Tiga Belas

21 5 23
                                    

Jamkos sedang terjadi pada kelas XI IPA 6. Suasana kelas sudah seperti pasar di pagi hari.

Anak cowok berkumpul di belakang kelas sedang mabar. Sedangkan yang perempuan terbagi menjadi beberapa kelompok melakukan kesibukan yang berbeda-beda.

Raina, Senja, dan Jujun sedang menonton drakor. Zora yang sedari tadi mengantuk sudah tertidur lelap di bangkunya, mengabaikan kerusuhan kelas.

"Aish gila, dia pembunuhnya anjir!" Pekik Jujun yang membuat Zora terusik.

Zora mengangkat kepalanya menghadap Jujun yang berada di sebelah Senja.

"Heh, lo tuh cowok apa cewek sih?" Tanya Zora.

"Cowok lah bege!"

"Cowok tuh pada mabar noh di belakang. Lah elo, malah nonton drakor. Curiga gue." Zora memicingkan matanya ke arah Jujun.

"Eh anjir. Gue beneran cowok, perlu bukti lo? Ayo ikut gue ke kamar mandi!" Jujun sudah meraih tangan Zora. Sedangkan Zora mendelik pada Jujun.

"Heh, waras lo? Iya udah gue percaya dah kalo lo cowok." Kesal Zora.

Jujun kembali ke bangkunya, kembali menonton drakor.

Raina yang menyimak perdebatan Jujun dan Zora geleng-geleng kepala heran sambil membayangkan bagaimana jadinya jika Jujun dan Zora terlibat hubungan lebih dari teman.

"Jun, lo berantem terus ama Zora. Jodoh lo kali." Ucap Raina pada Jujun yang memusatkan perhatiannya pada drakor.

"Heh, gila kali jodoh ama cowok sarap." Pekik Zora yang mendengar ucapan Raina.

"Lah, biasanya begitu sih."

"Mit amit mit amit." Kata Zora sambil mengetukkan meja dan kepalanya bergantian.

"Dahlah, mending beli es krim aja di koperasi." Kata Raina.

Raina bangkit dari duduknya lalu berjalan keluar kelas. Tapi baru beberapa langkah berjalan, ia menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya.

"Kalian gak ada yang mau ikut gitu?" Tanya Raina pada mereka bertiga.

Sontak mereka bertiga serempak menggeleng. Raina menghembuskan nafasnya lalu menghentakkan kakinya berjalan menuju koperasi.

Sepanjang perjalanan Raina hanya menggerutu karena respon ketiga sahabatnya.

Setelah sampai di koperasi, Raina segera menuju tempat es krim. Matanya berbinar melihat es krim yang tersedia. Sepertinya baru saja diisi karena terlihat lengkap.

Raina mengambil salah satu es krim kesukaannya lalu menuju petugas untuk membayarnya.

"Kok jam pelajaran ke koperasi?" Tanya petugas koperasi.

"Mampus.." Batin Raina.

"Eh, tadi pelajarannya udah selesai, bentar lagi kan istirahat jadi dibolehin istirahat duluan." Jawab Raina.

Petugas koperasi tersebut menganggukkan kepala membalas jawaban Raina.

Raina keluar dari koperasi dengan membawa es krimnya lalu bernafas lega.

RAINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang