Kini Satria dan Amanda sudah berada di depan rumah Amanda. Setelah tadi mereka menghabiskan waktu di danau.
"makasih ya Sat." ucap Amanda.
"makasih kembali Amanda!"
"lo gamau mas--" ucapan Amanda terpotong oleh bundanya, yang tiba-tiba datang.
"Manda.. Jam berapa ini hem?" tanya Bundanya dengan sorot mata menyelidik.
"eh Bunda.. Jam 7 Bun." ucap Amanda dengan cengiran kudanya.
"maaf tan, saya udah lancang ajak anak tante tanpa ijin" ucap Satria, sambil menyalami tangan Nova Bunda Amanda.
"iya gapapa, lain kali ijin dulu ya, tante khawatir."
"iya tan."
"yaudah yuk masuk dulu, kita makan malem bareng. Kebetulan Bunda masak Banyak banget." ajak Nova ramah.
Sedangkan Amanda tersenyum kepada Satria dan menarik tangan cowok itu untuk ikut masuk ke dalam rumah nya.
Dan disinilah mereka sekarang, di meja makan rumah Amanda. Kini mereka sedang makan dengan candaan-candaan kecil. Amanda tak menyangka jika Bunda dan Abanganya begitu cepat untuk mengenal Satria dan tak ada rasa canggung yang menyelimuti, sedangkan Aditya sang ayah masih di kantor.
Setelah selesai makan dan berpamitan, kini Satria beranjak untuk pulang ke rumahnya. Dan Amanda mengantarnya sampai gerbang depan rumahnya.
"gue balik Man, makasi loh. Masakan Bunda lo enak banget." ucap Satria dengan acungan jempolnya.
"iya dong, bunda gue gitu loh"
"ck.. Lucu banget si jadi pengen gue milikin" ucap Satria dengan nada di gemes-gemeskan. Dan itu sukses membuat Amanda melototkan matanya dan bergidik jijik.
"geleh ih Satria" ucap Amanda dengan kesal.
"HAHAHAHAHAHA! canda Man" ucap Satria, dengan ledak tawanya.
"galucu, udah sono balik" ucap Amanda, dengan ketus.
"lo ngusir gue?, oke kalau gitu gue pulang. Bye!" ucap Satria, dengan nada orang yang marah. Tapi itu tidak mempan untuk Amanda.
"hati-hati.."
"Good night too Amanda."
"gajelas lo!"
"Ahahaha! Yaudah gue pulang, Dah.." ucap Satria, dan berlalu dari pekarangan rumah Amanda.
Setelah Satria meninggalkan pekarangan rumahnya, kini Amanda kembali memasuki rumahnya.
Saat ia ingin menaiki anak tangga menuju kamarnya, tiba-tiba suara Bundanya menghentikan pergerakannya.
"Man..."
"iya bun?"
"sini duduk bentar, Bunda mau tanya."
"tanya apa bun?"
"tadi itu, siapa tuh namanya? Sat-satrio? Eh Satria. Dia itu pacar kamu?, Bunda udah dua kali loh liat dia nganter kamu pulang." ucap Nova, dengan tatapan menggoda.
"bukan Bun, dia temen Manda."
"temen apa temen." Sahut Abangnya, yang entah dari mana munculnya.
"apasi lo Bang!" kesal Amanda.
"apa iya?" tanya Bundanya kembali dengan tatapan menggoda.
"iya Bunda! Tau ah Manda kesel ga Bunda ga Abang sama aja. Gaada yang percaya sama Manda."
"ga gitu sayang, kenapa si anak bunda kayaknya sensi banget. Lagi dateng tamu kah?"
"tuh Bunda tau, udah ah Manda mau ke kamar dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Love
Teen FictionGadis itu menangis tanpa suara. "Lo bilang, lo gaakan pergi ninggalain gue Ver. Tapi apa? Gue benci lo ver" "Lo berhasil buat gue jatuh cinta Ver. Dan lo juga berhasil buat gue merasakan sakit nya cinta." ucapnya dengan air mata yang tak bisa berhen...