Hari ini Amanda hanya menghabiskan waktu istirahatnya di taman belakang sekolah, sembari membaca novel miliknya.
Karna ia tak ada mood untuk pergi ke kantin bersama kedua sahabatnya.Sedari pagi ia menahan rasa sakit di pinggang juga perutnya, karna hari ini adalah hari kedua dirinya haid. Dimana sedang banjir-banjirnya.
Sungguh ia sudah tak tahan menahan rasa sakit yang menghantam perut juga pinggangnya. Akhirnya Amanda memutuskan untuk pergi ke UKS untuk meluruskan bokongnya, di atas brankar UKS.
Saat ia hendak meninggalkan taman, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya. Amanda pun merasa kaget dan sedikit takut. Karna siapa tau itu bukan manusia melainkan miss k, yang menghuni pohon beringin di belakang sekolahnya itu. Seperti mitos-mitos anak lainnya bicarakan. Apalagi dirinya sedang halangan.
Dengan rasa takut ia pun membalikkan badannya. Sungguh Amanda terkejut melihatnya. Bukan, bukan karna apa yang barusan ia bayangkan. Melainkan seseorang yang sudah lama tak pernah menampakkan dirinya di hadapan Amanda, kini ada di hadapannya sekarang.
Sempat hening untuk beberapa detik, sampai akhirnya cowok itu menyodorkan sebuah jaket kapadanya. Ia tak mengerti apa maksud Vero.
Karna Vero yang tau akan wajah Amanda, yang menggambarkan kalau gadis di hadapannya tak mengerti maksudnya.
"pake! Lo bocor" ucap Vero, dingin.
Namun Amanda membelalakkan matanya kaget saat mendengarnya. Ia merutuki dirinya, betapa bodohnya dirinya. bisa-bisanya ia tak mengetahui kalau dirinya bocor. Dan apa? Vero melihat itu. Sungguh ia sangat malu sekali, apalagi hari ini seragam yang ia kenakan adalah baju batik dengan rok putih. Sudah jelas jika darah itu akan terlihat jelas di roknya.
"lo tuli?" ucap Vero geram. Karna gadis di hadapannya ini masih melongo. Akhirnya dirinya yang melingkarkan jaketnya di pinggang gadis itu.
"cepat ambil tas lo, gue anter pulang."
"tapi--"
"lo masih mau nunggu sampe jam pulang? Jelas-jelas lo bocor! Lo mau jadi bahan ledekan?"
"gaada bantahan, gue tunggu di parkiran. 5 menit!" ucap Vero, dingin dan berlalu meninggalkan Amanda dengan segudang pertanyaan di benaknya.
Amanda tak bisa untuk mengulum senyuman, jujur ia senang melihat Vero yang masih peduli kepadanya. Walaupun nada suara dari cowok itu terlihat dingin.
***
Kini Amanda sudah bertengger di atas motor Vero. Tak ada percakapan sedikitpun. Yang ada hanya suara angin di temani dengan deru suara mesin kendaraan, yang berlalu lalang.
Tiba-tiba motor Vero berhenti di sebuah supermarket.
Vero memasuki supermarket tersebut tanpa mengatakan sepatah kata pun kepada Amanda. Amanda pun tak ingin mengambil pusing, akhirnya ia hanya duduk anteng di atas motor mantan kekasihnya itu.
Tak butuh waktu lama, kini mereka sudah sampai. Amanda pun turun dari motor cowok tersebut dan mengatakan terimaksih.
"thanks Ver, jaketnya bakal gue balikin setelah gue cuci." ucap Amanda, sedangkan Vero tak menjawab.
Melainkan cowok itu menyodorkan kantong belanjaan yang tadi cowok itu beli di supermarket.
Setelah Amanda menerima kantong plastik itu, Vero segera melajukan motornya tanpa mengatakan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Love
Teen FictionGadis itu menangis tanpa suara. "Lo bilang, lo gaakan pergi ninggalain gue Ver. Tapi apa? Gue benci lo ver" "Lo berhasil buat gue jatuh cinta Ver. Dan lo juga berhasil buat gue merasakan sakit nya cinta." ucapnya dengan air mata yang tak bisa berhen...