Bagian 13

16 3 0
                                    

Tidak Terasa kurang lebih 3 bulan lagi Reiki dan Ruri naik ke kelas 12. Senin depan mereka akan ulangan. Karena Ini hari Minggu,mereka akan pergi lari pagi seperti yang di ucapkan Ruri pada waktu itu. Waktu sudah menunjukan pukul 05.00 pagi. Ruri sudah siap dengan pakaian untuk lari pagi dengan serba warna Biru muda dengan rambut di ikat satu. Tidak lama kemudian Reiki sudah memanggil dirinya dan sudah menunggu di diluar.

"Udah selesai Ri?" tanya Reiki

"Belum Rei, gue masih tidur," ucap Ruri

"Hah?? berarti ini gue ngomong sama siapa?" ucap Reiki yang seakan-akan seperti ketakutan

"Sama bidadari pengganti Ruri," ucap Ruri kesal

"Bidadari dari mana? Haha," ucap Reiki sambil tertawa

"Dari mana aja lahh terserah," ucap Ruri

"Haha iya iya canda, ayo berangkat," ucap Reiki

Mereka pun pergi untuk berlari pagi. Mereka berlari mengelilingi komplek perumahan mereka dan lanjut ke Lapangan yang ada di komplek mereka. Karena ini hari Minggu di lapangan sering ada orang yang berjualan makanan untuk sarapan. Mereka berlari sudah cukup lama, dan mereka pun berhenti sejenak untuk sarapan mereka membeli bubur.

"Ehh Rei, gue bubur nya jangan...." Ruri yang ucapan nya terpotong oleh Reiki

"Jangan pake kacang sama kecap asin kan," ucap Reiki

"Hehe iya,terus Rei minumnya...." Ucap Ruri yang dipotong kembali ucapan nya Oleh Reiki

"Kalau Lo lagi makan bubur temen minum nya pasti Teh manis anget tapi jangan manis banget," ucap Reiki sambil memesan bubur

"Hehe iyaa," ucap Ruri

Tidak lama bubur pun sudah siap. Dan mereka langsung makan bubur nya. Setelah makan bubur ternyata Ruri masih saja ingin jajan, ia ingin membeli cilok, kebetulan dilapangan juga sering ada pedagang cilok.

"Rei gue mau beli cilok dulu ya hehe," ucap Ruri sambil pergi berlari seperti anak kecil yang mengejar pedagang cilok karena takut keburu pergi

"Ya Allah Tuh anak gak kenyang apa, barusan udah makan bubur juga. Lo masih seperti dulu Ri, yang sampai sekarang sifat kekanak-kanakan Lo masih ada, manja Lo juga masih ada haha tapi tetap gue suka kok Ri, gue pasti jagain Lo," ucap Pelan Reiki sambil melihat Ruri yang seperti anak kecil.

Flashback on

Saat Reiki dan Ruri pertama kali bertemu dan memutuskan untuk bersahabat itu saat mereka baru akan masuk Smp. Ruri yang sedang duduk dihalaman rumah nya dan Reiki yang juga sedang duduk dihalaman rumah nya. Tiba-tiba ada pedagang cilok yang lewat, dengan teriak Ruri memanggil Tukang Cilok itu sambil berlari namun tukang cilok nya tidak mendengar. Reiki yang duduk di halaman pun kaget dengan teriakan Ruri.

"Kenapa teriak-teriak sih, kagetin tau," ucap Reiki sambil keluar pagar

"Itu tadi Ruri manggil tukang cilok tapi, dia gak berhenti," ucap Ruri yang masih polos dengan mengucapkan kata diri nya tidak dengan kata aku atau gue seperti sekarang tapi ia menyebutkan nama nya sendiri.

"Paling juga tukang cilok nya berhenti di lapangan, mau beli?tinggu sebentar disini ya," ucap Reiki sambil kedalam Garasi untuk mengambil sepeda milik nya.

"Ayo kita ke lapangan naik sepeda, kita beli cilok," ajak Reiki

"Tapi Ruri gak punya Sepeda," jawab Ruri

"Ayo naik dibelakang tapi berdiri," ucap Reiki yang langsung di iya kan oleh Ruri yang langsung naik sepeda.

Mereka pun tiba di lapangan dan langsung membeli cilok.

"Udah kan?" tanya Reiki singkat

"Iya udah, makasih," Ucap Ruri sambil tersenyum

"Oh iya perkenalkan nama aku Ruri, kamu?" sambil mengulurkan tangannya kepada Reiki

"Reiki" singkat Reiki sambil membalas uluran Tangan Ruri.
Reiki memang sudah dingin dari dulu.

Setelah pertemuan itu, Ruri sering bertemu dengan Reiki dan Reiki pun lama kelamaan tidak terlalu bersikap Dingin dengan Ruri. Hingga orang tua mereka pun sudah saling mengenal dan mereka juga dimasukan ke SMP yang sama, dan dari situ mereka memutuskan untuk menjalin persahabatan yang masih terjalin hingga sekarang. Reiki tidak menyangka bahwa seiring berjalan nya waktu dan semakin lama persahabatan mereka ia merasa suka terhadap Ruri namun berbanding Terbalik dengan Ruri. Ya bisa disebut Hanya cinta bertepuk sebelah tangan, iya hanya Reiki yang Suka.

Flashback off

Ruri pun datang dengan 2 Kantong cilok dan 2 botol air mineral. Dia sengaja membeli 2 karena yang satu untuk Reiki.

"Nih Rei, ambil satu," ucap Ruri sambil menyodorkan satu kantong cilok kepada Reiki

"Gue kenyang Ri, buat Lo aja deh, maaf ya," ucap Reiki.

Bukan nya Ruri Marah karena cilok yang dibeli nya tidak mau dimakan oleh Reiki tetapi Ruri malah senang karena ia dapat memakan 2 kantong cilok.

"Berarti buat gue ya, yeyyy hehe," ucap Ruri kegirangan

"Iya buat Lo. Tapi gue heran Ri, Lo doyan makan tapi badan Lo segitu-gitu aja, tapi pas di timbang berat badan Lo lebih dari gue Ri, jadi gue aneh Ri haha," ucap Reiki sambil tertawa

"Apaan sih Lo, biarin atuh ge Rei," ucap Ruri sambil mengunyah cilok nya hingga pipi chubby nya makin terlihat chubby

"Kunyah Dulu itu Ri yang ada dimulut, Lo mah belum dikunyah Udah makan lagi haha" ucap Reiki tertawa

"Lo mah Rei, ngeledek, tuh liat nih aaa...aaa..." Ucap Ruri sambil membuka Mulut nya agar Reiki percaya bahwa ia sudah mengunyah Cilok dimulut nya

"Haha iya iya, maaf gue canda. Habis nya Lo lucu Ri," ucap Reiki

Dan langsung muka Ruri berubah menjadi merah karena disebut lucu oleh Reiki.

"Ya Allah jadi cewe baperan banget sih Ri, lemah Lo mah, masa cuma dibilang lucu sama sahabat sendiri aja Lo langsung merah tuh muka. Pasti muka gue udah Merah" ucap Ruri dalam hati

"Dihh itu muka kenapa? jadi mendadak berubah warna merah," ledek Reiki

"Gak tau ah, gue ngambek," ucap Ruri sambil mengerucutkan bibir nya.

"Ya udah iya iya maaf ya," ucap Reiki.

"Ya udah kita pulang yuk," ajak Reiki

"Iya ayo Rei," ucap Ruri

Mereka pun pulang








Terimakasih buat yang udah baca dan kasih Vote🙏😊Maaf jika masih ada kekurangan🙏 jangan lupa kasih vote dan komen nya ya 🙏

Dekat Namun Tak TerikatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang