dua: cerita si tengah

762 88 12
                                    


Masih ada langit buat dijadikan atap,
bilamana atap rumah sendiri
lebih terasa neraka.

Ryujin nggak berhenti nangis sehabis pulangnya renjun, dan berakhir basahin pundaknya somi.

Mulai dari cerita - cerita, nangis, alibi lapar terus bikin mie tengah malam, sampai ketiduran.

Kelakuan dakjal, memang.

Tapi mamanya somi juga pasti paham.

Yang namanya keputusan orang tua itu pasti berat, anak nggak akan bisa secepat itu nerima keputusan.

"Makasih banget ya tante, somi. Gue nggak tau harus bilang apa lagi" pagi ini ryujin sarapan bareng keluarganya somi di ruang makan

Nggak terlalu beragam lauknya, tapi kalau rasa jangan diragukan.

Ini ryujin sudah tambah sepiring lagi:)

"Iya ryuu, gapapa lah. Tante ngerti keadaan kamu sekarang, tapi saran tante lebih baik kamu pulang. Yang namanya ibu itu, juga butuh deket sama anak - anaknya, apalagi kamu anak perempuan" ucap mama somi sambil menuang sayur buat adeknya somi

"Iya jin, kasian mama lo" tambah somi

"Ryujin belom siap tan, takut"

"Yaudah, gapapa kalo kamu belom siap. Tapi janji ya kamu pasti pulang"

"Iya tante"

Ryujin nggak tau sampe kapan dia mau dirumahnya.

Aih, sia magadir!

Ryujin niatnya mau kos di dekat komplek somi. Tapi gimana, soalnya nggak ada ongkos lur.

Ryujin juga manusia yang masih punya perasaan, nggak enak terus - terusan numpang dirumahnya somi.

Secara ini masalahnya, dia juga kan yang seharusnya selesaiin.

Tiba - tiba gadis remaja itu teringat.













yah|
ryujin kerumah ya|

Kalau ada yang mengatai gadis ini kehabisan akal, mungkin dia akan yakin menjawab iya.

Ada notifikasi lain ternyata.

esa ajg.

|teh
|pulang
|bunda kangen

kesini lo|
jemput gue|

|bentar
|ijin bunda dl

GAUSAH IJIN JIR|
bilang aj lo mau ktmu tmn|

|otw
read

Setelah itu, ryujin pamit ke somi sama mamanya somi. Pamitnya sih mau pulang, padahal mau kerumah ayahnya diantar esa.

Nggak lama, esa datang buat jemput tetehnya. Yaa, naik apalagi kalo nggak naik motor beat kesayangan esa. Eh jangan salah, itu motor seumur - umur nggak pernah buat boncengin awewe lur, selain bunda sama teteh.

Kan sudah dibilang, esa da alim ga pernah bobogohan titik.

"Teh, pulang ya. Kasian banget bunda, esa nggak sanggup liat bunda nangis terus" kata esa sewaktu dimotor, kaca helmnya dibuka lebar-lebar.

"Gue juga nggak sanggup sa, liat bunda nanti sakit lagi"

"Jadi, mau kemana?-eh btw rendi baik ya teh" terus ryujin yang kayak 'hah' dengernya

"BAIK DARIMANA JIR, GALAK TAU" kata ryujin agak teriak, ya abis anginnya rusuh banget.

"Masa sih, pas esa pinjem motornya a rendi. Kata dia gapapa, padahal abis dicuci da kinclong pisan" yah sa, gatau aja galaknya renjun pas nagihin kas.

KAYAK MAU MAKAN URANG WAE. NO HOAX

"Demi apa lo panggil aa, biasanya juga dipanggil kokoh, apa koh. Lagian ngapain lo pinjem motornya renjun"

"Buat main teh, motornya keren sih abisnya" halah, satria item gitu doang dibilang keren. Memang sih, nggak ada bandingannya kalo sama esa.

EMANG DASARNYA SI ESA NGGAK PERNAH NAIK MOTOR ANEH - ANEH. Yaudah, kalo udah beat ya nggak minta macem - macem lagi si esa.

Wes apa adanya lah.

"Kerumah ayah ya sa"

"Hah?"

esa adek-able bgt hshs, gemesss

© SPARKLERYU, 2O2O

chandra's familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang