Kini sang mentari sudah terbit untuk menggantikan tugas sang rembulan.
Gadis yang masih tertidur nyenyak di kasur king size nya pun mengulet akibat sinar mentari yang masuk melalui celah-celah jendela kamarnya, yang membuatnya silau.
Ia pun segera mengambil ponselnya yang berada di atas nakas, untuk melihat sudah jam berapakah ini.
Dan ternyata jam masih pukul 08:15 ia pun segera membereskan tempat tidurnya dan membersihkan diri.
Setelah selesai untuk mandi. Kini Amanda sudah siap dengan pakaian rumahnya. Ia hanya menggunakan celana jeans pendek dengan atasannya ia hanya menggunakan kaos biasa. Setelah itu ia berniat turun ke bawah untuk sarapan. Karna ia merasa perutnya lapar.
Setelah turun kebawah. pemandangan sepi lah yang menjadi tatapan utamanya. Ia hanya melihat abangnya yang sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton film kartun upin-ipin. Ia pun menghampiri abangnya berniat untuk ikut menonton.
"Bang ayah ama bunda kemana? Kok rumah sepi bngt"
"mereka udh berangkat ke kantor dari jam 6 pagi"
"bukannya sekarang weekend ya bang?"
"mungkin emang lagi banyak kerjaan de. Napa tumben amat lo bawel"
"gue cuma kangen family time aja." ucapnya dengan tatapan sendu. Namun tatapan itu tak berlangsung lama.
"gaya banget lo."
"serah lo bang. Bye!" ucapnya sambil berlalu meninggalkan abangnya yang masih sibuk menonton.
Kini Amanda sedang duduk di meja makan seorang diri. Biasanya diwaktu weekend begini Bundanya akan memasak untuk Abangnya, Ayahnya, juga dirinya. Dan setelah itu mereka akan sarapan bersama. Namun kali ini Amanda sarapan seorang diri di meja makan. Entahlah Amanda meresa kedua orangtuanya akhir-akhir ini sangat sibuk. Mereka akan berangkat ke kantor di pagi buta saat Amanda belum bangun dari tidurnya dan akan kembali ke rumah dengan larut malam saat Amanda sudah terlelap di bawah alam mimpinya.
Namun yasudahlah Amanda tak ingin membawa ribet dengan itu. Mungkin benar apa kata Abangnya. mungkin Ayah dan Bundanya memang sedang sibuk.
Setelah ia selesai untuk makan ia kembali ke kamarnya. Ia berniat untuk mengisi waktu weekend nya dengan bermalas-malasan dengan rebahan di kamarnya. Sungguh itulah pekerjaan anak remaja jaman sekarang, Rebahan is my life.
Baru saja Amanda menidurkan bokongnya di kasur dan berniat untuk membuka akun instagram miliknya. Namun tiba-tiba ada telephone masuk kedalam ponselnya.
Drtt..
Nadya is calling.....
"hallo" suara dari sebrang telephone.
"paan" jwb Amanda.
"lo udh siap belom Man? Gue mo otw nih"
"siap kamana?"
"astagfirullah AMANDAA. lo lupa? Hari ini kita kan mau jalan dodol." ucap nadya dengan suara cemprengnya.
"astaga iya gue lupa. Yaudah gue mau siap-siap dulu, lo otw aja ke rumah gue Nad. Bye!" ucapnya sambil mematikan panggilan tersebut dengan sepihak.
Tutttt..
Setelah panggilan itu berakhir dengan dirinya yang mematikan panggilan tersebut dengan sepihak. Ia segera membuka lemarinya dan mengambil pakaiannya yang ingin ia kenakan hari ini.
Setelah sudah selesai dengan pakaiannya ia segera duduk di meja riasnya. Amanda hanya memoles tipis wajahnya dengan bedak bayi dan sedikit lipblam di bibirnya. Untuk rambutnya ia hanya menguncir kuda dengan sedikit longgar.
