12

50K 3K 119
                                    

Widiiihh kangen Ben Hot kaga siih? 😂

Mau dibikin gimana nih?

Kesel?

Sedih?

Emosi?

Baperque?

Mantap² ? ( khusus ini mmmmmm ntar deh xixixi)

****

Author Pov


" Terimakasih yah Bri--- kamu sudah mau memaafkan ku. Tapi, tentang perasaan ku yang sudah ku katakan tadi. Memang benar adanya Bri. Aku Cinta sama kamu" ucap Samuel didepan gerbang rumah kecil Briana

Briana bersedekap dengan memandang tanpa ekspresi ke Samuel. Pria tampan dengan sejuta pesonanya. Kharisma Samuel memang begitu kuat, Briana akui itu. Namun sayang Briana tak bisa tertarik lebih klimaks pada Samuel.

Ia benar-benar hanya menganggap Samuel kakak, tidak lebih. Apalagi keluarga Briana dan paman Damien sudah sangat dekat.

" Maaf sam,  tapi jawaban ku tetap sama. Aku tidak bis----

" Aku tahu aku tahu, please jangan terburu-buru memberiku jawaban Bri. Tolong pikirkan baik-baik. Aku Cinta kamu sudah sejak dulu. " Samuel menyela ucapan Briana.

Briana menghela nafas lalu berkata
" Kau tahu? Kau lebih pantas menjadi kakak ku. Aku selalu menganggap mu sebagai kakakku karena selalu melindungi ku dulu. Tapi--

" Briana--- setidaknya jika kau tak bisa menerimaku sekarang. Aku akan membuatmu mencintaiku juga. Beri aku kesempatan dan aku akan terus menjagamu Bri" Samuel meraih tangan Briana dan menggenggam nya lembut.

Briana menatap genggaman tangan mereka. Sungguh sangat asing, tak ada getaran apapun saat mereka bersentuhan.
Ingatannya kembali pada Ben, diamana ia dengan bodohnya memberi kesempatan pada Ben untuk mendekatinya. Namun apa yang ia dapat ? Kesakitan .

Lalu iris mata Briana naik menatap manik coklat teduh milik Samuel. Dari dulu manik itu yang mampu menenangkannya ketika ia baru saja di bully habis-habisan.

Samuel menangkap keraguan di mata Briana. Ia yakin itu, namun tekadnya begitu kuat untuk meyakinkan wanita itu jika dirinya begitu mencintai Briana.

Apa aku bisa mempercayai Samuel?

" Bri-- please " ucap Samuel dengan memelas.

Dan sekali lagi semuanya tolong ingatkan saja pada Briana untuk memakan ulat bulu hidup-hidup ! , karena dirinya baru saja mengangguk lagi. Sebagai jawaban pada sang pria yang mungkin saja menawarkan kesakitan hatinya dimasa depan?

Samuel langung saja melompat kegirangan. Ia ingin memeluk Briana namun mata wanita itu menatapnya garang membuatnya hanya tersenyum konyol.

" Hehehe, terimakasih Pao! "

Bola mata Briana membulat ketika mendengar Samuel yang memanggilnya dengan sebutan 'pao'. Itu adalah nama kecilnya, ah-- lebih tepatnya ejekan dari Samuel dulu.

Samuel menyebutnya Pao karena pipinya dulu yang begitu Chubby dan badannya yang lumayan gempal. Itulah alasan kenapa dirinya sering menjadi bahan bullyan teman-temannya.

Disekolah bahkan ia tak punya banyak teman. Hanya beberapa orang yang bernasib sama sepertinya ,yang mau menjadi temannya.

Namun entah dari mana Samuel malah mendekatinya dan seakan terus menjadi gruadian angel bagi Briana.

HOT MEN AND BRUTAL GIRL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang