< duabelas >

17 4 0
                                    

Perlu diketahui bahwa sampai saat ini orangtua Minkyu belum tau siapa pelaku dibalik musibah yang menimpa putranya.

Awalnya emang Ibu Minkyu mencurigai teman teman yang sering main bareng dengan Minkyu tapi mereka bukan dari keluarga yang biasa, jadi Ibu Minkyu tidak mau mengambil resiko.

Keluarga Eunsang adalah yang paling berkuasa bisa dibilang, karna Ayahnya salahsatu anggota kongres. Selain itu Junho Ayahnya adalah seorang Mentri Pendidikan, Minhee kedua orangtuanya adalah Dokter dan memiliki rumahsakit sendiri sedangkan Wonjin dan Dongpyo memang terlahir dari keluarga konglomerat.

Jika mencurigai salahsatu diantara mereka pun, Ibu Minkyu tidak tau harus mencurigai siapa.

Karna mereka semua terlihat seperti anak baik baik yang tumbuh dari kelurga hebat pula.









🎯🎯









Kita kembali ke hari dimana Eunsang bilang kalo ada Detektif Lee yang sempat mengintrogasi mereka soal kejadian Minkyu.

Saat itu ternyata memang tujuan Detektif Lee hanya untuk bertemu Eunsang, tidak dengan yang lainnya.

Disini mereka berakhir,

"Ini bisa dilaporin karna mengintrogasi tanpa ada surat perintah" ucap Eunsang saat itu yang duduk berhadapan dengan Detektif Lee disebuah cafe.

Detektif Lee malah tersenyum. "Saya malah nyari cara terbaik ini, biar gak ketauan kalo kamu pelakunya"

"Apa maksudnya? Jangan ngomong tanpa fakta, saya bisa tuntut atas pencemaran nama baik. Anda pasti tau kan?" balas Eunsang.

"Karna itu, saya hanya ingin bertanya sebagai keluarga Minkyu bukan mengintrogasi sebagai detektif" ucap Detektif Lee.

"Emangnya anda siapa—"

"Kenapa kamu berbohong" ujar Detektif Lee.

"Soal apa?" tanya Eunsang tak paham.

"Saat introgasi tempo hari lalu, saat saya tanya apa hubungan kamu sama Minkyu" ucap Detektif Lee.

Garis wajah Eunsang berubah. Jangan sampe kalah Sang, lo harus menang

"Sepertinya kamu udah ngerti, kemana arah pembicaraan kita" ujar Detektif Lee.

"Terus kenapa kalo saya boong? Ngaruh apa coba" kata Eunsang mencoba tenang.

"Apa yang coba kamu tutupi? Malam saat Minkyu jatuh dari atap, kamu lagi ngapain? Ada dimana dan sama siapa" kata Detektif Lee menekankan setiap kata.

"Saya lagi belajar dirumah,"

"Tuh kan, kamu bohong lagi"

Eunsang panik. Ia mengigit bibir bawahnya, gimana dia tau kalo gue boong??!

"Bicara yang jujur aja, karna tiap kamu ngomong bohong akan saya ulang terus sampai kamu mau jujur" ucap Detektif Lee.

"Itu namanya pemaksaan," ucap Eunsang

"Terus kamu mau saya mengintrogasi yang lain lagi? Supaya jelas apa alasan kamu berbohong" balas Detektif Lee.

"Oke. Saya akan bilang apa aja yang saya tau tentang kejadian Minkyu" kata Eunsang final.

"Baik, silahkan"

"Cha Junho. Dia adalah orang yang terakhir kali Minkyu telepon malam itu"

"Apa?!"

"Periksa aja riwayat panggilan Minkyu. Pada hari yang sama, sejam sebelum kejadian Junho nelpon Minkyu" cerita Eunsang.

"Apa kamu tau isi percakapan saat itu?"

Eunsang mengangguk. "Iyalah!"

"Isinya adalah," Eunsang mengantungkan omongannya.

"Apa isinya!?" tanya Detektif Lee sudah geram.

"Jangan kaget ya,"

"Iy—"
























"Dateng ke atap sekarang,"



Detektif Lee mengerutkan alisnya. Ia masih harus waspada takutnya yang Eunsang bicarakan itu bohong.

Dan ternyata alat pendeteksi kebohongan yang ia bawa dari kantor, tidak menunjukkan tanda bahwa yang dibicarakan Eunsang barusan adalah bohong.

Eunsang jujur dengan apa yang ia katakan.

Bahwa Junho lah kunci kejadian malam itu, tapi kenapa dia paling santai saat diintrogasi waktu itu. Seolah memang bukan dia pelakunya melainkan ada seseorang yang membantunya melakukan itu.

Maksudnya, mendorong Minkyu dari atap.











🎯🎯












Minkyu sadar karna masa obat penenang sudah habis.

"Ibu.." kata Minkyu begitu melihat sosok Ibunya.

"Kenapa nak? Mau minum?"

"Aku mau kesekolah."

Pikiran Ibu Minkyu sudah kemana mana, ia takut bahwa putra akan dalam bahaya lagi.

"Jangan sekarang, kamu aja belum sepenuhnya pulih" ucap Ibu.

"Gak bu, aku udah sehat"

"Jangan nak.. Ibu takut banget kamu kenapa napa lagi kalo kesekolah, setelah kamu sehat total pindah sekolah aja"

"Bu, penjahat nya harus dihukum didepan mata Minkyu sendiri"

Kini Minkyu lebih tenang dari sebelumnya. Sorot matanya menunjukkan bahwa rasa balas dendamnya lebih besar daripada menahan rasa sakit ditubuhnya.

"Disini Minkyu pemenangnya, bukan korban"

In The Moment -Minju, MinkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang