Setelah dari sekolah, Amanda tidak langsung pulang ke rumah.
Karna ia yakin kalau Ayah, Bunda serta Abangnya belum pulang.
Kini gadis itu memutuskan untuk pergi ke sebuah cafe untuk mengembalikan moodnya yang sedang buruk.
Untung saja cafe tersebut tidak terlalu ramai. Jadilah cocok untuk mendinginkan kepala.
Ia duduk di pojok dekat jendela, jadi Amanda bisa melihat kendaraan yang berlalu lalang.
Amanda memesan sebuah caffe late, minuman kopi yang di campur dengan susu.
Sambil menunggu pesanannya datang, Amanda mengambil earphone miliknya di dalam tas sekolahnya. Amanda memang slalu membawa earphone kemanapun dia pergi. Karna itu salah satu hal kecil yang dapat mengembalikkan mood nya ketika sedang buruk.
Hingga tak terasa jika dirinya sudah duduk lebih dari 2jam .
Amanda pun melihat jam yg melingkar di lengannya , dan jam menunjukan pukul 6 sore lewat 15 menit.
Ia menghembuskan nafasnya kasar.
Lalu segera bergegas membereskan barang'nya dan segara keluar dari cafe tersebut untuk pulang.
Saat baru saja keluar dari cafe tersebut , matanya tak sengaja melihat seorang lelaki yg sangat ia kenali.
Mata mereka pun saling menatap , namun tak lama Amanda langsung membuang tatapannya. Karna ia benci melihat tatapan dingin itu sungguh Amanda sangat benci!
Ada apa ini? Kenapa takdir seolah' sedang mempermainkan mereka. Sudah cukup Amanda tersiksa dengan perasaannya. Cukup!
Lagi-lagi Amanda menghembuskan nafasnya kasar!
Ia cepat-cepat melangkahkan kakinya untuk pergi dari tempat itu , dia benci sangat benci.
Amanda memutuskan untuk pulang ke rmh menaiki angkot , ia menunggu di samping cafe tersebut.Namun sudah 10 menit berlalu , masih belum ada angkot yg lewat .
Karna Amanda tidak suka menununggu , maka dari itu Amanda memutuskan untuk menunggu sambil berjalan. Sambil menikmati suasana kota bandung di sore hari ini. Ditemani suara bisingnya kendaraan dan matahari yg sudah mulai tenggelam.
Tak terasa ia sudah sampai di depan gerbang komplek rumahnya.
Jarak cafe yg tadi ia singgahi memang tidak terlalu jauh dari rmhnya, tapi kalau di tempuh dengan berjalan kaki lumayan jugaaa.
***
Tiba-tiba hujan turun sangat deras , seolah ia sedang tahu isi hati Amanda.
Untung saja Amanda sudah kembali ke rumahnya dengan selamat , kini dirinya sedang berbaring di atas kasur king size nya.
Ting!
satria.
Man..
Amanda.
Read.Satria.
Man?
Lo knp?
Baik-baik aja kan?
Gue khawatir!
Man , sedih boleh.
Tapi jngan berlarut larut y.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Love
Teen FictionGadis itu menangis tanpa suara. "Lo bilang, lo gaakan pergi ninggalain gue Ver. Tapi apa? Gue benci lo ver" "Lo berhasil buat gue jatuh cinta Ver. Dan lo juga berhasil buat gue merasakan sakit nya cinta." ucapnya dengan air mata yang tak bisa berhen...