I6. sabtu temu

647 163 0
                                    

"udah bagus belum?"

keola memutar tubuhnya beberapa kali untuk menunjukan outfit yang akan ia gunakan hari ini di depan karin yang melihat melalui skype.

"bagus," jawab karin seadanya.

karin memang tak terlalu tertarik dengan fashion, berbeda dengan keola yang mementingkan penampilan, karin lebih suka tampil apa adanya sesuai mood.

"ah, yang bener dong," keluh keola yang mulai kesal karena karin sama sekali tak membantunya.

"yaelah, cuma ketemu temen aja repot, udah bagus banget itu mah, jangan berlebihan deh, malah aneh jatohnya."

keola tak membalas, ia mencebikkan bibir kesal, tak puas dengan jawaban karin.

"udah, ah, gue mau nugas, baek-baek disana, dah!"

belum sempat keola mengucapkan salam perpisahan tapi karin sudah mematikan skype lebih dulu. keola kembali mendengus kesal.

keola membalikkan tubuh menatap cermin, ia kembali menimang apakah pakaiannya sudah pas.

sepertinya karin benar, kaos putih dan celana jins biru mudah tampak cukup bagus. keola mengangguk mengakui, sebelum akhirnya melirik jam.

ah, sudah hampir jam 3 sore. ia bergegas mengambil sling bag dan keluar dari kamar.

-anindita-

di sisi lain, varo sudah sampai di cafe tempat dirinya dan tokyo akan membuat janji temu. ia berdiri di depan cafe menunggu tokyo untuk datang, kata gadis itu ia sedang dalam perjalanan menggunakan taksi.

tiba-tiba saja ponselnya berdering, ternyata dari theo. segera ia menekan tombol hijau untuk menjawab panggilan.

"halo?"

"ro, urgent banget, hari ini ada seleksi buat lomba, cepetan!"

"anjir, kok gue baru tahu? gimana dong? gue mau ketemuan sama tokyo."

"duh, iya sorry ro, gue lupa soalnya, udah cepetan, ini udah ditunggu coach!"

varo tampak menimang-nimang sebentar, ia mengalami dilema saat ini. ia benar-benar ingin bertemu tokyo namun ia juga sudah lama mengincar lomba yang dimaksud oleh theo.

pria adhitama itu menghela nafas, ia sudah memutuskan.

"oke, gue otw."

-anindita-

keola tampak sumringah di dalam taksi, ia duduk manis sembari mengecek feed instagramnya.

namun kegiatan bermain ponselnya harus terganggu karena panggilan telepon dari vani. ia menekan tombol hijau untuk menyambungkan telepon dengan vani.

"halo, van? ada apa?"

"keo! mala kayaknya radang tenggorokan deh, gatau gimana, ini dia batuk-batuk terus, tubuhnya anget juga!"

"seriusan van?"

"iya, makannya lo cepetan kesini, bonyoknya mala lagi pergi keluar kota, ke. bantuin gue ngerawat, ini anaknya lagi tidur."

sama seperti varo, keola juga dilanda dilema. antara menepati janji temunya atau merawat mala. dalam hitungan detik keola segera memutuskan.

ia menepuk pelan pundak supir taksi yang mengendarai mobil yang ia tumpangi saat ini.

"pak, enggak jadi ke cafe, antar saya ke tempat lain aja."

-anindita-

anindita | doyjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang