu ada tangan terulur di sampingnya.

"Namaku Antariksa, kamu maukan jadi temanku?" Pemilik tangan itu, Antariksa.

"Namaku Raina, oke sekarang kita teman ya, Anta." Raina membalas uluran tangan Antariksa dan tersenyum. Mereka berdua tersenyum. Dan kembali mengobrol.

⏳⏳⏳⏳

Kringg kringg kringg

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 09.00 yang berarti bel tadi menandakan mereka sudah diperbolehkan pulang.

"Byee Antaa, besok duduk sama aku lagi ya. Aku pulang dulu, ayahku kayaknya udah jemput aku." Raina langsung berlari setelah mengatakan itu kepada Antariksa.

Pak Bagas, ayah Raina sudah siap dengan motornya di depan sekolah Raina untuk menjemputnya. Raina berlari ke arahnya.

"Ayahhh, aku punya teman lo, namanya Anta. Tapi aku belum punya teman cewek, besok aku cari." Cerita Raina dengan penuh semangat pada ayahnya.

"Raina hebat, sudah punya teman. Tidak apa kalau temanmu laki-laki yang penting dia baik padamu. Besok cari teman lebih banyak lagi ya." Pak Bagas tersenyum pada putrinya.

Mereka menaiki motor dan menuju ke rumah dimana Nenek Sarni dan Kakek Ahmad menunggu cucunya bercerita.

⏳⏳⏳⏳

Antariksa Putra Andara. Teman pertama Raina di sekolah dasar. Raina memanggilnya Anta. Menurut Rain, Anta itu orangnya irit ngomong, tapi kalau Rain bercerita dia pasti mendengarkan dan tak jarang menanggapi. Pernah suatu hari Rain bertanya seperti ini.

"Anta, kenapa Anta kalau ngomong dikit dikit sih, Rain kan jadi berasa ngomong sendiri!" Tanya Rain yang sudah mulai jenuh dengan sikap Anta.

"Kalau Rain gak suka Anta ngomong sedikit ya sudah, gak usah main sama aku." Balas Antariksa dengan cuek.

Sejak saat itu, Raina mencoba berbaur dengan teman teman ceweknya yang lain, tapi saat melihat Antariksa yang tidak punya teman, Raina kasihan padanya. Jadi Raina kembali berbaikan dengan Antariksa dan keadaan kembali seperti semula.

Raina yang banyak tingkah kembali berteman dengan Antariksa yang irit bicara. Meskipun begitu, ada sedikit kemajuan karena Antariksa lumayan banyak bicara sekarang, lumayan loh ya.

Teman teman Raina pun senang berteman dengan Raina, kalau Antariksa sedang dalam masa patung, maka Raina bermain dengan temannya yang lain.

Ah, kalau kalian bertanya apakah Antariksa hanya berteman dengan Raina? Jawabannya tidak. Karena Antariksa punya satu teman laki-laki yang sudah menemaninya dari ia TK. Temannya itu bernama Arjuna Narendra. Antariksa dan temannya yang lain memanggilnya Jujun.

Kasihan sekali, nama Arjuna yang sudah bagus malah dipanggil Jujun. Kalau kalian bertanya mengapa Antariksa tidak duduk dengan Jujun? Karena Jujun berbeda kelas dengan Raina dan Antariksa.

BERSAMBUNG

Jangan lupa vote dan komen ya. Maaf kalo ada typo:)

RAINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang