21

92.4K 3.1K 118
                                    

Due tige tutup botol
Yg gk vote cem ----
😆

****

Author Pov

Briana membuka matanya perlahan, menyesuaikan cahaya matahari yang menyelinap di sela-sela gorden jendela.

Mengernyit menahan sakit di area bawahnya. Menatap sisi samping ranjangnya yang kosong. Oh dia sudah pergi?

Briana tentu saja mengingat apa yang baru saja ia alami semalaman dengan pria matang itu. Briana benar-benar kalah dengan pesona dan cinta yang Ben berikan.

Briana tak menyesal, hanya saja yang ia takutkan Ben akan meninggalkannya setelah ini. Ia takut itu terjadi.

Briana bangun untuk membersihkan diri, menatap pantulan diri nya didepan cermin. Dengan tubuh yang penuh dengan bekas kissmark dimana-mana.

"Asshhh"

Briana merintih sakit ketika tak sengaja tanganya menyenggol bagian payudaranya, terlebih pada bagian nipple nya yang sedikit lecet dan kemerahan.

" Ben benar-benar bayi besar"

Briana tak membutuhkan waktu lama untuk membersihkan badannya. Ia keluar dengan memakai handuk yang menutupi setengah paha.

" Masa iya aku harus keluar untuk mengambil pakaian ku di lantai atas? Bagaimana jika ada pelayan yang melihatku? " gumam Briana

Lalu ia berjalan menuju lemari dibelakangnya, ia membukanya dan mendapati beberapa kemeja pria. Hanya putih dan hitam. Briana mengambil satu kemeja hitam yang kebesaran ditubuhnya lalu , memakai bokser Ben yang tergeletak di lantai.

" Yah setidaknya aku tak keluar dengan tubuh telanjang" ucap Briana menatap dirinya di cermin.

****

Briana menatap punggung kokoh Ben. Pria itu sedang berkutat dengan kompornya sekarang. Entah apa yang sedang Ben masak padahal sudah ada beberapa makanan di atas meja.

Briana melangkah mendekatinya lalu memeluk punggung keras Ben dari belakang, dengan menyenderkan kepalanya disana memejamkan mata.

Ben sejenak menghentikan gerakan memasaknya. " Kau sudah bangun? "

Briana membuka matanya mendengar sapaan Ben yang terdengar sedikit menggelitik telinganya. Kenapa aku merasa ada yang beda dengan Ben ?

" Yeah, aku lelah" jawab Briana

Ben tak mengeluarkan suaranya lagi, ia kembali sibuk memasak. Membiarkan Briana yang terus bergelayut di tubuhnya.

" Kau masak apa? " tanya Briana memecah keheningan

" Menurutmu? " tanya balik Ben

Briana mengangkat satu alisnya tak suka. Ia benar-benar tak nyaman dengan reaksi Ben. Kemarin manis-manis, kenapa sekarang begini?

" Ben kenapa kau---

" Ayo makan, sudah cukup siang. Perutmu perlu diisi" sela Ben dengan melangkah melepaskan pelukan Briana secara paksa. Walaupun tidak langsung.

HOT MEN AND BRUTAL GIRL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang