7

81.7K 4.1K 75
                                    

Tolong Vote sebelum baca yah🙂

Klo vote cepet banyak kan cepet Next juga 😩


***

Author Pov

Ben menyantap sarapannya dengan mata yang sesekali melirik ke arah putranya. Elo makan dengan menekuk wajahnya masam. Mencebik terus-menerus dengan lucu.

Pasalnya Elo merajuk karena saat dirinya bangun tak menemukan sensei tercintanya di rumah. Dan ia menyalahkan Ben karena tak dapat menahan Briana untuk tinggal sejenak. Karena Elo benar-benar ingin sekali sarapan bersama dengan Briana.

" Makan dengan benar Elo--" ujar Ben

" Hmn..." Elo hanya menggumam dengan menyantap nasinya malas.

" Daddy akan jemput kamu nanti-- kamu hari ini ada latihan karate kan?" tanya Ben

" Hari ini kan tidak ada latihan. Sensei cuma ngelatih Elo dua kali seminggu. Sisanya kata Sensei, sensei harus kerja sama sensei Rico juga" jawab Elo, sedikit bersemangat ketika Ben mulai membuka tema tentang Briana.

Satu alis Ben terangkat mendengar jawaban putranya yang membuat dirinya sedikit tertarik.

" Elo tau sensei kerja dimana? " tanya Ben dengan lembut, berusaha membujuk Elo agar berbagi informasi dengannya.

" Hmm dulu Elo pernah dengan Sensei Briana minta dianter sama sensei Rico ke tempat kerjanya-- hmm katanya toko bunga deh dad.. Namanya hmm lupa " jawab Elo dengan lucu

Ahhh toko bunga--- sama seperti Lea dulu yah.

Ben tersenyum masam. Ingatannya kembali menerawang ke masa-masa dirinya dengan Lea. Entah kenapa dirinya sangat sensitif jika menyangkut sesuatu yang berhubungan dengan Lea.

" Emangnya daddy mau ngapain nanya-nanya tempat kerjanya sensei?" tanya Elo yang kini sudah menyelesaikan sarapannya.

" Hmm Elo masih marah sama daddy? " tanya Ben lembut

Elo meminum susu nya dengan semangat lalu menaruh gelasnya di meja. Bekas susu yang mencetak di atas bibirnya sungguh menggemaskan di wajah Elo. Membuat siapa saja gemas ingin membersihkannya.

" Hmm Elo nggak bisa marah lama sama daddy. Kata Sensei Bri juga gitu, gak baik marah-marah terus. Entar cepet tua. Makannya daddy jangan suka marah-marah yah,, nanti tambah tua loh xixixi" kikik Elo seraya mengelap bibirnya dengan tisu

Siyalan. Kenapa aku yang terus dapat ceramah dari putraku? Kenapa pula harus bawa-bawa tua? Aku tak setua itu! Keukeuh Ben dalam hati.

" Elo sayang, bisa daddy minta sesuatu sama kamu? " ucap Ben hati-hati

" Apa itu? " tanya Elo

" Daddy minta kamu jangan sebut daddy tua yah. Ganti kata tua dengan kata hot. Itu lebih bagus boy" ucap Ben

Elo mengernyit " Hot? Panas? Emang daddy panas? Daddy demam? " tanya Elo khawatir

" Hei..  Tidak.. Daddy tidak demam. Hanya saja tolong turuti kata daddy oke. Ganti kata-kata mu itu yang menyebut daddy tua" Ben beranjak mendekati anaknya lalu menggendongnya keluar.

HOT MEN AND BRUTAL GIRL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang