Bagian 29

10 0 0
                                    

Di Kamar Ruri...

"Hah... Ini si Reiki lagi nganter siapa ke toko buku? Perasaan dia semalem gak cerita apa-apa deh, tapi kok kaya gak asing ya sama postur tubuh ceweknya walaupun dari belakang, ah ya udah lah biarin aja, ngapain juga gue ngurusin dia," ucap Ruri setelah melihat story WA nya Reiki

   Karena hari ini hari minggu, yang Ruri lakukan hanya rebahan di kasur. Jangan tanya Dimas nya kemana ya😅
Karena Ruri sendiri pun yang jadi pacarnya tidak tau dia dimana, sedang apa, karena sejak kemarin belum ada kabar.

"Mending jalan-jalan sendiri aja deh," ucap Ruri yang bergegas berdiri dan langsung bersiap-siap.

    Setelah siap-siap, ia langsung keluar kamar dan berpamitan dengan mama nya.

"Ma, Ruri pergi keluar dulu ya mau ke taman," ucap Ruri

"Iya, hati-hati ya," ucap mama nya Ruri

"Iya ma," ucap Ruri sembari pergi

Di Taman...

"Eh kok kaya kenal ya ini motor, kaya motor nya Dimas deh, tapi kalau emang mobilnya dia, dimas nya mana ya," ucap Ruri sambil turun dari motor nya.

    Karena Ruri masih penasaran ini motor siapa, ia sampai melihat plat nomor nya, dan ternyata benar ini motor nya Dimas.

"Nah kan bener ini motor Dimas, tapi orang nya mana ya??" Ucap Ruri sambil celingukan mencari keberadaan Dimas

    Tidak sengaja saat baru saja Ruri masuk ke area taman ia melihat keberadaan nya Dimas, namun ia tidak sendiri melainkan berdua dengan seorang perempuan.

    Ruri tidak menghampiri mereka berdua langsung, tapi ia punya caranya sendiri.

"Hey dek, sini bentar," panggil Ruri ke seorang anak kecil yang ada di taman.

"Iya kak, ada apa ya?" Tanya anak itu.

"Kakak mau minta tolong, tolong kasih kertas ini ke kakak yang sedang berdua itu, tapi kamu kasih ke kakak cowok yang pake kaos putih ya, terus kamu bilang ini dari kakak oke," ucap Ruri

"Oke kak siap," ucap anak tersebut.

"Makasih ya, ini sebagai imbalan nya kakak kasih kamu coklat," ucap Ruri

"Iya sama-sama kak, terima kasih kembali," ucap anak tersebut.

    Anak itu pun berlari menghampiri Dimas dan memberikan kertas nya itu.

"Permisi kak, ini aku mau ngasih sesuatu titipan dari kakak perempuan cantik itu," ucap anak tersebut sambil menunjuk ke arah Ruri yang masih berdiri di tempat yang tidak terlalu jauh dari mereka.

"Oh iya, makasih ya dek, kamu boleh pergi ya," ucap Dimas.

    Saat Dimas menerima kertas dan membaca nya, dia langsung terdiam dan langsung menengok ke arah Ruri yang ternyata Ruri masih diam disana dan tersenyum ke arah dimas lalu melangkah pergi.

    Tulisan yang di tulis di selembar kertas itu berisi sebuah kalimat Aku Tunggu penjelasan Kamu besok ya, ketika aku istirahat kerja, aku tunggu di restoran tempat ku bekerja.

    Ketika Dimas akan mengejar Ruri, sayangnya Ruri sudah menaiki motor nya.

"Siapa itu?" Tanya perempuan yang bersama Dimas

"Pacar gue," jawab Dimas singkat

"Oh itu pacar kamu yang sering ceritain ke aku, yang kata kamu pacar kamu itu punya sahabat cowo," ucap perempuan tersebut.

"Iya itu, ya udah lah kita pulang aja," ajak Dimas.

"Nanti kamu mampir ke rumah aku dulu gak?" Tanya Perempuan tersebut.

"Enggak kayanya, gue mau langsung pulang aja," jawab Dimas

"Emm oke," ucap perempuan itu.

    Perempuan itu Bernama Rara, ia adalah teman semasa kecil sekaligus teman bisnis nya Dimas. Dan juga rumah mereka bersebelahan.

    Kembali lagi ke Ruri yang sedang mengendarai motor nya dengan pikiran yang sulit untuk dijelaskan dengan air mata sudah membasahi seluruh wajah nya.

    Ruri tidak langsung pulang ke rumah, tapi ia pulang ke Rumah Reiki yang kebetulan reiki sudah pulang karena motor nya sudah ada di teras rumah nya. Ruri pun memasukan motor nya ke teras rumah Reiki.

"Assalamualaikum tante, ada Rei nya?" Tanya Ruri

"Waalaikumsalam, ada Ri, kayanya dia ada di kamar deh Ri lagi main PS, kedalam aja ri," ucap mama Reiki

"Iya tante, aku masuk dulu ya," ucap Ruri

Di Depan Pintu Kamar Reiki...

"Rei.. Rei.., buka pintu nya," panggil Ruri sambil mengetok pintu kamar Reiki.

"Iya Ri bentar," jawab Rei dari dalan kamar.

    Baru saja Reiki membuka pintu kamar nya, tiba-tiba Ruri menghampiri Reiki dan memeluknya sambil menangis sesenggukan.

"Lahh kenapa Ri? Ada apa? Lo kenapa?" Tanya Reiki panik.

"Dimas Rei.. Dimas... Huaaaa," jawab Ruri.

"Kenapa lagi sama Si Dimas pacar Lo itu?" Tanya Reiki yang sudah sedikit kesal.

"Dia.. dia.. hikkss..hikss," ucap Ruri

"Ya udh ayo kita ke balkon, kita ngobrol disana ya, lo ceritain semua nya ya," ajak Reiki.

    Ruri pun menceritakan semua nya kepada Reiki.

"Jadi gitu ceritanya Rei, hikss.. hikss," ucap Ruri yang masih nangis sesenggukan.

"Dasar Dimas, awas aja kalau ketemu sama gue nanti," ucap Reiki kesal

"Jadi besok gue mending putusin dia atau gimana?" Tanya Ruri

"Gue juga jadi bingung sih, mending besok lo denger dulu penjelasan dari dia," ucap Reiki.

"Emm oke Rei, makasih ya udah dengerin curhatan gue," ucap Ruri

"Iya sama, udah jangan nangsi terusz lo jelek kalau nangis Ri," ucap Reiki

"Ah lo mah sambil ngeledek," ucap Ruri bete.

"Hahaha iya iya maaf," ucap Reiki

"Oh iya, gue mau nanya sesuatu sama lo, cewek yang di story lo siapa?" Tanya Ruri

"Oh itu anu... Emm.., itu..," Belum selesai Reiki bicara Ruri langsung memotong perkataan Reiki.

"Azkia kan? Udah lah Rei, gue juga udah apal dari postur tubuh sama rambut nya kia," ucap Ruri

"Hehe iya Ri, itu Kia, dia tadi minta anter ke toko buku, ya udah karena gue juga lagi free ya gue anter deh dia," ucap Reiki

"Oh gitu, oh iya besok gue berangkat kerja kayanya bawa motor deh, jadi besok gak bareng dulu ya Rei," ucap Ruri

"Oh ya udah ri," ucap Reiki.

"Rei gue pulang dulu ya, sekali lagi terima kasih banget, lo emang sahabat terbaik gue," ucap Ruri sembari pergi.





























Setelah sekian lamanya baru bisa update lagi huhuhu☹️ buat kalian yang masih nunggu cerita aku dan masih mau baca cerita aku, terima kasih ya🤗maaf karena jarang banget update cerita nya☹️ dan buat kalian yang belum baca boleh baca ya, dan jangan lupa kasih vote dan komen nya, terima kasih🤗

Dekat Namun Tak TerikatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang