keola sedang memfokuskan atensi pada ponselnya ketika vani, sahabatnya sejak kecil merangkul pundaknya tiba-tiba.
"ish, ngagetin aja lo bangke!"
vani langsung mencebikkan bibir kesal mendengar keola mengumpat.
"idih, sensi. lo udah tahu masuk kelas mana?"
"gak tau, ini tadi baru mau ngecek di website sekolah," jawab keola dengan mata yang kembali fokus mencari namanya di daftar kelas.
"matiin aja, udah gue cariin. lo sekelas sama gue, X MIPA 4."
"oh iya, kita satu kelas lagi sama mala, theo, ardan." celetuk pemudi nugraha itu lagi.
"sama varo juga, ke," cicit vani dengan suara yang lebih pelan.
keola menghentikan langkahnya kemudian menimpali, "heh? beneran? bisa gitu ya anjir? masa gue sekelas terus sama dia?"
kebetulan macam apa ini? keola, varo, dan vani sekelas terus sejak kelas tujuh. mala dan theo sekelas dengan mereka ketika kelas delapan, ardan sejak kelas sembilan. dan hebatnya saat sma mereka sekelas lagi.
"iya, gue ngapain boong sih." vani berdecak sebal setelah mengakhiri kalimatnya.
"ya udah lah ya, mau sekelas apa gak kayaknya juga sama aja. sama-sama belum bisa move on," tuturnya dengan semangat sekolah yang semakin luntur.
keola kembali berjalan menyusuri koridor, meninggalkan vani di belakangnya.
"heh, tai! gue ditinggal!"
—anindita—
hari ini keola seperti diberi sial rasanya. niatnya menghindari pria bernama alvaro gibran adhitama dirusak hanya karena pria itu ditentukan untuk duduk di belakangnya. sudah sekelas duduknya berdekatan lagi!
sial! kenapa waktu undian tempat duduk tadi ia tidak memilih nomor yang lain sih?
pelajaran masih belum dimulai hari ini jadi karena tidak ada kegiatan maka keola memilih membaringkan kepala di meja, berusaha menghindari varo bagaimanapun caranya.
padahal varo sendiri tidak peduli, ia sudah keluar dari kelas sejak bel istirahat berbunyi. keola saja yang tidak melihat karena tidur di kelas.
vani
van, varo udah pergi? |
vani melirik kawannya itu sebentar, rupanya keola menunduk sambil memainkan ponsel di bawah meja.
"udah, pangeran lo udah keluar tuh!" teriak mala nyaring sambil mengejek.
keola mengangkat kepalanya sambil menatap mala sebal.
"gue tanya sama vani! nama lo vani apa gimana sih?" celetuk gadis itu ketus sambil berjalan menghampiri vani dan mala yang dari tadi menggosip di kelas.
"gak istirahat?" tanyanya sambil memakan chips milik vani.
"udah, tadi beli jajan terus balik lagi. lo aja yang gatau, kebanyakan ngebo sih." kali ini vani yang menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
anindita | doyjin
Fiksi Penggemar❝pada jiwa yang bersimpuh, ada raga yang rapuh, dan hati yang ingin berteduh❞ ft. doyoung treasure and yujin izone a' series, sixth book. cover by @IHaveRankDeppression