1

371K 8K 232
                                    

🤓Mana suara yg nunggu kisah Bang Ben?

Azeeekkk.. Akhirnya setelah aku bersemedi agar mendapatkan ide.. And ... Finally gol juga.

Dulu kayaknya ada deh yg komen "Ben itu udah pakdhe² k... Tp dia pakdhe hot😍"

Emang Ben beneran kliatan gitu ya gess ?😂 tp kalian gk masalah kan klo Ben se old itu? ⊙︿⊙ yg penting kan Hot udah mah >3<.

And disini aku mohon bgt sama kalian para Readers entah itu Senior readers yg udh ngikutin dr jamannya AMAZING OPPAI atau Junior readers yg baru gabung..

Aku mohon banget, tolong hargai karya aku yah, seenggaknya sempetin VOTE dulu sebelum baca. Itu sangat berpengaruh pada semangat ngetikku. Apalagi klo ada Comment yg membangun :>

Oke deh happy reading yah ♡🌸

***

Seorang pria dengan umur cukup matang, kini sedang menatap tak minat pada orang-orang yang berlalu lalang didepannya. Pria dengan setelan jas dan wanita-wanita binal yang memakai gaun ketat memamerkan lekuk tubuh yang sering dijamah.

Ben Riz, pengusaha ternama dengan penampilan yang menarik perhatian. Walaupun umur yang sudah cukup matang, tapi tak mampu mengurangi daya tampannya yang menggairahkan, membuat banyak para wanita meliriknya minat. Tapi Ben tak merespon satupun diantara mereka. Justru dirinya merasa jengah berada di dalam pesta yang membosankan sekarang.

Kini ia sedang mengunjungi pesta temannya yang akan menurunkan jabatannya sebagai CEO pada putranya, yang mau tak mau Ben ikut hadir. Karena perusahaan Ben sedang dalam menjalin hubungan bisnis dengan perusahaan temannya itu.

Hingga sampai acara penyambutan selesai, kini para tamu dipersilahkan berbincang-bincang dan memakan sajian yang telah disediakan. Ben mengambil sampanye yang di tawarkan oleh seorang pelayan pria.

Ben melangkah menjauh berusaha mengasingkan diri dari keramaian,memilih tempat yang sepi dan gelap . Ia meminum sampanye nya dengan pelan sambil mata elangnya menelusuri semua orang didalam gedung tersebut . Hingga pandangannya menangkap sosok perempuan yang memakai seragam pelayan, dengan rambut di kepang kebelakang dan hiasan rambut beruba bulu burung berwarna putih membuatnya terlihat manis.

Perempuan tersebut sepertinya terlihat marah, dilihat dari raut wajahnya yang tak sedap dipandang dan alis yang seakan menyatu. Pelayan tersebut melangkah sembari menawari sampanye-sampanye yang ia bawa di nampan tangannya. Beberapa kali terlihat  ada tamu yang menggodanya, ahh mungkin itu yang membuat ekspresi wajahnya sangat menggemaskan.

Wajahnya begitu manis, rambut hitam legamnya yang panjang, bibi pink yang merekah dan hidungnya yang mancung. Sangat cantik!

Ben menggelengkan kepalanya saat sadar ia telah memuji kecantikan seorang wanita. Lalu ia menunduk mengambil ponselnya di dari dalam saku celananya.

Ben tersenyum saat wallpaper ponselnya menunjukan gambar wanita yang paling ia cintai sampai sekarang sedang tersenyum bahagia menatap kamera. Lea nya.

Ben mengambil foto Lea secara diam-diam. Karena dirinya terlalu gengsi untuk meminta Lea berfoto. Ben dengan segudang rasa penyesalannya karena sikap buruk nya dulu saat semasa memperlakukan Lea, membuatnya semakin terpuruk menjalani hidup.

Lalu notifikasi ponselnya membuyarkan lamunan mellow nya. Tertera nama sang putra Angelo di atas panel layarnya. Ben segera membuka pesan chat yang dikirim putranya.

HOT MEN AND BRUTAL GIRL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang