In The Moment -Minju, Minkyu

< tujuh >

"Itu ulah lo?"

"Apaan,"

"Ruang radio bisa jadi kayak gitu, terus juga kemaren—"

"Kalo iya kenapa?"

"Gapapa. Lo hebat banget ya,"

🎯🎯

Semua murid mulai membicarakan ruang radio yang tiba tiba saja terjadi kebakaran dan jadwal yang harusnya pagi ini menyiarkan berita tentang Minkyu dibatalkan.

Beomgyu dan Ryujin selaku anggota radio pun terlihat bingung, karna ini terjadi pada malam itu juga.

"Bisa abis dimarahin sih ini mah," keluh Beomgyu

"Hm, lu bener juga. Pasti kita diceramahin karna gak bisa jaga ruang radio doang" sahut Ryujin.

"Lah!" pekik Beomgyu seperti mengingat sesuatu. "Jin, kan script buat berita Minkyu ada di laci, berarti kebakar juga dong??"

Ryujin menghela napas. "Iyaya....masa buat dari ulang sih, ck!"

Tidak jauh dibelakang kerumunan yang melihat keadaan ruang radio, seseorang menyeringaikan senyum nya.

"Lo ambil script nya?"

"Iya, nih lo mau simpen"

"Thanks, besok gue traktir lo"

"Asik! Okeey"

🎯🎯

Eunsang berjalan mondar mandir didepan meja belajarnya yang diatasnya ada beberapa lembaran kertas yang dibungkus dengan amplop coklat.

"Ini apaan, siapa yang berani neror gue?!" pekik Eunsang.

Kemudian ia menyobek amplop tersebut. "Hah.." betapa mengejutkan bagi Eunsang melihat apa yang ada didalamnya.

Itu adalah script text untuk nantinya akan disiarkan oleh ekstrakulikuler Radio disekolah, seperti yang dibicarakan Dongpyo tadi pagi.

"Kenapa ini bisa ada di gue?!" Eunsang melemparkan amplop berserta isinya itu ke segala arah.

Text script Extrakulikuler Radio 2020

[ Kim Minkyu seorang murid teladan yang jatuh dari atap sekolah. Apakah ini percobaan bunuh diri atau pembunuhan berencana? ]

On air, date: 8 agustus 2020
Member: Shin Ryujin & Choi Beomgyu

🎯🎯

"Apa bu? Jadi kebakaran itu disengaja?" ujar Beomgyu

"Iya, lagian siapa suruh sih kalian nyiarin berita itu! Kejadian itu udah lama, buat apa diungkit lagi" balas bu guru, sekaligus pembina extrakulikuler.

"Tapi bu, banyak request yang—"

"Sekali tidak, tetap tidak. Kalo tim radio tetap mau menyiarkan itu saya tarik liensi  esktrakulikuler radio sekarang juga"

"Baik bu, saya minta maaf"

"Bahas yang lain aja, kalo gak ada topik yaudah jalanin seperti biasanya. Jangan malah mau merusak reputasi sekolah"

"Iya bu,"

Beomgyu berjalan keluar ruang guru, didepan Ryujin sudah menunggu.

"Gimana?" tanya Ryujin

"Itu emang disengaja sama pihak sekolah, biar kita ga nyiarin berita Minkyu" jawab Beomgyu

"Kok gitu sih?"

"Emang gitu katanya. Eh Ryu, lu merasa aneh gak sih?" ujar Beomgyu

"Hah? Aneh gimana?"

"Yaa kalo misalkan emang sekolah gak mau kita buat nyiarin itu kenapa gak ditegur aja? Kenapa harus bikin sekolah malah dirusak gini? Kan sekolah juga yang rugi bukannya?"

"Eh...iyaya.."

"Gua makin yakin aja kalo kasus Minkyu ini gak biasa, dia gak mungkin bunuh diri karna stress soal nilainya"

"Bener. Minkyu bukan tipe orang kayak gitu dah, terus juga sekolah kayak bersikap biasa seolah itu bukan masalah besar"

"Hmm, tapi tiap ada yang ngungkit di bilangnya merusak reputasi sekolah ya harusnya kasus Minkyu itu diselesaikan biar reputasi sekolah membaik"

"Bener banget,"

Apa ini ada hubungan nya sama Wonjin? Kan kemaren dia nyuruh gue buat ambil script, batin Ryujin.

🎯🎯

Datang datang Junho sudah maju dan menarik kerah seragam Wonjin.

"Kemaren lo marah banget waktu gue nulis note buat Minkyu, sekarang malah kelakuan elo yang bikin semuanya jadi keliatan!"

Wonjin yang terkejut cuma bisa diam. Gimana Junho bisa tau?!

"Eh eh!!! Ada apaan sih??" lerai Dongpyo.

"Duduk dulu napa! Bicarain baik baik sekarang posisi kita semua sama!" ujar Minhee.

Junho melepas cengkramannya, menatap penuh amarah pada Wonjin.

"Ceritain maksudnya apaan," kata Dongpyo.

"Kemaren ni orang minta Ryujin buat ambil script sebelum kebakaran" ucap Junho

Wonjin melengos.

"Ryujin anggota radio??? Elo gila??!" sahut Dongpyo.

"Iya! Gue takut banget saat itu, pikiran gue kosong!" jawab Wonjin tak mau kalah

"Tapi gak gini Jin—"

"Iya gue tau. Tapi gue bener bener takut kalo berita soal Minkyu terus terusan terkuak, gue bisa habis sama Ayah gue" bela Wonjin.

"Terus sekarang mana script nya?" tanya Junho.

Wonjin tak langsung menjawab.

"Mana Jin? Kita bakar aja sekalian kalo itu buat lo khawatir"

"Gue kehilangan script nya,"