Setelah ia rasa penampilannya sudah cukup pas dimatanya ia berniat turun kebawah untuk menunggu kedatangan Nadya. Namun itu bertepatan saat ia membuka pintu kamarnya dan saat itulah bunyi klakson mobil berbunyi yang ia rasa itu adalah mobil Nadya. Ia segera mempercepat langkahnya untuk menuruni anak tangga. Saat di tangga terakhir ia sudah melihat abangnya bertengger di depannya dengan tatapan menyelidik.
"mau kemana lo de?"
"Manda pergi dulu ya bang. Assalamualaikum" pamitnya dan langsung mengacir keluar rumah tanpa menjawab pertanyaan Varrel.
***
Kini ketiga gadis itu sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan di kota Bandung. Mereka bertiga berjalan beriringan. Sesekali mereka tertawa akibat lelucon dari salah satu mereka. Begitulah mereka jika sudah berkumpul ada saja hal yang mereka tertawakan.
Sampai akhirnya sudah se-jam lamanya mereka mengelilingi mall. Kini mereka pun sudah menenteng paperbag belanjaan mereka masing-masing. Tiba-tiba terdengar suara cacing yang ntah dari perut siapa itu.
Kruyuk..kruyuk
"Anjir perut siapa itu" seru Dhita.
"itu perut gue:(" ucap Nadya dengan bibir nya yang ia tekuk.
Dan disambar gelak tawa dari Dhita dan Amanda. "hahahahahahaa....."
"yaudah, gmn kalau kita makan dulu?" ujar Dhita berpendapat.
"boleh tuh kebetulan gue juga laper, gmn kalau kita makan batagor mang Ujang." Ucap Amanda.
"hayulah geus lila teu ke mang Ujang" ujar Nadya.
(ayolah udah lama ga ke mang Ujang)"nya geus atuh hayu meluncur" ucap Dhita.
(yauda atuh ayo meluncur)Mereka pun segera berjalan untuk meninggalkan Mall tersebut. Tak butuh waktu yang lama kini mereka sudah berada di perempatan jalan yang sudah menjadi tempat mang Ujang berjualan.
"Mang kumaha Damang?"
(mang gimana kabarnya baik)"eh si eneng-eneng geulis. Alhamdulillah damang neng. Geus lila euy nte kadiye." ucap mang Ujang.
(eh si eneng-eneng cantik. Alhamdullilah baik neng. Udah lama ga kesini)"nya mang, ieu ceunah si Nadya teh kangen ka mamang." ucap Amanda ngawur.
(iya mang, ini katanya si Nadya teh kangen ke mamang)"kangen ka mamang apa ka batagorna"
(kangen ke mamang apa ke batagornya)"ka mamang atuh." ucap Nadya.
(ke mamang atuh)"nya geus atuh mang, batagor na tilu nya. Seperti biasa ya mang" ucap Amanda.
(yauda mang, batagornya tiga ya. Seperti biasa ya mang)"oke siap neng."
Setelah selesai berbincang-bincang dan memesan batagornya mereka pun mencari tempat duduk yang kosong. Jangan kaget mengapa mang Ujang sudah terlihat akrab dengan mereka. Karna ini adalah tempat menongkrong mereka sejak SMP. Dulu waktu jaman SMP mereka sering banget mampir kesini setelah jam pulang sekolah.
Setelah 5 menit berlalu kini batagor yang mereka pesan sudah berada di hadapan mereka masing-masing. Tak butuh waktu lama batagor yang mereka pesan sudah habis di lahap oleh mereka.
"batagor mang Ujang teh emang gaada tandinganya" ucap Nadya. Sambil mengelap bekas makanan yang ada dibibirnya.
Setelah mereka rasa sudah cukup mereka pun membayarnya, dan kembali ke mobil Nadya untuk kembali ke rumah mereka masing-masing.
Jangan lupa vote & coment❤.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Love
Teen FictionGadis itu menangis tanpa suara. "Lo bilang, lo gaakan pergi ninggalain gue Ver. Tapi apa? Gue benci lo ver" "Lo berhasil buat gue jatuh cinta Ver. Dan lo juga berhasil buat gue merasakan sakit nya cinta." ucapnya dengan air mata yang tak bisa berhen...